Sabtu, 14 November 2020

Sejarah Kalimantan (77): Pesut Mahakam, Mamalia Koetai di Daerah Aliran Sungai Mahakam; Sejarah yang Hampir Punah

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kalimantan Timur di blog ini Klik Disini

Salah satu hewan khas di daerah aliran sungai Mahakam adalah pesut Mahakam, Pesut atau lumba-lumba ini disebut khas karena hanya terdapat di sungai dan hanya di beberapa tempat. Meski hidup di air sungai, hewan ini tidak termasuk ikan tetapi sejenis mamalia. Pada masa ini, hewan khas Kalimantan Timur ini sudah sangat langka dan nyaris punah. Untuk menjaga kelestarian pesut ini, klub sepak bola asal Kalimantan telah mempromosikan nama pesut di dalam logo klub (Borneo FC).

Di pulau Borneo tentu saja banyak flora dan fauna yang khas. Orang utan selain di pulau Kalimantan, juga ditemukan di Tapanuli dan Aceh. Demikian juga lumba-lumba air tawar yang khas diteukan  di daerah aliran sungai Mahakam. Tidak ditemukan di daerah aliran sungai Barito maupun daerah aliran sungai Kapuas. Oleh karena itu sejenis mamalia ini disebut Pesut (asli) Mahakam. Lumba-lumba air tawar juga ditemukan antara lain di Riau.

Pesut Mahakam (Orcella fluminalis) adalah hewan air yang sudah kuno yang menjadi penghuni asli daerah aliran sungai Mahakam. Bagaimana pesut ada di daerah aliran sungai Mahakam adalah satu hal. Hal yang lain yang lebih penting adalah bagaimana pesut-pesut ini menjaga kelangsungannya. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Jumat, 13 November 2020

Sejarah Kalimantan (76): Awal Pendudukan Militer Jepang di Kalimantan; Kota Tarakan Diserang Militer Jepang November 1942

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kalimantan Utara di blog ini Klik Disini 

Kalimantan termasuk salah satu target pertama pendudukan militer Jepang. Itu terjadi pada akhir tahun 1942 dimana kota minyak Tarakan menjadi sasaran pemboman pasukan udara Jepang. Lantas mengapa kota Tarakan yang dijadikan target pertama? Itu satu hal. Hal yang juga penting, bagaimana sejarah pendudukan militer di pulau Kalimantan. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan.

Wilayah pendudukan Jepang sangat luas di Asia Tenggara, selain Indonesia juga termasuk Semenanjung Malaya, Filipina, Vietnam dalam lainnya. Pendudukan militer Jepang baru berakhir pada bulan Agustus 1945 setelah kerajaan Jepang mengaku takluk pada Sekutu. Hal ini setelah dua kota di Jepang (Hirosima dan Nagasaki) dibom oleh pasukan militer Amerika Serikat. Untuk melakukan tugas pelucutan senjata dan evakuasi militer Jepang serta pembebasan para interniran Eropa di Indonesia dilakukan oleh pasukan Sekutu-Inggris.

Sudah barang tentu sejarah pendudukan Jepang di Kalimantan sudah banyak ditulis. Namun tentu saja tidak pernah cukup sejauh fakta dan data masih ditemukan. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, sejarah adalah narasi fakta dan data. Oleh karena itu untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Kalimantan (75): Pamarangan di Sungai Jembayan, Pernah Menjadi Ibu Kota Kutai Kuno (Kutai Martapura Kertanegara)

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kalimantan Timur di blog ini Klik Disini

Pusat kerajaan di daerah aliran sungai Mahakam tidak hanya di Moera Kaman, Koetai Lama dan Tenggarong, tetapi juga disebut pernah berada di Pamarangan (Marangan). Namun yang menjadi pertanyaan mengapa ibu kota ini dipilih dan kemudian ditinggalkan. Padahal secara geologis paling aman dari banjir. Besar dugaan faktor lalu lintas perdagangan di daerah aliran sungai Mahakam yang menyebabkan terjadinya relokasi.

Marangan atau Pamarangan berada di daerah aliran sungai (muara) Jembayan. Kawasan muara sungai Jembayan ini terletak diantara Kutai Lama (Samarinda) dan Tenggarong. Muara sungai Jembayan sendiri dari Samarinda ke arah hulu berada di sisi kiri sungai Mahakam. Sungai ini berhulu di kabupaten Penajam Paser Utara. Satu yang khas daerah aliran sungai Jembayan ini tempo doeloe termasuk pertambangan batubara yang penting.

Bagaimana sejarah Pamarangan? Apa pentingnya? Seperti disebutkan di atas, Marangan atau Pamarangan pernah menjadi pusat kerajaan. Oleh karena itu, meski kini nama Pamarangan tidak begitu penting, tetapi sebagai bagian dari sejarah kerajaan di masa lampau haruslah dianggap penting. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.