*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Pahlawan
Indonesia Prof. Lafran Pane lahir di Padang Sidempuan, meninggal di Yogyakarta.
Sebagai Pahlawan Nasional, Lafran Pane diusulkan oleh (provinsi) DI Yogyakarta
(bukan dari Sumatra Utara). Demikian juga Pahlawan Nasional Ir Djuanda
Kartawijaya diusulkan dari Jawa Tengah (bukan Jawa Barat), sementara Djuanda
Kartawijaya lahir di Tasikmalaya dan meninggal di Jakarta. Pahlawan Nasional
adalah pahlawan Indonesia di semua daerah.
Ir H Raden Djoeanda Kartawidjaja (14 Januari 1911 – 7
November 1963) adalah Perdana Menteri Indonesia ke-10 sekaligus yang terakhir.
Ia menjabat dari 9 April 1957 hingga 9 Juli 1959. Setelah itu ia menjabat
sebagai Menteri Keuangan dalam Kabinet Kerja I. Sumbangannya yang terbesar
dalam masa jabatannya adalah Deklarasi Djuanda tahun 1957 yang menyatakan bahwa
laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, diantara dan di dalam kepulauan
Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI atau dikenal dengan sebutan
sebagai negara kepulauan dalam konvensi hukum laut Konvensi Perserikatan
Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS). Namanya diabadikan sebagai nama bandara
di Surabaya, Jawa Timur atas jasanya dalam pembangunan lapangan terbang
tersebut. Selain itu juga diabadikan untuk nama hutan raya di Bandung yaitu
Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, dalam taman ini terdapat Museum dan Monumen
Ir. H. Djuanda. Dan namanya pun juga diabadikan sebagai nama jalan di Jakarta
yaitu JL. Ir. Juanda di bilangan Jakarta Pusat, dan nama salah satu stasiun kereta
yaitu Stasiun Juanda, Jakarta. Djuanda wafat di Jakarta 7 November 1963 saat
masih menjabat menteri dan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta. Berdasarkan SK
Presiden RI No.244/1963 Ir H Djuanda Kartawidjaja ditablkan sebagai Pahlawan
Nasional (Wikipedia).
Lantas
bagaimana sejarah Pahlawan Nasional Ir Djuanda Kartawijaya? Seperti disebut di
atas, Ir Djuanda Kartawijaya adalah pahlawan Indonesia yang telah ditabalkan
sebagai Pahlawan Nasional dari daerah Jawa Tengah. yang mana namanya juga
ditabalkan diberbagai tempat sebagai nama bandara (Soerabaya), nama taman hutan
raya (Bandung), nama jalan dan nama stasion (Jakarta). Lalu bagaimana sejarah
lengkap Ir Djuanda Kartawijaya? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.