Minggu, 01 Maret 2020

Sejarah Menjadi Indonesia (42): Teori Baru Ekonomi Alip Ba Ta Khas Musik Indonesia; Biarkanlah Tangan Tidak Kelihatan Bekerja


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Fenomena Alip Ba Ta bukanlah sekadar fenomena fingerstyle Alip Ba Ta, Fenomena Alip Ba adalah fenomena pasar (market) di era dunia baru (Youtube). Suatu dunia baru kita (Ourtube) yang terbentuk dari kemajuan teknologi informasi. Alip Bat Ta dalam hal ini hanyalah seorang pelaku pasar layaknya supplier (fungsi supply). Kita sebagai follower Alip Ba Ta menjadi consumer (fungsi demand). Dalam mekanisme pasar, yang diatur oleh tangan-tangan yang tidak kelihatan (invisible hand), Alip Ba Ta menawarkan suatu jenis product yang disebut musik fingerstyle. Setiap orang dapat bereaksi terhadap produk tersebut dalam industri musik fingerstyle.

Teori Ekonomi Alip Ba Ta
Produk keluaran Alip Ba Ta telah mendapat tempat di pasar global (Ourtube). Produk keluaran Alip Ba Ta tidak hanya dikenal di pasar domestik tetapi juga di pasar manca negara (internasional). Produk keluaran Alip Ba Ta ibarat merek MU atau Real Madrid, setiap orang dapat melihat penampilan klub dalam bertanding dan dapat menonton kembali (misalnya lewat Youtube). Produk keluaran Alip Ba Ta berbeda dengan merek Samsung atau Apple, karena tidak semua orang dapat memilikinya (to consume). Produk keluaran Alip Ba Ta lebih lentur, lebih mudah diperoleh setiap orang (to consume) tanpa harus membayar dalam bentuk money. Meski demikian, transaksi di dalam dunia baru (Youtube) dapat mengkreasi uang melalui perhitungan yang disebut views, subscribe dan comment. Dalam hal ini market dunia baru memiliki dua persyaratan: syarat perlu (supply demand of product) dan syarat cukup (kapitalisasi moneter).

Fenomena Alip Ba Ta adalah satu kasus (khas) ekonomi di dalam dunia baru Ourtube. Manariknya, product fingerstyle Alip Ba Ta, sebagai pendatang baru dalam pasar baru telah menyita perhatian publik (terbentuknya turunan produk seperti video reaction) yang dapat diangap sebagai munculnya bentuk pasar yang baru (namun tetap terkait dengan produk utama: fingerstyle guitar Alip Ba Ta). Lantas seperti apa memahaminya? Lalu bagaimana menyikapinya? Mari kita analisis fenomena Alip Ba Ta.

Sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Alip Ba Ta dan Fingerstyle Guitar

Tunggu deskripsi lengkanya


*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar