Kota Padang terkenal dengan banyak monument. Di Kota Medan hanya terdapat satu monument yakni Monumen Tamiang. Di Batavia terdapat dua monumen terkenal: Monumen Atjeh dan Monumen Michiels. Monumen-monumen tersebut sebagai peringatan di era kolonial Belanda telah dihancurkan pada era pendudukan Jepang dan era pasca kedaulatan RI oleh Belanda.
Monumen di Kota Medan
Monumen Greve di Kota Padang |
Monumen Tamiang hanya terdapat di Kota Medan.
Monumen ini dibangun di Esplanade (kini Lapangan Merdeka) tahun 1894. Monumen
ini dibangun untuk mengenang Perang Tamiang yang telah membawa korban banyak
diantara tentara Belanda dan para hulubalangan Kesultanan Deli.
Pada April 1893 suatu ekspedisi militer dikirim ke
Tamiang melalui jalur sungai Tamiang. Ekspedisi ini datang dengan kapal besar
yang di dalamnya juga terdapat para hulubalang Kesultanan Deli.
Hal ini boleh jadi karena militer Belanda
kekurangan balabantuan dari Jawa dan Ambon yang masih terkonsentrasi di Daerah
Operasi Militer (DOM) di Aceh dan Bataklanden. Jika di wilayah DOM lainnya
jarang terjadi tetapi di pantai timur Sumatra (Sumatra’s Oostkust) benar-benar
terjadi. Boleh jadi Sultan Deli dan parahulubalang Kesultanan Deli memiliki
dendam terhadap para hulubalang dari Atjeh.