*Untuk melihat semua artikel
Sejarah Australia dalam blog ini Klik Disini
Seperti
halnya benua Australia, benua Antarktika juga berada di ujung dunia. Benua
Australia dapat dikatakan sebagai hunian terakhir orang-orang Eropa, benua
Antarktika juga benua es yang terakhir dikunjungi. Penemuan benua Antarktika di
kutub selatan, seperti halnya daratan Amerika (selatan), peran daratan
Australia begitu penting. Jarak terdekat ke Antarktika dapat dicapai dari
Amerika Selatan, Selandia Baru dan Australia. Semakin majunya Australia dan
semakin majunya teknologi kelautan (navigasi pelayaran) semakin memudahkan pula
para ahli untuk menyelidiki Antarktika.
Benua Antartika terdapat di laut selatan yang
cukup jauh dari Australia. Benua Antartika ini tertutup es sepanjang waktu
(sekitar 98 persen) dengan rata-rata ketebalan es 1.9 Km. Untuk mencapai kutub
utara tidak mudah dilakukan dan hanya bisa dengan kapal yang dibuat khusus. Benua es ini dikelilingi oleh Lautan
Pasifik, Lautan Atlantik dan Lautan Hindia. Benua ini luas 14.0 Juta Km2 (bandingkan
dengan luas laut dan daratan Indonesia 5.2 Juta Km2; dan Australia 8.6 Juta
Km2. Betapa luasnya benua es ini. Antarktika memiliki kelembaban rata-rata
terendah, suhu rata-rata terendah di antara semua benua di bumi, benua
tertandus, benua berangin terkencang, Antarktika juga dianggap sebagai gurun
yang hanya memiliki curah hujan 200 mm di sepanjang pantai dan jauh lebih
sedikit di pedalaman. Benua terdingin di muka bumi ini sebagian besar tertutup
es sepanjang tahun mencapai -89°C. Warga yang tinggal di benua ini umumnya para
peneliti dan ilmuwan untuk batas waktu tertentu saja. Hanya organisme yang
dapat hidup dan beradaptasi di suhu dingin termasuk berbagai jenis fungi, alga,
bakteri, protista, tumbuhan, selain itu hewan seperti penguin, nematoda, anjing
laut. Vegetasi yang ada hanya tundra. Benua Antarktika terbilang sebagai zona
bebas, tanpa status kepemilikan.
Lantas
bagaimana sejarah penemua benua baru Antarktika? Sudah barang tentu sudah ada yang menulisnya. Namun
sejarah tetaplah sejarah. Sejauh data baru ditemukan, penulisan narasi sejarah benua
Antraktika tidak pernah berhenti. Lalu apa peran Australia untuk urusan benua
es ini? Yang jelas benua ini memiliki jarak yang
terbilang dekat dengan benua Australia. Okelah kalau begitu. Seperti
kata ahli sejarah
tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.
Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika
sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh
penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal
itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber
primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber
buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku
juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam
penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut
di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber
yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini
hanya untuk lebih menekankan saja*.
Nama Antarktika dan Penemuan
Australia
Penemuan
(benua) Antarktika terkesan simpang siur. Hal itu dapat diperhatikan dalam
Wikipedia. Bahkan nama Carsten Borchgrevink tidak dihubungkan, tetapi nama nama
Carsten Borchgrevink hanya dibuat terpisah. Anehnya, nama James Cook dikaitkan-kaitkan
dalam upaya penemua Antarktika meski James Cook sendiri melakukan ekspedisi
dengan misi yang lain. Disebutkan James Cook pada tahun 1773 melintasi
Lingkaran Antarktika sekitar 75 mil dari pantai Antarktika. Padahal faktanya,
hingga tahun itu tidak seorangpun yang sudah dapat mencapai (menjejakkan kaki)
di pantai Antarktika. Okelah, kita mulai membicarakannya dari nama Carsten
Borchgrevink.
Sebelum nama Carsten Borchgrevink muncul,
pengetahuan tentang benua Antarktika belum diketahui. Carsten Borchgrevink
adalah orang pertama yangberuntung menjadi penghuni
bumi pertama yang menginjakkan kaki di benua keenam Antarktika yang diperkirakan
berukuran dua kali Eropa pada psosisi GPS 78°50' Lintang Selatan (lihat Op de
hoogte 1904 No. 8). Majalah ini mengutip dari buku berjudul ‘Das Festland am Sudpo;’
atau ‘Schlesische Verlags Anstalt v. S. Schottlaender’. Buku tersebut ditulis
sendiri oleh Carsten Borchgrevink berdasarkan perjelajahannya antara tahun
1898-1900. Dalam buku ini juga ditampilkan sejumlah hasil pemotretan profil
tentang kutub selatan,
Borchgrevink
lahir di Ghristiania pada tahun 1864. Setelah menyelesaikan studinya, Borchgrevink
berangkat ke Sydney. Pertama bekerja sebagai surveyor, lalu kemudian diangkat
sebagai guru ilmu alam di Universitas di Sydney. Pada tahun 1894 ia bergabung
dalam pelayaran sebagai pelaut biasa ke tanah selatan dengan kapal penangkap
ikan paus Norwegia dan Borchgrevink bertindak menjadi pemimpin dalam ekspedisi
ke wilayah ini: daerah Antarktika. Dia telah melihat daratan dan ingin mengumpulkan
dukungan dan melakukan pelayaran melalui penyelidikan. Namun tidak mudah dan
baru membuahkan hasil setelah mendapatkan dukungan kekuangan dari jutawan Sir
George Newnes.
Borchgrevink menggunakan sebuah kapal yang
dibangun di Norwegia. Dengan sebagian besar awak Norwegia, Borchgrevink berangkat
ke Laut Selatan di bawah bendera Inggris. Setelah mencapai target awal bendera Inggris
tersebut ditancapkan di selatan Cape Adare. Setelah itu Borchgrevink dengan kapalnya
dan dua pertiga awaknya tiba di Nieuw Zeeland dan sebanyak 10 orang tinggal di
kutub musim dingin di sebuah kabin di pantai. Orang-orang gagah berani yang
tiggal disana, terputus dari peradaban, menghadapi kehidupan yang penuh
petualangan, terkadang perlu melarikan diri dari massa glasial yang sering
runtuh, di tengah-tengah dahsyatnya angin topan yang dingin dan menderu-deru.
Pada tahun 1900 tim ekspedisi yang berani ini mengarungi 800 mil Inggris di
sepanjang garis pantai yang sama sekali tidak diketahui. Borchgrevink mendekati.
gunung berapi besar yang tertutup es ‘Erebus’ dan ‘Terror’ dan akhirnya
mencapai es besar yang mengeram. Sebuah gua yang dibentuk oleh Zuidpool.
Petualangan ini terletak di kutub selatan magnet. penghalang es besar dan lebar
yang sebelumnya dianggap tidak bisa dilewati. Dengan dua orang Laplander yang
menemaninya, Borchgrevink menaikinya dengan anjing dan kereta luncur
mendorongnya begitu jauh ke depan hingga hanya 12°50 ' garis lintang yang
memisahkan mereka dari Kutub Selatan.
Tunggu deskripsi lengkapnya
Dunia Peneliti di Laut
Selatan: Pasifik, Atlantik dan Hindia
Tunggu
deskripsi lengkapnya
*Akhir
Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok
sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan
Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti
di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi
berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau.
Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu
senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah),
tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis
Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang
dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar