*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Orang Melayu di Indonesia adalah salah satu suku.
Orang Melayu juga terdapat di wilayah Singapura, Malaysia, Brunai dan lainnya.
Siapa Orang Melayu? Mereka yang mengidentifikasi diri dan berafiliasi dengan
Orang Melayu. Lalu, siapa yang berbahasa Melayu? Tentu saja ada yang berbahasa
Melayu selain Orang Melayu. Lantas, apakah ada Orang Melayu yang tidak
berbahasa Melayu?
Bahasa Melayu adalah satu hal. Orang Melayu adalah hal lain lagi. Bahasa Melayu terdiri banyak dialek. Perbedaan dialek mengindikasikan perbedaan kelompok populasi. Hal itulah mengapa ada yang mengidentifikasi di sebagai Orang Jambi, Orang Palembang, Orang Betawi dan sebagainya. Lantas bagaimana terbentuknya bahasa Melayu? Secara historis bahasa Melayu terbentuk dari perpaduan bahasa Sanskerta dan bahasa-bahasa daera, seperti bahasa Jawa dan bahasa Batak. Lalu bagaimana terbentuknya suku Melayu? Satu yang umum diketahui di wilayah Malaysia (khususnya) Semenanjung Malaya, siapapun, dari mana pun berasal, jika seseorang berbahasa Melayu, beragama Islam dan mengikuti tradisi Orang Melayu, maka mereka didientifikasi atau mengidentifikasi sebagai Orang Melayu. Tentu saja tidak demikian, di wilayah pantai timur Sumatra dan pantai barat Kalimantan, bahwa tidak setiap orang yang berbahasa Melayu dan beragama Islam adalah Orang Melayu. Akan tetapi bisa mengidentifikasi sebagai Orang Cina, Orang Batak, Orang Minangkabau, Orang Jawa, Orang Bugis dan sebagainya.
Lantas bagaimana sejarah tidak semua berbahasa Melayu adalah Orang Melayu? Seperti disebut di atas, di Malaysia khususnya wilayah Semenanjung Malaya, setiap orang berbahasa Melayu dan beragama Islam adalah Orang Malayu. Fakta bahwa seperti halnya bahasa Sankerta, bahasa Melayu pernah menjadi lingua franca. Pada masa ini, secara internasional, bahasa Inggris menjadi bahasa Lingua Franca dan secara nasional Bahasa Indonesia adalah Lingua Franca. Lalu bagaimana sejarah tidak semua berbahasa Melayu adalah Orang Melayu? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.