*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Siapa Raden Soemito, sejatinya
sudah dikenal sejak lama, namun kurang terangkat ke permukaan. Raden Soemitro
adalah anggota BPUPKI tahun 1945. Jika
mundur jauh ke belakang, Raden Soemitro termasuk yang aktif berpartisipasi
dalam pembentukan organisasi mahasiswa di Belanda tahun 1908 (Indische
Vereeniging). Sepulang studi di Belanda Raden Soenitro berkarir di pemerintahan
daerah. Hal itulah mengapa nama Raden Soemitro sempat menghilang dari dunia perjuangan
hingga kembali munculnya sebagai anggota BPUPKI.
Raden Adipati Arya Poerbonegoro Soemitro Kolopaking
adalah bupati Kabupaten Banjarnegara sejak 1927 sampai 1945. Tahun 1945
terpilih menjadi seorang anggota BPUPKI. Soemitro Kolopaking lahir di
Papringan, Banyumas pada tanggal 14 Juni 1887. Ia adalah anak dari Raden
Tumenggung Jayanegara II dengan pangkat "Adipati Arya" yang merupakan
keturunan Kanjeng Raden Adipati Dipadiningrat. Dia mengenyam Sekolah Jawa
(1893-1896), ELS (1896-1901), Gymnasium Willem III (1901-1907) dan dilanjut
sebagai Mahasiswa Indologi di Leiden (1907-1914). Selama menjadi mahasiswa itu
Soemitro melanglang buana ke berbagai negara untuk mencari tambahan dana
kuliah. Sebagai bupati, ia mengalami 3 zaman, yaitu zaman Hindia Belanda,
Jepang dan Republik Indonesia. dan menerima sebutan "Gusti Kanjeng Bupati",
lalu "Banjarnegara Ken Cho" dan terakhir sebagai "Bapak
Bupati". Kapal kelas empat dengan tiket seharga 15 gulden mengantar
Soemitro ke Belanda pada 1907. Saat itu, ia masih berusia 19 tahun dan baru
lulus dari HBS KW III. Seperti ditulis Harry Poeze dalam Di Negeri Penjajah
(2007, hlm. 75), Soemitro tinggal di Leiden dan bekerja sebagai perawat domba
dengan upah 1,5 gulden perhari. Kadang Soemitro pergi ke Jerman dan bekerja di
pertambangan dengan nama samaran WA Snell. Dia sempat belajar pertanian di
Hiide Maatschappij dan sebuah sekolah pertamanan. Di Leiden, ia belajar
Indologi, ilmu yang sangat berguna baginya jika bekerja di jawatan pemerintahan
Hindia Belanda. Soemitro adalah salah seorang pendiri Perhimpunan Indonesia. Ia
pulang setelah tujuh tahun belajar di Belanda. Di Hindia Belanda, Soemitro
sempat jadi pegawai di Pegadaian dan Pabrik teh, sebelum jadi perwira Polisi di
Bandung. Seperti adiknya, Sunario, Soemitro juga dipercaya Hatta. Setelah tidak
ada lagi Badan Intelijen sebesar BRANI atau Bagian V. (Wikipedia).
Lantas
bagaimana sejarah Raden Soemitro? Seperti disebut di atas, Raden Soemitro
adalah salah satu pendiri organisasi mahasiswa Indonesia di Belanda tahun 1908.
Pada era pendudukan Jepang, Raden Soemitro menjadi salah satu anggota BPUPKI. Lalu
bagaimana sejarah Raden Soemito? Dalam blog ini pernah ditulis, tetapi masih
memerlukan penelusuran data lebih lanjut. Seperti kata ahli sejarah
tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.