Kamis, 21 Juli 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (726): Pro dan Kontra Orang Malaysia terhadap Indonesia; Federasi Malaya hingga Federasi Malaysia


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Pada masa ini banyak orang Malaysia pro Indonesia dan juga tidak sedikit yang kontra. Pihak yang pro ini bersikap cooperative dan lebih cenderung realistik dan menyiarakan pendapat apa adanya (sesuai sejarahnya). Yang bersikap kontra adalah orang-orang Malaysia yang mengabaikan sejarah (lama), dan bersifat non cooperative yang kerap menimbulkan kegaduhan antara orang Indonesia dengan orang Malaysia. Mereka yang kontra ini cenderung melihat Indonesia adalah musuh (abadi) dengan hanya berkaca pada satu peristiwa awal yang terjadi tahun 1963 (Ganyang Malaysia).


Ganyang Malaysia adalah salah satu slogan semasa pemerintahan Republik Indonesia dipimpin oleh Presiden Soekarno. Ini bermula dimana adanya kesepakatan antara tiga negara Federasi Malaya, Filipina dan Indonesia soal masalah Serawak dan Sabah, Federasi Malaya yang dipimpin oleh Tunku Abdoel Rachman mengingkari kesepakatan dan berpaling bekerjasama dengan Inggris dalam pembentukan negara Federasi Malaysia pada tahun 1863. Oleh karena misi Indonesia ingin mengentaskan sisa imperialis (Inggris), maka Presiden Soekarno membully Malaysia dengan mengancam yang didahului slogan Ganyang Malaysia. Meski tindakan ganyang itu tidak terlaksana, tetapi orang Malaysia, terutama dari wilayah Semenanjung menganggap Indonesia adalah musuh yang pada gilirannya menimbulkan pro kontra hingga masa ini.

Lantas bagaimana sejarah pro dan kontra orang Malaysia terhadap Indonesia? Seperti disebut di atas, timbulknya pro dan kontra antara Inddonesia dengan Malaysia dimulai pada tahun 1963 dimana Indonesia melancarkan slogan Ganyang Malaysia. Sejak itu hubungan antara pemerintah dan rakyatnya dari kedua negara mengalami pasang surut yang menyisakan adanya pro dan kontra hingga masa ini. Lalu bagaimana sejarah pro dan kontra orang Malaysia terhadap Indonesia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Menjadi Indonesia (725): UMNO United Malays National Organisation; Partai Bangsa Melayu di Malaysia Bahasa Inggris


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Nama UMNO kini di Malaysia sudah menjadi nama generik. Nama UMNO sendiri adalah nama partai legendaris di Malaysia, suatu partai bangsa (orang) Melayu. Namun anehnya, sebagai partai orang Melayu, namanya adalah singkatan dari bahasa Inggris-- United Malays National Organisation. Oleh karena partai bangsa Melayu ini telah melegenda, maka nama UMNO sebagai singkatan bahasa Inggris tidak bisa diubah lagi (tetapi masih dapat disembinyikan). Mengapa tidak sejak awal namanya dalam bahasa Melayu Malaysia:  Pertubuhan Kebangsaan Melayu Bersatu PEKEMBAR?


Jauh sebelum di Malaysia, pada masa lampau di Indonesia (baca: Hindia Belanda), semua partai-partai nasional Indonesia menggunakan nama dengan Bahasa Indonesia (bahasa persatuan). Salah satu partai legendaris adalah Partai Nasional Indonesia (PNI) partai yang salah satu pendirinya adalah Ir Soekarno tahun 1927 (sebelum Kongres Pemuda 1928). Nama-nama partaii nasional lainnya adalah Partai Bangsa Indonesia (PBI) yang didirikan oleh Dr Soetomo dkk pada tahun 1928; Partai Indonesia (Partindo) dan partai Pendidikan Nasional Indonesia (PNI) yang sama-sama didirikan tahun 1931; Partai Partai Indonesia Raya (Parindra) yang didirikan pada tahun 1935 serta Gerakan Indonesia (Gerindo) yang didirikan pada tahun 1937. Yang jelas semua partai orang Indonesia semasa Hindia Belanda memberi nama dengan Bahasa Indonesia. Mengapa bisa begitu? Yang jelas semua para pemimpin partai Indonesia, yang termasuk orang terpelajar bisa bahasa Belanda. Lalu mengapa di Malaysia berbeda? Nah, itu dia!

Lantas bagaimana sejarah UMNO United Malays National Organisation, partai (nasional) bangsa Melayu di Malaya/Malaysia menggunakan bahasa Inggris? Seperti disebut di atas, partai-partai orang Indonesia semasa Hindia Belanda semuanya memberi nama dengan Bahasa Indonesia. Lalu bagaimana sejarah UMNO United Malays National Organisation, partai (nasional) bangsa Melayu di Malaya/Malaysia menggunakan bahasa Inggris? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Rabu, 20 Juli 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (724): Kota Tongod di Jantung Wilayah Sabah; Gunung Tinggi Kinabalu dan Sungai Kinabatangan


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Dimana berada Kota Tongod di pedalaman wilayah Sabah? Pada masa lampau hanya dikenal nama gunung tinggi gunung Kinabalu dan sungai panjang sungai Kinabatangan. Apa pentingnya sejarah Kota Tongod? Yang jelas wilayah Kota Tongod berada tepat di jantung wilayah Sabah diantara gunung Kinabalu dan sungai Kinabatangan.


The Tongod District (Malay: Daerah Tongod) is an administrative district in the Malaysian state of Sabah, part of the Sandakan Division which includes the districts of Beluran, Kinabatangan, Sandakan, Telupid and Tongod. The capital of the district is in Tongod Town. The district was first established in 1977 as a sub-district of the Kinabatangan district. The "daerah kecil" ("small district") was entrusted to Keningau's Charles Andau, who was an assistant district officer and formally subordinate to the district officer of the Kinabatangan district. On 1 March 1999, Tongod was raised to become an independent district. On 24 May 1999, Major Matthew Sator of Ranau was appointed to be the first district officer. The acquisition of the status of a fully fledged district also involved the construction of a new administration building, which replaced the first secretarial building. According to the last census in 2010, the population of the entire district is 35,341 inhabitants. In relation to the total area of 10,052 km², it is a sparsely populated district. Orang Sungai and Kadazan-Dusun is the major in Tongod (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Kota Tongod di pedalaman Sabah? Seperti disebut di atas, Kota Tongod adalah nama district di Sabah yang tepat berada di jantung wilayah Sabah. Lalu bagaimana sejarah Kota Tongod? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Menjadi Indonesia (723): Kota Belud di Sabah; Geomorfologi Wilayah Kota Belud di Wilayah Mangaradja Sabah


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Kota Belud di wilayah Saba/h. Siapa peduli? Yang jelas Kota Belud memiliki sejarah sendiri di Sabah. Di masa lampau kampong yang menjadi kota ini berada di pesisir di suatu teluk sempit (diantara teluk Borneo dan teluk Marudu). Namun Kota Belud masa kini seakan berada jauh di pedalaman. Wilayah yang menjadi bagian dari pemimpin lokal Mangaradja Sabah sejak era Inggris 1878 (Baron van Overdeck) mulai tumbuh dan berkembang. Secara topnimi apa arti belud dan secara geomorfologis bagaimana sejarah jaman kuno Kota Belud? Pertanyaan-pertanyaan ini mungkin tidak penting-penting amat, tapi itulah sejarah awal Kota Belud.


Kota Belud adalah sebuah kota yang terletak di Divisi Pesisir Barat, di tengah Sabah, sebelah timur Malaysia di pulau Borneo. Jumlah penduduknya diperkirakan sekitar 91,272 pada 2010. Kota Belud (Malay: Pekan Kota Belud) is the capital of the Kota Belud District. It is roughly at the midpoint of the federal highway connecting the state capital, Kota Kinabalu, and Kudat, near the northern tip of Sabah. The town is considered as the unofficial capital and gateway to the heartland of the West Coast Bajau people. Kota Belud's population is divided between the Bajau-Sama, Dusun and Illanun peoples. There is a Chinese minority, which consists mainly of Hakkas. It is noted for its open air market, or tamu, which is held every Sunday. Once a year, the tamu is held on a much larger scale. During this time, it is known as the Tamu Besar or Grand Market. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Kota Belud di Sabah? Seperti disebut di atas, Kota Belud pada masa ini berada di pedalaman, namun sesungguhnya pada masa lampau berada di pesisir pantai di suatu teluk sempit. Lalu bagaimana sejarah Kota Belud? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Selasa, 19 Juli 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (722): Tenaga Kerja Indonesia di Mata Malaysia; Sejarah Awal Tenaga Kerja dan Migrasi di Malaya

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Mengapa soal tenaga kerja asing, terutama yang berasal dari Indonesia kerap menjadi isu tidak sedap diantara dua negara. Tenaga kerja Indonesia bekerja di Malaysia. Pangkal perkara isu bermula karena tenaga kerja Indonesia menjadi korban yang lalu kemudian beberapa hari terakhir ini berujuang pada soal baru tentang MOU antara Indonesia dan Malaysia.


Penduduk Malaysia terdiri dari berbagai kelompok suku, dengan suku Melayu sejumlah 50,4% menjadi ras terbesar dan bumiputra atau suku indigenos (aborigin) di Sabah dan Sarawak sejumlah 11% keseluruhan penduduk. Menurut definisi konstitusi Malaysia, orang Melayu adalah Muslim, menggunakan bahasa Melayu, yang menjalankan adat dan budaya Melayu. Oleh karena itu, secara teknis, seorang Muslim dari ras mana pun yang menjalankan kebiasaan dan budaya Melayu dapat dipandang sebagai Melayu dan memiliki hak yang sama ketika berhadapan dengan hak-hak istimewa Melayu seperti yang dinyatakan di dalam konstitusi. Lebih dari separuh bagian dari keseluruhan penduduk, bumiputra non-Melayu menjadi kelompok dominan di negara bagian Sarawak (30%-nya adalah Iban), dan mendekati 60% penduduk Sabah (18%-nya adalah Kadazan-Dusun, dan 17%-nya adalah Bajaus). Bumiputra non-Melayu itu terbagi atas puluhan kumpulan ras tetapi memiliki budaya umum yang sama. Hingga abad ke-20, kebanyakan dari mereka mengamalkan kepercayaan tradisional tetapi kini telah banyak yang sudah memeluk Kristen atau Islam. Masuknya ras lain sedikit banyak mengurangi persentase penduduk pribumi di kedua negara bagian itu. Juga terdapat kelompok aborigin dengan jumlah sedikit di Semenanjung, mereka biasa disebut Orang Asli.  Sebanyak 22,6% penduduk adalah Tionghoa-Malaysia, sedangkan India-Malaysia sebanyak 6,8% penduduk. Sebagian besar komunitas India adalah Tamil (85%), tetapi berbagai kelompok lainnya juga ada, termasuk Malayalam, Punjab, dan Gujarat. Sebagian lagi penduduk Malaysia berdarah campuran Timur Tengah, Thailand, dan Indonesia. Keturunan Eropa dan Eurasia termasuk Britania yang menetap di Malaysia sejak zaman kolonial, dan komunitas Kristang yang kuat di Melaka. Sejumlah kecil orang Khmer dan Vietnam menetap di Malaysia sebagai pengungsi Perang Vietnam. Sebaran penduduk sangat tidak merata, dengan lebih dari 17 juta penduduk menetap di Malaysia Barat, sedangkan tidak lebih dari 7 juta menetap di Malaysia Timur. Karena tumbuhnya industri padat tenaga kerja, Malaysia memiliki 10% sampai 20% pekerja imigran dengan besarnya ketidakpastian jumlah pekerja ilegal, terutama asal Indonesia. Terdapat sejuta pekerja imigran yang legal dan mungkin orang asing ilegal lainnya. Negara bagian Sabah sendiri memiliki hampir 25% dari 2,7 juta penduduknya terdaftar sebagai pekerja imigran ilegal menurut sensus terakhir. Tetapi, gambaran 25% ini diduga kurang dari setengah gambaran yang diperkirakan oleh lembaga-lembaga swadaya masyarakat. Sebagai tambahan, menurut World Refugee Survey 2008, yang diterbitkan oleh Komisi Pengungsi dan Imigran Amerika Serikat, Malaysia menampung pengungsi dan pencari suaka mendekati angka 155.700. Dari jumlah ini, hampir 70.500 pengungsi dan pencari suaka berasal dari Filipina, 69.700 dari Myanmar, dan 21.800 dari Indonesia. Komisi Pengungsi dan Imigran Amerika Serikat menamai Malaysia sebagai salah satu dari sepuluh tempat terburuk bagi pengungsi karena adanya praktik diskriminasi negara kepada pengungsi. Petugas Malaysia dilaporkan memulangkan pendatang secara langsung kepada penyelundup manusia pada 2007, dan Malaysia menugaskan RELA, milisi sukarelawan, untuk menegakkan undang-undang imigrasi negara itu. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah tenaga kerja Indonesia di mata Malaysia? Seperti disebut di atas,masalah ketenagakerjaan pada dasawarsa terakhir ini semakin memuncak dan kini isunya semakin pelik. Apakah sejarah awal tenaga kerja dan migrasi di Malaya berkaitan dengan masalah tenaga kerja asing di Malaysia masa ini. Lalu bagaimana sejarah tenaga kerja Indonesia di mata Malaysia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Menjadi Indonesia (721): Politik Rasial Era Kolonial, Benarkah? Federasi Malaysia Mewariskan Isu Politik Rasial?


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Politik rasial adalah isu internasional sejak masa lampau. Terutama sejak era kolonial. Bagaimana politik rasial itu terjadi. Itu satu hal. Apakah politik rasial benar-benar ada pada era kolonial di Asia Tenggara. Jika ada apakah di negara Federasi Malaysia masih mewariskan politik rasial?


Politik rasial adalah praktik para aktor politik yang mengeksplotasi masalah ras untuk memajukan sebuah agenda. Di Malaysia, politikus Malaysia, Chang Ko Youn berkata "Malaysia telah mempraktikkan politik rasial selama 51 tahun dan kami tahu itu bersifat memecah belah karena setiap partai hanya berbicara atas nama kelompok rasial yang diwakili... Saat seluruh ras berada dalam sebuah partai tunggal, tak ada seorangpun yang akan berupaya untuk menjadi pahlawan partai.... Lebih mudah untuk menjadi pahlawan Melayu, pahlawan Tionghoa Malaysia atau pahlawan India Malaysia, sulit menjadi pahlawan Malaysia.... Negara ini sekarang menghadapi masalah-masalah ekonomi dan kini penting bagi pemerintah dan partai-partai politik untuk merumuskan sebuah agenda Malaysia tentang bagaimana cara menyatukan rakyat dan menghadapi tantangan-tantangan tersebut. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah politik rasial di Asia Tenggara era kolonial, benarkah? Seperti disebut di atas, banyak orang berasumsi bahwa di negara Malaysia masih ada politik rasial. Politik rasial ini disebutkan terjadi pada era kolonial. Lalu bagaimana sejarah politik rasial di Asia Tenggara era kolonial, benarkah? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.