Monumen Cornelis Chastelein Pemilik Tanah Partikelir di Depok, 1930 |
Mengenal Sejarah Tata Ruang Sosial Ekonomi Depok, Bogor (Buitenzorg), Jakarta (Batavia) dan Bandung (Preanger) serta Wilayah Lainnya di Indonesia (Nederlandsch Indie)
Kamis, 08 Agustus 2013
Tanah Partikelir dan Landhuis di Depok ‘Tempo Doeloe’
Minggu, 04 Agustus 2013
Pelabuhan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung Tempo ‘Doeloe’
*Artikel Sejarah Moda Transportasi di Depok Tempo Doeloe dalam blog ini Klik Disini
Laporan Tome Pires (1513) tentang Ciliwung dan Pakuan, Pajajaran
Laporan Tome Pires (1513) tentang Ciliwung dan Pakuan, Pajajaran
Sungai Ciliwung dan Gunung Salak di Bogor, 1875
|
Sungai Ciliwung hulunya bukanlah di
Gunung Salak. Akan tetapi pemandangan Sungai Ciliwung berlatar Gunung Salak
sungguh menakjubkan. Hulu Sungai Ciliwung sebenarnya berada di Gunung
Pangrango. Oleh karenanya, sungai ini mengalir melalui Puncak via Ciawi, lalu
membelok ke barat melalui Bogor dan kemudian berbelok ke utara melalui Depok
dan Jakarta dan akhirnya bermuara ke laut di Teluk Jakarta. Inilah pemahaman
kita pada masa kini tentang Sungai Ciliwung.
Sabtu, 03 Agustus 2013
Kelurahan Pondok Terong, Kecamatan Cipayung, Kota Depok Sudah Dikenal Sejak ‘Tempo Doeloe'
Peta-1.
Depok, 1900 |
Kelurahan Bojong Pondok Terong yang lebih dikenal sebagai Kelurahan Pondok Terong adalah sebuah kelurahan di Kota Depok. Kelurahan yang berada di depok selatan ini sebelumnya adalah sebuah desa yang masuk Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor (bersama desa Ratu Jaya, Pondok Jaya, Cipayung dan Cipayung Jaya) dan bergabung dengan Kota Depok yang menjadi bagian dari Kecamatan Pancoran Mas pada tahun 1999. Pada tahun 2007 Kecamatan Pancoran Mas dimekarkan dengan nama Kecamatan Cipayung. Kecamatan baru ini justru hanya terdiri dari lima desa yang sama-sama melakukan 'integrasi' dari Kabupaten Bogor ke Kota Depok. Pada awalnya Desa Bojong Pondok Terong adalah gabungan dari beberapa kampung. Nama desa ini diambil dari dua nama kampung (kombinasi) yakni Kampung Bojong dan Kampung Pondok Terong. Kampung Bojong berada di sebelah utara desa (sekitar SPBU), sedangkan Kampung Pondok Terong di sebelah selatan desa (sekitar perumahan Permata).
Rabu, 31 Juli 2013
Rute Jalan Raya Sepanjang Rel Kereta Api dari Pasar Minggu Menuju Citayam Via Lenteng Agung dan Depok ‘Tempo Doeloe’
Stasion di Buitenzorg, 1881 (tampak luar)
|
*Untuk melihat Sejarah Kereta Api di Depok dalam blog ini Klik Disini
Stasiun Beos (Stasiun Kota) di Batavia (Jakarta) dibangun pada tahun 1870. Pada tahun 1880 rel kereta api Jakarta–Buitenzorg (Bogor) dibangun sepanjang 59 Km. Stasiun Bogor yang terletak di Kota Bogor dibangun pada tahun 1881. Berdasarkan peta tahun 1883-1885, diantara dua stasiun besar itu terdapat halte (pemberhentian kereta) di Depok, Citayam, dan Pondok Cina. Ini berarti halte-halte ini sudah ada sejak pembangunan rel Jakarta-Bogor dibangun. . Pengoperasian kereta api jalur Jakarta-Bogor sendiri waktu itu masih dilakukan oleh swasta.
Jumat, 26 Juli 2013
Rumah Citayam: Mansion Meester Cornelis di Depok ‘Tempoe Doeloe'
'Rumah Citayam' rumah peristirahatan (mansion) Meester Cornelis di Depok, 1930 |
Sabtu, 27 Oktober 2012
Indeks Pembangunan Manusia di Kota Depok: Tertinggi di Provinsi Jawa Barat dan Peringkat Tiga Nasional
Warga Kota Depok boleh senyum sedikit. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Depok merupakan yang tertinggi di Provinsi Jawa Barat dan berada pada peringkat ketiga secara nasional setelah Kota Yogyakarta dan Kota Jakarta Selatan. Pada tahun 2011 IPM Kota Depok adalah 79.20. IPM Kota Depok pada tahun 2013 ditargetkan akan mampu melampaui angka 80. Sebagai perbandingan, IPM Kota Bekasi berada di peringkat 50 nasional, Kota Bandung berada pada peringkat 58 dan Kota Bogor pada peringkat 63.
Kamis, 18 Oktober 2012
Distribusi Etnik di Kota Depok: Betawi Or Sunda?
Sekurang-kurangnya terdapat sebanyak 260 etnik yang bertempat tinggal di Kota Depok. Lima etnik yang
terbilang signifikan (persentasenya di atas dua persen) adalah Betawi, Jawa,
Sunda, Batak dan Minangkabau. Hasil Sensus Penduduk 2010 menunjukkan bahwa
persentase etnik terbanyak adalah Betawi sebanyak 36.70 persen, kemudian
disusul etnik Jawa dengan persentase sebanyak 33.07 persen. Sementara etnik Sunda di posisi ketiga persentase
sebanyak 16.50 persen. Sedangkan dua etnik lainnya yang persentasenya di atas
dua persen adalah etnik Batak (2.91 persen) dan etnik Minangkabau (2.66
persen). Pertanyaannya, etnik mana yang menjadi penduduk ‘asli’? Betawi or
Sunda?
Minggu, 14 Oktober 2012
Bahasa Sehari-hari di Kota Depok: Promosi Bahasa Indonesia, Degradasi Bahasa Sunda
Kota
Depok adalah bagian dari Provinsi Jawa Barat. Pada umumnya masyarakat Jawa
Barat menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa sehari-hari di rumah.
Akan tetapi tidak demikian di sejumlah kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi
Jawa Barat. Di Kota Depok sendiri ada sebanyak 82.63 persen warganya yang menggunakan
bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari di rumah. Ini sangat kontras dengan yang menggunakan bahasa Sunda yang hanya tersisa sebanyak 2.80 persen saja. Anehnya, penggunaan bahasa Betawi dan bahasa Jawa
justru lebih menonjol di Kota Depok jika dibandingkan dengan bahasa Sunda
sendiri. Ini mengindikasikan bahwa bahasa sehari-hari di Kota Depok semakin
Indonesia dan sebaliknya bahasa Sunda semakin terdegradasi. Lantas bagaimana di kabupaten/kota lainnya di Indonesia, khususnya
di Provinsi Jawa Barat?
Sabtu, 13 Oktober 2012
Perumahan di Kota Depok: Where Do You Live?
Jumlah
rumah tangga di Kota Depok berdasarkan Sensus Penduduk 2010 adalah sebanyak
440.475 unit rumah tangga. Dari jumlah tersebut terdapat sebanyak 64.62 persen
rumah yang ditempati berstatus milik sendiri. Sebanyak 96.25 persen dari mereka
yang memiliki rumah sendiri dapat menunjukkan ada bukti kepemilikan tanah dari
rumah tersebut. Jenis bukti kepemilikan tanah sebagian besar adalah sertifikat
hak milik (SHM). Namun demikian, kepemilikan SHM tampaknya tidak distribusi
merata di sebelas kecamatan. Kepemilikan SHM yang terbilang sedikit terdapat di
Kecamatan Limo, Kecamatan Sawangan, Kecamatan Bojongsari dan Kecamatan
Cipayung. Sementara kepemilikan SHM yang terbilang tinggi terdapat di Kecamatan
Beji, Kecamatan Sukmajaya dan Kecamatan Pancoranmas.
Penduduk Kota Depok: Where Are You From?
Penduduk
Kota Depok pada tahun 2010 berjumlah sebanyak 1.736.565 jiwa. Dalam kurun
waktu 10 tahun (2000-2010), penduduk Kota Depok naik sebesar 66,84 persen. Hasil
Sensus Penduduk 2000 jumlah penduduk Kota Depok sebesar 1.160.791 jiwa. Hasil
Sensus Penduduk 2010 menunjukkan bahwa 49,91 persen lahir di Provinsi Jawa
Barat, 23,68 persen di DKI Jakarta, 12,09 persen di Jawa Tengah, 3,70 di Jawa
Timur dan 2,16 di Sumatera Utara. Total lima provinsi ini adalah 91.53
persen. Sementara 8,47 persen lagi lahir
di provinsi lainnya. Penduduk yang lahir di Jawa Barat, sebagian besar lahir di Kota Depok (72.50 persen) dan sebanyak 9.77 persen lahir di Kabupaten Bogor serta 3.70 lahir di Kota Bogor. Sementara penduduk yang lahir di Provinsi DKI Jakarta, persentase tertinggi lahir di Jakarta Seatan (45.47 persen) disusul Jakarta Timur (22.63 persen) dan Jakarta Pusat (21.26 persen). Catatan: Dari 1,7 juta penduduk Kota Depok tahun 2010, sebanyak 5.21
persen bertempat tinggal di Provinsi DKI
Jakarta pada tahun 2005.
Langganan:
Postingan (Atom)