*Untuk melihat semua artikel Sejarah Ternate dalam blog ini Klik Disini
Sejarah Ternate khususnya dan sejarah Maluku Utara (Halmahera) umumnya tidak hanya soal perdagangan (rempah-rempah) dan kerajaan (kesultanan) juga tentang sejarah letusan gunung apinya. Tentu saja tidak ada yang peduli soal ini dalam sejarah Ternate, Halmahera, Maluku Utara. Dalam narasi sejarah Ternate dan Halmahera hanya dilihat sisi kesuburan tanahnya, namun kurang mendapat perhatian tentang hal terkait dengan gunung-gunungnya yang termasuk gunung berapi. Kesuburan tanah dan aktivitas vulkanik adalah hal yang saling terkait. Hal itulah mengapa narasi sejarah letusan gunung berapi di Maluku Utara penting.
Lantas bagaimana sejarah gunung berapi meletus di Maluku Utara? Lalu mengapa begitu penting? Narasi sejarah letusan gunung berapi adalah salah satu pengingat agar setiap saat selalu waspada. Letusan gunung berapi seringkali menimbulkan bencana, kerugian jiwa, ternak, harta benda dan lahan-lahan pertanian penduduk. Okelah kalau begitu dan darimana dimulai? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Nama Gunung di Maluku Utara
Tunggu deskripsi lengkapnya
Sejarah Letusan Gunung Berapi di Maluku
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar