*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Lombok dalam blog ini Klik Disini
Dalam penulisan sejarah (pelabuhan) Lembar di (pulau) Lombok adakalanya ditulis kurang akurat dan justru membuat bingung, misal ‘awalnya pelabuhan Lembar ini berada di Ampenan’ (lihat Wikipedia) dan ‘Lembar, pelabuhan tertua di Nusantara (lihat Tempo.co). Sebaiknya penulisan dibuat menjadi: ‘awalnya pelabuhan Lombok di Ampenan, kemudian dipindahkan ke Lembar’ dan ‘Lembar, kini menjadi pelabuhan terbesar di Lombok’. Dengan penulisan yang tepat akan memancing minat pembaca untuk memahami sejarah (pulau) Lombok khususnya sejarah pelabuhan-pelabuhan di Lombok.
Dalam penulisan sejarah (pelabuhan) Lembar di (pulau) Lombok adakalanya ditulis kurang akurat dan justru membuat bingung, misal ‘awalnya pelabuhan Lembar ini berada di Ampenan’ (lihat Wikipedia) dan ‘Lembar, pelabuhan tertua di Nusantara (lihat Tempo.co). Sebaiknya penulisan dibuat menjadi: ‘awalnya pelabuhan Lombok di Ampenan, kemudian dipindahkan ke Lembar’ dan ‘Lembar, kini menjadi pelabuhan terbesar di Lombok’. Dengan penulisan yang tepat akan memancing minat pembaca untuk memahami sejarah (pulau) Lombok khususnya sejarah pelabuhan-pelabuhan di Lombok.
Laboehan Tring (Peta 1850) |
Lantas bagaimana sejarah Pelabuhan Lembar? Nah, itu dia. Yang jelas tempo doeloe di area
pelabuhan Lembar yang sekarang, pelabuhan terkenal adalah Laboehan Tring. Suatu
pelabuhan yang ditempati orang-orang Bugis. Baru pada era Republik Indonesia,
Lamboehan Tring yang telah bermetamorfosi menjadi Pelabuhan Lembar ditingkatkan
menjadi pelabuhan utama di Lombok (untuk menggantikan pelabuhan Ampenan).
Okelah. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional,
mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.