*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Kota Makassar dalam blog ini Klik Disini
Takalar memiliki sejarah yang kurang lebih serupa dengan Jeneponto. Sebagaimana tempo doeloe di Jeneponto terdapat kerajaan Binamu dan kerajang Bangkala, di Takalar juga terdapat kerajaan Palombangkeng. Sebagaimana pada artikel sebelum ini, Jeneponto adalah nama baru, Takalar juga adalah nama baru. Kota Takalar sendiri pada tempo doeloe berada di suatu teluk dimana sungai Maros dan sungai Pappa bermuara. Sungai Maros (yang berhulu di Maros) di hilir kerap disebut sungai Takalar yang menjadi batas kabupaten Takalar dan kabupaten Gowa. Sedangkan sungai Pappa berhulu di sebelah utara Jeneponto,
Lantas bagaimana sejarah Takalar pulau Sulawesi? Seperti disebut di atas Takalar adalah nama baru. Lalu bagaimana sejarah lama di wilayah Takalar. Tempo dooeloe terdapat kerajaan yang disebut kerajaan Palombangkeng. Bagaimana semua itu terjadi? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Nama Takalar: Antara Kerajaan Gowa dan Kerajaan Bone
Pada Peta 1752 belum muncul nama Takalar. Dalam peta itu pulau-pulau yang berada di lepas pantai Takalar sudah diidentifikasi. Di wilayah daratan Takalar yang sekarang diidentifikasi tiga nama wilayah (kerajaan) yakni Palombangkeng, Sanderbony (Sanrobone) dan Galesong. Dalam peta ini didiidentifikasi sungai Maros dan sungai Pappa yang sekarang bermuara ke suatu teluk yang telah menjadi daratan. Pada daratan yang terbentuk ini sudah ada beberapa pemukiman (kampong) yang diidentifikasi.
Nama Takalar paling tidak diberitakan pada tahun 1855 (lihat Nieuwe Rotterdamsche courant: staats-, handels-, nieuws- en advertentieblad, 05-11-1855). Disebut rumah setingkat pendahulu Controleur (gezaghebbers) diresmikan di Takalar yang juga turut dihadiri raja Bangkala. Ini mengindikasikan bahwa nama Takalar sudah dijadikan sebagai nama onderafdeeeling (di Afdeeeling Zuider Distrikten).
Dalam pembentukan pusat dari cabang pemerintahan Hindia Belanda, biaasanya membangun kota tidak berada di perkampongan penduduk, tetapi memilih para tempat tertentu tidak jauh dari suatu perkampongan. Besar dugaan sudah terbentuk kampong Takalar dimana rumah pejabat baru ini dibangun tidak jauh dari Takalar. Kampaong kampong Takalar terbentuk tidak diketahui secara pasti. Yang jelas pada Peta 1752 belum diidentifikasi nama pemukiman Takalar (hanya pemukimanan Tjikoang).
Tunggu deskripsi lengkapnya
Teluk Takalar: Sungai Maro dan Sungai Pappa
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar