*Untuk melihat semua artikel Sejarah Sepak Bola Indonesia di blog ini Klik Disini
FIFA kini akan meluncurkan penyelidikan formal terhadap operasi internal Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM), sekaligus memberi tahu otoritas kriminal di lima negara terkait pelanggaran pemalsuan. Pada Selasa pagi, FIFA merilis laporan lengkap setebal 63 halaman (https://www.espn.com). Artikel ini tidak sedang membahas persoalan di Malaysia itu, tetapi tentang naturalisasi yang dilakukan di Indonesia. Setelah Ole Remoney terbukti neneknya lahir di Medan, artikel ini mencoba menelusuri apakah benar-benar nenek Maarten Paes lahir di Indonesia?
Maarten Paes memiliki darah Indonesia dari neneknya yang berasal dari Pare, Kediri, Jawa Timur. Nenek Maarten Paes bernama Nel Appels-van Heyst. Ia lahir di Pare, Kediri, Jawa Timur, pada tanggal 20 Maret 1940, pada masa Hindia Belanda. Nama kakek Maarten Paes tidak disebutkan dalam sumber yang tersedia. Nama ayah Maarten Paes adalah Vincent Paes. Ibu dari Maarten Paes bernama Esther Appels, dikenal sebagai seorang guru spiritual, seniman, dan pengusaha. Profesi ayahnya, Vincent Paes, merupakan seorang pebisnis sukses. Maarten Paes diketahui memiliki seorang kakak laki-laki bernama Sebastiaan Paes, pernah datang langsung ke Indonesia untuk menonton Maarten bertanding membela Timnas Indonesia. Nenek buyut perempuan Maarten (ibu dari Nel Appels-van Heyst) meninggal dunia di kamp isolasi saat Perang Dunia II. Nama kakek buyut (ayah dari nenek) Maarten Paes adalah seorang warga Belanda etnis Eropa murni yang tinggal di Hindia Belanda (AI Wikipedia).
Lantas bagaimana sejarah nenek Maarten Paes, apakah benar-benar lahir di Indonesia? Seperti disebut di atas, disebutkan nenek Maarten Paes lahir di Pare-Jawa Timur. Lalu bagaimana sejarah nenek Maarten Paes, apakah benar-benar lahir di Indonesia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja.
Nenek Maarten Paes, Apakah Benar-Benar Lahir di Indonesia? Nenek Ole Romeny Terbukti Lahir di Medan
Bagaimana memulai melacak asal usul seseorang, secara metodologis sebaiknya dimulai dari nama yang bersangkutan (nama yang sedang dibicarakan): Maarten Paes. Sebelum mencari nama kakek/nenek, siapa orang tua Maarten Paes? AI menyebut nama ayah Maarten Paes adalah Vincent Paes, dan nama ibunya Nel Appels-van Heyst.
Pada tahun 1994 anak Vincent Paes dan Esther Appels lahir yang diberi nama Diederik Lucien Paes (lihat NRC Handelsblad, 29-03-1994). Disebutkan lahir tanggal 25 Maret anak (zoon) Vincent Paes dan Esther Appels di Maastricht. Pada tahun 1995 lahir putra mereka dengan nama Sebastiaan Joseph Paes (lihat De Volkskrant, 08-11-1995). Disebutkan tanggal 6 November 1995 lahir Sebastiaan Joseph Paes, putra (zoon) Vincent Paes dan Esther Appels, saudara dari Diederik. Maastricht, 7 November 1995.
Dalam Wikipedia, dicatat Maarten Vincent Paes lahir pada tanggal 14 Mei 1998 di Nijmegen, Belanda. Ini tampaknya bersesuaian dengan nama-nama anak Vincent Paes dan Esther Appels yakni Diederik Lucien Paes lahir di Maastricht pada tahun 1995 dan Sebastiaan Joseph Paes lahir di Maastricht tahun 1995. Ini mengindikasikan Maarten Paes memiliki dua saudara yang lebih tua (abang).
Vincent Paes sejak 1880an sudah menjadi pengusaha sukses di bidang produksi kerikil dengan menggunakan kapal-kapal keruk di Delta Works (lihat Limburgsch dagblad, 13-11-1993). Disebutkan Vincent Paes (32) di Maasbracht adalah produsen kerikil paling besar di provinsi ini, tetapi ia kini tidak lagi mencari nafkah dari kerikil saja. Paes Group juga aktif di laur negeri dari Norwegia hingga Mali. Perusahaan pengerukan yang berasal dari Nijmegen ini, telah memperluas kegiatannya. Sejak tahun 1989, Paes telah menjadi salah satu pemilik perusahaan pencucian batu bara Exterbel SA di Charleroi, Belgia. Pada awal tahun 1990, Paes mengakuisisi Carrières de Cielle SA di La Roche-en-Ardenne. Stoneware, batu pasir keras, ditambang di sini, produk yang digunakan dalam industri konstruksi jalan dan beton. Pada pertengahan tahun 1990, Paes mengakuisisi separuh saham Steenbrekerij Holland di Wessem. Bisnis keluarga ini, yang merayakan hari jadinya yang ke-70 tahun ini, masih dalam proses akuisisi. Baru-baru ini, Paes mengakuisisi tiga perusahaan pengerukan di Limburg dan Belgia dengan harga jutaan euro. Akuisisi ini langsung menggandakan jumlah tenaga kerja Paes Group dari 125 menjadi 250 orang. Di Limburg, Paes mengakuisisi Van Hasselts Baggermaatschappij di Ohé en Laak. Perusahaan ini sebenarnya adalah milik Arie dan kakek buyut Vincent. Kakek Henri Willem Paes mempelajari perdagangan pengerukan dari ayah mertuanya, Piet van Hasselt, di Nijmegen pada awal abad ini. Namun, menantu laki-lakinya memulai perusahaan pengerukannya sendiri pada tahun 1923. Ketika Henri Willem meninggal pada tahun 1970, manajemen diserahkan kepada putra-putranya, si kembar Jan dan Lucien. Setelah kematian Lucien Paes pada tahun 1986, putranya Vincent bergabung dalam dewan, seperti halnya Arie, putra Jan Paes. Ketika Jan Paes pensiun pada tahun 1988, para keponakan juga memperoleh semua saham keluarga. Dua perusahaan Belgia yang diakuisisi adalah Libag di Maaseik dan Dragrasa di Brussels. Saham-saham perusahaan ini diakuisisi oleh anak perusahaan Paes di Belgia, Pazogri. Paes juga memperoleh (40 persen) saham dalam ekstraksi kerikil laut melalui perusahaan AGM di Amsterdam. Paes juga memiliki perusahaan ekstraksi granit di Stavanger, Norwegia’. Foto: Vincent Paes dengan latar kawasan perusahaan Paes Group
Vincent Paes, ayah dari Maarten Paes pada masanya adalah seorang pengusaha sukses di Belanda dari keluarga Paes (Paes Group, perusahaan pertambangan krikil untuk industri konstruksi). Saat iti tentu saja Maarten Paes belum lahir atau masih kecil. Namun bukan itu yang ingin didalami tetapi melacak siapa orang tua dari Vincent Paes (kakek/nenek dari Maarten Paes).
Vincent Paes dan Esther Appels pada tahun 1886 terinformasikan tinggal di Malden (lihat NRC Handelsblad, 10-10-1986). Disebutkan suamiku tercinta dan ayah kami yang penuh kasih Lucien Johannes Henricus Paes, suami dari Maria Antonia Damen pada usia 63 tahun meninggal dunia. Yang berduka: di Nijmegen: MA Paes-Damen; di Nijmegen: Marie-José Paes dan Geert Jan Schulkes; dan di Malden: Vincent Paes dan Esther Appels.
Vincent Paes lahir tahun 1961 (lihat De Volkskrant, 13-02-1961). Disebutkan pengumuman keluarga. bersukacita atas kelahiran: Vincent dengan
nama babtis Vincent Henricus Theodorna. Yang bersukacita LJH Paes, MA
Paes-Damen dan Marie Jose. Seperti disebut di atas, Vincent Paes berusia 32
tahun pada tahun 1993 (lihat Limburgsch dagblad, 13-11-1993). Lantas bagaimana
dengan Esther Appels?
Esther Appels lahir pada tahun 1966 (lihat De tijd: dagblad voor Nederland, 28-01-1966). Disebutkan Bapak dan Ibu Appels-van Heyst dengan rasa syukur dan gembira mengumumkan kelahiran putri mereka Esther dan Laetitia di di Nijmegen 26 Januari 1966.
Esther
Appels adalah anak dari Bapak
dan Ibu Appels-van Heyst. Esther
Appels lahir kembar (bersama dengan Laetitia). Seperti disebut di atas, orang tua Vincent Paes juga kembar
(bersama dengan ayah Marie Paes). Lalu siapa orang tua Esther Appels?
Dalam hal ini Esther Appels
adalah ibu Maarten Paes (dan ayahnya adalah Vincent Paes). Dalam pengumuman
kelahiran Esther Appels terinformasikan orang tuanya adalah Bapak (marga)
Appels dan Ibu (marga) van Heyst.
Tunggu deskripsi lengkapnya
Nenek Ole Romeny Terbukti Lahir di Medan: Nelleke van Heyst Lahir di Paree, 20 Maret 1940
Seperti dikutip di atas dalam mukaddimah, disebutkan nenek Maarten Paes bernama Nel Appels-van Heyst yang lahir di Pare, Kediri, Jawa Timur, pada tanggal 20 Maret 1940. Lalu bagaimana membuktikan apakah Nel Appels-van Heyst adalah nenek Maarter Paes? Yang jelas, dari informasi berita kelahiran, Esther van Heyst adalah ibu dari Maarten Paes. Dalam hal ini diduga adalah anak (dochter) dari Nel Appels-van Heyst.
Marga Appels dan marga van Heyst sama-sama ditemukan di Indonesia. Pada sekitar tahun 1940an, terinformasikan nama JBJ Appels di Pontianak (lihat Soerabaijasch handelsblad, 23-08-1941). Disebutkan di Residentie afdeeling Kalimantan Barat telah diusulkan untuk mengangkat pendeta JBJ Appels, misionaris Apostolik di Pontianak dan BO van Gills, pastor pembantu. Bagaimana dengan marga van Heyst? Terdapat cukup banyak individu bermarga van Heyst di Indonesia. Dalam sejarah penerbangan di Indonesia, nama bermarga van Heyst adalah pilot pertama militer Hindia Belanda pada tahun 1913. Keberadaan marga van Heyst sudah lama ada di Indonesia (baca: Hindia Belanda).
Pada bulan
Maret 1940 terinformasikan nama Nelleke (lihat De Maasbode, 20-03-1940).
Disebutkan Bapak dan Ibu G van Heyst-Prinz dengan gembira mengumumkan kelahiran
putri (dochter) mereka, Nelleke. Kentjong Paree, Java. 20 Maret 1940. Lantas
apakah Nelleke yang lahir di Pare adalah nenek dari Masten Paes?
Kelahiran Nelleke juga di informasikan di surat kabar yang terbit di Soerabaja, Soerabaijasch handelsblad, 21-03-1940. Disebutkan berita keluarga. Bapak dan Ibu G van Heyst-Prinz dengan gembira mengumumkan kelahiran putri (dochter) mereka, Nelleke di Klinik Toeloengredjo, Sf. Kentjong, Paree, tanggal 20 Maret 1940. Catatan: Sf. Kentjong adalah pabrik gula (suikerfabriek) Kentjong. Pabrik Gula Kentjong berlokasi di daerah Pare, Kediri, Jawa Timur. Sf Djatiroto di wilayah Loemadjang berafiliasi dengan Sf Kentjong. Catatan: juga terinformasikan J van Heyst di Sf Menang di Kediri (lihat De locomotief, 07-10-1933). Saudata perempuan Nelleke bernama Annemarie (lihat De Maasbode, 09-10-1937). Disebutkan Bapak dan Ibu G van Heyst-Prinz dengan gembira mengumumkan kelahiran putri kami, Annemarie, lahir tanggal 7 Oktober 1937 di VO Djengkol-Kediri, Jawa.
Nelleke (van Heyst) yang lahir di Pare, pada tanggal 20 Maret 1940 adalah nenek dari Masrten Paes. Dalam hal ini ibu Nelleke bermarga Prinz. Dalam konteks inilah pada masa kini menarik garis keturunan sebagai salah satu diaspora Indonesia.
De nieuwe Limburger, 02-04-1965: ‘Bapak dan Ibu Van Heyst-Van Dooren, Maastricht, Alex. Battalaan 6, dengan bangga mengumumkan rencana pernikahan putri kami, Nel, dengan Drs J Appels. Upacara pernikahan akan dilangsungkan pada tanggal 22 April pukul 11.00 di gereja paroki St Martin di Wijk-Maastricht. Resepsi akan dilaksanakan pukul 13.30-15.00 di Hotel Oranje-Nassau, Valkenburg’. Catatan: J Appels lulus ujian kandidat sarjana tahun 1960 (lihat De Volkskrant, 02-02-1960). Disebutkan di Kath. Universiteit di Nijmegen lulus ujian kand. Klassieken, JAM Apples, di Tilburg. J Apples lulus ujian sarjana pada tahun 1964 (lihat De Volkskrant, 30-05-1964). Disebutkan di Katholieke Universiteit di Nijmegen lulus ujian sarjana (doctoral klassieken), JAM Appels di Tilburg.
Orang tua Nelleke adalah Bapak G van Heyst dan Ibu (bermarga) Prinz (lihat Soerabaijasch handelsblad, 21-03-1940). Yang menikahkan Nelleke dengan Drs J Appels adalah Bapak van Heyst dan Ibu van Dooren. Tidak terinformasikan apakah van Heyst adalah ayahnya (G van Heyst) dengan ibu tirinya atau pamannya (dengan istrinya bermarga van Dooren).
Seperti dikutip di atas, disebutkan nenek buyut perempuan Maarten Paes (ibu dari Nel Appels-van Heyst) meninggal dunia di kamp interniran pada masa pendudukan militer Jepang di Indonesia. Oleh karena itu, yang menikahkah Nelleke pada tahun 1965 adalah ayahnya G van Heyst dan ibu tirinya (marga) Dooren (istri yang kedua G van Heyst). Catatan: Seperti halnya Ole Romeny yang kakek buyutnya meninggal pada masa pendudukan militer Jepang, nenek buyut Maarten Paes juga meninggal selama pendudukan militer Jepang. Ini mengindikasikan riwayat keluarga Ole Romeny dan keluarga Maarten Paes di Indonesia di masa lalu kurang lebih sama.
Seperti halnya Ole Romeny sebelumnya, dengan penelusuran data pada artikel ini, dengan demikian, nenek Maarten Paes terbukti secara historis lahir di Indonesia dari garis keturunan ibunya. Dalam hal ini stambuk (silsilah) Maarten Paes dari Indonesia mengikuti sebagai berikut: Maarten Paes bermarga Paes, ibunya bermarga Appels dan neneknya bermarga van Heyst.
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur. Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com







Tidak ada komentar:
Posting Komentar