*Untuk melihat semua artikel Sejarah Filipina
dalam blog ini Klik Disini
Satu sejarah penting tentang masa lampau adalah sejarah hubungan antar berbagai tempat di Hindia Timur. Terbentuknya batas-batas yurisdiksi sejak kehadiran orang Eropa menyebabkan wilayah Hindia Timur terpisah-pisah (yang menjadi cikal bakal negara-negara masa kini di Asia Tenggara). Satu sejarah yang penting adalah hubungan antara Filipina-Spanyol dan Indonesia-Belanda. Namun dalam hal ini hanya dibatasi hubungan ibu kota Indonesi-Belanda di Batavia (kini Jakarta) dengan berbagai tempat di Filipina.
Lantas bagaimana sejarah hubungan internasional antara berbagai tempat di Filipina dengan Indonesia (baca: Hindia Timur atau Hindia Belanda) Belanda di Batavia? Tentu saja topik ini belum pernah ditulis. Namun sejarah tetaplah sejarah apapun aspeknya yang dalam hal ini dapat dikatakan aspek hubungan internasional. Apa pentingnya sejarah hubungan internasional masa lampau. Jelas bahwa hubungan internasional antara Indonesia dan Filipina masa kini berawal dari masa lalu. Lalu bagaimana sejarah hubungan Batvia dengan tepat-tempat di Filipina? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Batavia Sejak Era VOC: Manila dan Kota-Kota Lain di Filipina (Spanyol)
Posisi VOC Belanda di Ternate semakin menguat. Sementara properti Spanyol dalam benteng masih ada di pulau Tidore. Besar dugaan bahwa telah terjadi semacam perjanjian antara VOC dengan Spanyol untuk membebaskan wilayah kekuasaan kesultanan Ternate (yang berada di pihak Belanda). Wilayah Ternate termasuk Manado dan sebagian wilayah pulau Mindanao. Hal itulah sejak 1659 orang-orang Spanyol di wilayah (kesultanan) Ternate berangsur-angsur keluar wilayah (ke wilayah Filipina-Spanyol). Pada tahun 1661 pedagang-pedagang VOC sudah beraktivitas di (pulau) Manado (lihat Daghregister, 15 Februari 1661).
Volume perdagangan cangkang penyu (schildpadbhoorn) dari pedagang-pedagang VOC di Manado hanya kecil, tetapi pedagang-pedagang VOC banyak bermasalah dengan (pedagang-pedagang) Spanyol. Pada era Gubernur Jenderal G. Maetsuycker (1653-78) mengambil langkah mengusir Spanyol dari (pulau) Manado. Pemerintah VOC kemudian merelokasi dan membangun pos perdagangan di muara sungai Tondano dan kemudian membangun benteng di dekat pos tersebut pada tahun 1657. Tampaknya alasan Peerintah VOC ingin mengusir Spanyol dari Manado karena ingin menguasai sepenuhnya pulau Celebes. Orang-orang Spanyol yang terakhir keluar dari wilayah Ternate pada bulan Mei 1663. Fase ini mengindikasikan orang Spanyol di Tidore dan orang Belanda di Manado overlap. Dari situasi dan kondisi ini terkesan hubungan antara Spanyol dan VOC tidak dalam berselisih pada era transisi ini.
Namun yang pasti bagaimana hubungan Spanyol dan VOC Belanda baik pada fase transisi maupun setelah orang-orang Spanyol berada di wilayah yurisdiksi Spanyol (di Filipina) tidak begitu jelas. Hubungan antara Spanyol dan VOC kembali dicatat dalam Daghregister 7 Februari 1665 yang mana sebuah misi dari Gubernur Spanyol di Manila datang menemui Gubernur Jenderal VOC di Batavia.
Tunggu deskripsi lengkapnya
Hubungan Filipina dan Batavia: Sejak Era Amerika Serikat (1898)
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar