*Untuk melihat semua artikel Sejarah Tata Kota di Indonesia di blog ini Klik Disini
Pada
masa ini di setiap kabupaten/kota ada dinas terkait dengan tata kota. Meski ada
penamaan umum sebagai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, namun ada juga
kabupaten/kota yang mengintegrasikasikannya dengan bidang lain seperti Dinas
Pertanahan dan Tata Ruang, Dinas Tata Kota dan Pariwisata dan sebagainya. Di masa
lampau semasa Pemerintah Hindia Belanda hanya satu nomenklatur: Dinas Pekerjaan
Umum (BOW). Namun apa pun nama dinas yang berwenang untuk soal tata ruang ini
pada intinya penting dalam dalam pembangunan dan pengembangan di dalam kota.
Pekerjaan Umum adalah Openbare Werken pada zaman Hindia Belanda disebut "Waterstaat swerken". Di Pusat Pemerintahan dibina oleh Dep.Van Verkeer & Waterstaat, sebelumnya terdiri 2 Dept: Van Guovernements Bedri jven dan Dept.Van Burgewrlijke Openbare Werken. Dep. VW dikepalai Direktur membawahi beberapa Afdelingen dan Diensten. Yang meliputi bidang PU (openbare werken) termasuk afdeling Waterstaat dengan onder afdelingen: 1. Lands gebouwen, 2. Wegen, 3. Irrigatie & Assainering, 4. Water Kracht, 5. Constructie burreau (untuk jembatan), plus afd. Havenwezen (Pelabuhan), afd. Electriciteitswezen (Kelistrikan) dan afd. Luchtvaart (Penerbangan Sipil). Organisasi PU di daerah adalah sebagai berikut: 1. Di Prov West Java, Midden Java dan Oost Java urusan Waterstaat/openbare werken diserahkan pada Pemerintahan Provinsi. 2. Di wilayah Gouv Yogyakarta dan Gouv. Soerakarta urusan Pekerjaan Umum/Waterstaat dijalankan oleh "Sultanas Werken" (Jogja) "Rijkswerken" (Soerakarta), Mangkunegaranwerken" plus di wilayah Vorstenlander terdapat 3 organisasi "Waterschap", "s" Lands gebouwendienst", Regentschap Werken" dan "Gremeente werken". 3. Untuk daerah luar Jawa Gouv. Sumatera, Borneo dan Grote Oost terdapat organisasi "Gewestelijke Inspectie v/d Waterstaat" dikepalai oleh seorang Inspektur. Di wilayah Residentie terdapat "Residentie Water Staatsdienst" yang sebelumnya dikenal "Dienst der BOW". (https://pu.go.id/)
Lantas bagaimana sejarah Dinas Pekerjaan Umum
(BOW) Sipil dan Tata Kota semasa era Pemerintah Hindia Belanda? Seperti disebut
di atas, dinas yang terkait dengan penataan kota berawal dari pembentukan Dinas
Pekerjaan Umum (BOW). Bagaimana perannya? Lalu bagaimana sejarah Dinas
Pekerjaan Umum (BOW) Sipil dan Tata Kota semasa era Pemerintah Hindia Belanda? Seperti
kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah
pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.
Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.
Dinas Pekerjaan Umum (BOW) Sipil dan Tata Kota Era Pemerintah Hindia Belanda; Apa Peran?
\Tunggu deskripsi lengkapnya
Apa Peran Dinas Pekerjaan Umum (BOW)? Bagaimana Terkait dalam Penataan Kota?
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur. Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar