Sabtu, 26 Februari 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (440): Pahlawan Indonesia – Zulkifli Loebis, Kepala Intelijen Republik di Jogja; Desain Organisasi TNI

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Nama Zulkifli Lubis tidak asing dalam sejarah awal Republik Indonesia. Spesialisasi tugasnya dalam dunia intelijen selama perang kemerdekaan menjadi mudah dikenali dan diingat nama Zulkifli Lubis. Pasukannya juga menangani tugas spionase dan propaganda. Setelah pengakuan kedaulatan Indonesia, nama Zulkifli Lubis menjadi salah satu dari dua matahari di TNI (Abdoel Haris Nasoetion vs Zulkifli Lubis). Satu yang dilupakan Zulkifli Lubis juga berperan penting dalam mendesain organisasi TNI di Jogjakarta yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan/KR Mr Amir Sjarifoeddin Harahap dan dibantu kepala daerah Jogjakarta Soeltan Hamengkoeboewono IX.

Jenderal TNI. Zulkifli Lubis (26 Desember 1923 – 23 Juni 1993) adalah seorang tokoh militer Indonesia dan pernah menjadi Pejabat Kepala Staf TNI Angkatan Darat periode 8 Mei 1955 - 26 Juni 1955. Selain itu ia juga dikenal sebagai pendiri dan juga menjabat sebagai Ketua Badan Intelijen pertama di Indonesia. Zulkifli adalah anak kelima dari sepuluh bersaudara. Ayahnya bernama Aden Lubis gelar Sutan Srialam dan ibunya bernama Siti Rewan Nasution. Kedua orangtuanya adalah guru di sekolah guru Normaalschool. Setelah menyelesaikan HIS, kemudian melanjutkan ke sekolah MULO. Zulkifli dan kawan-kawannya tergabung dalam kelompok Patriot. Mereka bisa dibilang sebagai oposisi diam-diam karena sebagai contoh, jika ada upacara mereka tidak mau menyanyikan lagu kebangsaan Belanda, Wilhelmus, malahan mengajak peserta upacara lainnya agar ikut diam. Selepas tamat dari MULO, Zulkifli melanjutkan ke Algemeene Middlebare School B di Yogyakarta. Hal yang menyenangkan Zulkifli selama bersekolah di AMS B adalah kesempatan dirinya diminta maju ke depan kelas untuk mencoba mengajar. Misalnya mata pelajaran ilmu tata negara dan sejarah. Di AMS B, Zulkifli bersama teman-temannya sering mengadakan diskusi kebangsaan, termasuk teman-teman dari Parindra. Ketika Jepang menduduki Hindia Belanda, Zulkifli Lubis mengikuti ajakan temannya untuk turut serta latihan yang diselenggarakan oleh Tentara Jepang untuk para pemuda. Setelah memperoleh latihan sekitar dua bulan di Seinen Kurensho (pusat latihan untuk barisan pemuda), Zulkifli menerima tawaran khusus untuk mendapat pendidikan perwira militer. Di Seinen Dojo (balai penggemblengan pemuda) Tangerang ada sekitar 40 siswa dari seluruh Jawa. Zulkifli Lubis, Kemal Idris dan Daan Mogot termasuk angkatan pertama. Balai penggemblengan inilah yang pertama kalinya memperkenalkan Zulkifli pada dunia intelijen. (Wikipedia) 

Lantas bagaimana sejarah Zulkifli Loebis? Seperti disebut di atas, Zulkifli Lubis menjadi tokoh intelijen utama pada awal Republik Indonesia yang juga turut aktif mendesain organisasi TNI selama perang kemerdekaan di Jogjakarta. Lalu bagaimana sejarah Zulkifli Lubis? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Pahlawan Indonesia Zulkifli Loebis, Kepala Intelijen Republik di Jogja: Desain Organisasi TNI

Tunggu deskripsi lengkapnya

Era NKRI dan Presiden Soekarno: Teka-Teki Hubungan Zulkifli Loebis vs Abdoel Haris Nasoetion

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar