*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Jakarta dalam blog ini Klik Disini
Asal-usul nama (kelurahan) Jembatan Lima bukan dari lima jembatan yang berjejer sebagaimana ditulis yang dapat dibaca di internet. Itu sangat naif (ngarang). Nama Jembatan Lima bermula dari kebaradaan benteng (fort) Vijfhoek yang jumlah sudut (hoek) sebanyak lima buah. Benteng ini berada di sisi barat sungai Grogol. Dalam perkembangannya ruas sungai Grogol di sekitar benteng Vijfhoek dirapihkan menjadi kanal. Di atas kanal ini di dekat Fort Vijfhoek dibangun jembatan menuju benteng baru (fort Angke). Area di sekitar jembatan Fort Vijfhoek inilah kemudian disebut kampong Djambatan Lima. Jembatan benteng lima sudut (hoek) mereduksi menjadi Jembatan Benteng Lima dan kemudian Jembatan Lima.
Asal-usul nama (kelurahan) Jembatan Lima bukan dari lima jembatan yang berjejer sebagaimana ditulis yang dapat dibaca di internet. Itu sangat naif (ngarang). Nama Jembatan Lima bermula dari kebaradaan benteng (fort) Vijfhoek yang jumlah sudut (hoek) sebanyak lima buah. Benteng ini berada di sisi barat sungai Grogol. Dalam perkembangannya ruas sungai Grogol di sekitar benteng Vijfhoek dirapihkan menjadi kanal. Di atas kanal ini di dekat Fort Vijfhoek dibangun jembatan menuju benteng baru (fort Angke). Area di sekitar jembatan Fort Vijfhoek inilah kemudian disebut kampong Djambatan Lima. Jembatan benteng lima sudut (hoek) mereduksi menjadi Jembatan Benteng Lima dan kemudian Jembatan Lima.
Jembatan sungai Grogol di Benteng (Fort) Vijfhoek (1772-1775) |
Lantas bagaimana sejarah
lengkap Jembatan Lima? Tentu saja itu harus dimulai dari benteng Fort Vijfhoek.
Satu pasukan pribumi pendukung militer VOC/Belanda yang pernah bertugas di
benteng ini adalah pasukan dari Tambora. Orang-orang Tambora ini membangun
kampong di sekitar benteng (kampong Tambora dan kini kelurahan Tambora). Dalam
perkembangan selanjutnya banyak peristiwa penting yang terjadi di sekitar
Jembatan Lima. Untuk menambah pengetahuan, mari kita telusuri sumber-sumber
tempo doeloe.