Pada masa lampau (era VOC), pelabuhan Surabaya awalnya berada di sisi sungai Soerabaya yang kini posisi GPS berada di tengah kota Kota Surabaya yang sekarang. Pada era Pemerintah Hindia Belanda, pelabuhan Surabaya yang berlokasi dekat benteng (casteel) Soerabaya direlokasi ke kanal (sungai buatan) yang baru yang disebut Kali Mas. Sejak dibukanya terusan Suez (1869) pelabuhan-pelabuhan di Nederlandsch Indie (baca: Indonesia) mengalami perubahan drastis dari pelabuhan sungai relokasi menjadi pelabuhan kanal dan pelabuhan kanal bergeser menjadi pelabuhan laut.
Kantor Residen Kota Surabaya, 1830 |
Pelabuhan Kalimas kategorinya kini dianggap
pelabuhan tradisional di Kota Surabaya, namun sesungguhnya pelabuhan tersebut
adalah pelabuhan kanal modern Jawa bagian timur pada masa awal Pemerintahan
Hindia Belanda. Dalam perkebangannya kemudian Pelabuhan Kalimas bergeser ke
Pelabuhan Tanjung Perak. Hal ini juga terjadi di Semarang dari pelabuhan
(kanal) Moeara Baroe bergeser ke pelabuhan Tanjung Emas. Pola pergeseran
pelabuhan Tanjung Perak Surabaya mirip dengan pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Ini berbeda dengan di Batavia: pelabuhan mengalami relokasi dari pelabuhan
Kalibesar ke pelabuhan Tanjung Priok. Pola relokasi pelabuhan Tanjung Priok
lebih mirip dengan pelabuhan Teluk Bayur di Padang (namun tetap ada perbedaan:
Batavia memanfaatkan tanjung, Padang memanfaatkan teluk). Pelabuhan yang khas
adalah kombinasi (pergeseran dan relokasi): dari pelabuhan Deli ke pelabuhan
Belawan.
Bagaimana proses perubahan (pergeseran dan atau
relokasi posisi lokasi) pelabuhan di Kota Surabaya terjadi? Satu hal bahwa perubahan
pelabuhan di Surabaya adalah bagian tidak terpisahkan dari pertumbuhan dan
perkembangan Kota Surabaya sendiri. Namun disayangkan sejauh ini sulit
menemukan informasi (tulisan) masa kini yang mendeskripsikan kronologis
pembangunan dan pengembangan pelabuhan di Kota Surabaya. Hal lain adalah bahwa
pelabuhan Tanjung Perak yang sekarang adalah akhir dari proses tersebut. Oleh
karenanya sudah barang tentu kronologis tersebut menjadi penting untuk
diketahui, sebab pelabuhan adalah faktor penting dalam perjalanan Kota Surabaya—yang
berawal dari sebuah kampung di sisi sungai Soerabaya menjadi kota metropolitan
yang sekarang. Mari kita telusuri berdasarkan sumber-sumber tempo doeloe.