Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disin
Bangsa Indonesia menuju kemerdekaan, terbentuknya Republik Indonesia sejatinya dibangun di atas fondasi organisasi-organisasi kebangsaan. Dalam hal ini organisasi adalah kumpulan orang-orang Indonesia yang secara sadar untuk berserikat. Mereka mengawali dengan memupuk persatuan dan permufakatan lalu kemudian membentuk perhimpunan atau perserikatan. Dengan menyatukan semua energi para anggota di dalam organisasi akan menciptakan bargaining yang lebih kuat (baik untuk membantu memperkuat anggota maupun untuk melawan penjajah). Organisasi adalah wujud baru yang terbentuk di luar kekuasaan tradisional (aristokrasi/kerajaan yang telah diperalat penjajah).
Bangsa Indonesia menuju kemerdekaan, terbentuknya Republik Indonesia sejatinya dibangun di atas fondasi organisasi-organisasi kebangsaan. Dalam hal ini organisasi adalah kumpulan orang-orang Indonesia yang secara sadar untuk berserikat. Mereka mengawali dengan memupuk persatuan dan permufakatan lalu kemudian membentuk perhimpunan atau perserikatan. Dengan menyatukan semua energi para anggota di dalam organisasi akan menciptakan bargaining yang lebih kuat (baik untuk membantu memperkuat anggota maupun untuk melawan penjajah). Organisasi adalah wujud baru yang terbentuk di luar kekuasaan tradisional (aristokrasi/kerajaan yang telah diperalat penjajah).
De locomotief: Samarangsch handels en adv blad, 21-08-1902 |
Pada tahun 1900 di Padang, Saleh Harahap
gelar Dja Endar Moeda menggagas dibentuknya organisasi sosial di kalangan
pribumi. Organisasi ini diberinama Medan Perdamaian. Presiden/direktur pertama
organisasi Medan Perdamaian adalah Dja Endar Moeda. Organisasi Medan Perdamaian
dalam hal ini adalah organisasi kebangsaan Indonesia pertama.
Dja Endar Moeda adalah pensiunan guru pemerintah
yang telah membuka sekolah swasta di Padang tahun 1895. Dalam keseharian Dja
Endar Moeda selain tetap menjadi guru (guru swasta) juga mengarang buku buku
pelajaran dan buku umum. Pada tahun 1897 Dja Endar Moeda diminta menjadi editor
surat kabar berbahasa Melayu Pertja Barat. Pada tahun 1900 Dja Endar Moeda
membeli Pertja Barat dan percetakannya. Sejak itu, Dja Endar Moeda menerbitkan
satu lagi surat kabar yang diberi nama Tapian Na Oelie dan juga membuka toko
buku. Pada tahun 1900 inilah menggagas organisasi kebangsaan di antara pribumi
di Padang. Organisasi kebangsaan Medan Perdamaian mengusung misi nasional
(bersifat nasional). Pada tahun 1902 Medan Perdamaian mengumpulkan dana sebesar
f14.000 untuk membantu peningkatan pendidikan di Semarang (lihat De locomotief:
Samarangsch handels- en advertentie-blad, 21-08-1902). Cabang pertama Medan
Perdamaian didirikan di Fort de Kock tahun 1905.
Organisasi
Medan Perdamaian yang sifatnya sosial, selain berinisiatif untuk penggalangan
dana untuk pendidikan dan kesehatan, juga menerbitkan majalah pembangunan.
Majalah ini diberi nama Insulinde (bahasa lain untuk nusantara atau Indonesia).
Artikel-artikel yang dimuat berisi topik-topik dalam hal bidang pendidikan,
kesehatan, pertanian dan usaha-usaha yang dapat dilakukan penduduk. Majalah
Insulinde dipimpin langsung oleh Dja Endar Moeda yang dibantu seorang guru muda
Baginda Djamaloedin Rasad.
Pada bulan Mei
1908 di Batavia, mahasiswa-mahasiswa STOVIA yang dipimpin oleh Soetomo
mendirikan organisasi sosial yang disebut Boedi Oetomo. Namun menjelang kongres
pertama Boedi Oetomo yang akan diselenggarakan tanggal 2-4 Oktober 1908 di
Djogjakarta, Boedi Oetomo yang didirikan mahasiswa telah terkooptasi oleh
senior. Hal yang muncul dalam kongres, mahasiswa seakan tersingkir dan Boedi
Oetomo telah diarahkan sebagai organisasi kebangsaan yang bersifat kedaerahan
(hanya untuk kepentingan Jawa dan Madoera). Melihat pergeseran misi Boedi
Oetomo ini, seorang mahasiswa senior di Belanda, Radjioen Harahap gelar Soetan
Casajangan menggagas organisasi kebangsaan yang bersifat nasional yang diberinama
Indisch Vereeniging (Perhimpoenan Hindia). Dalam pembentukan Indisch
Vereeniging pada tanggal 25 Oktober 1908 di tempat tinggalnya di Leiden, Soetan
Casajangan secara aklamasi diangkat sebagai Presiden pertama. Ini berarti
sejauh ini (1908) telah terbentuk tiga organisasi kebangsaan: Medan Perdamaian (1900)
dan pada tahun 1908 Boedi Oetomo dan Indisch Vereeniging. Soetan Casajangan
adalah adik kelas Dja Endar Moeda di sekolah guru (kweekschool) Padang
Sidempoean.
Sejak
berdirinya organisasi kebangsaan Medan Perdamaian di Padang dan kemudian
disusul Boedi Oetomo di Jawa dan Indisch Vereeniging di Belanda, mulai muncul
organisasi-organisasi kebangsaan. Yang terbilang menonjol adalah Sarikat Dagang
Islam (yang bersifat perdagangan dan keagamaan) pada tahun 1911 dan Indisch
Partij (besifat politis dan nasionalis) pada tahun 1912. Selain
organisasi-organisasi kebangsaan yang lahir, kemudian juga muncul
organisasi-organisasi profesi, organisasi peminatan dan organisasi pekerjaan.
Daftar Panjang Organisasi
Kebangsaan Indonesia
Sepuluh
tahun kemudian jumlah organisasi-organisasi orang Indonesia sudah sangat
banyak. Inilah daftar organisasi kebangsaan Indonesia pada era kolonial Belanda.
Lihat
Lampiran
Daftar
Nama-Nama Organisasi Kebangsaan Indonesia Sejak 1900
|
||||
No
|
Nama Organisasi
|
Berdiri
|
Kota
|
Pendiri/Ketua Pertama
|
1
|
Medan
Perdamaian
|
1900
|
Padang
|
Dja
Endar Moeda
|
2
|
Sarikat
Dagang Islam
|
1905
|
Buitenzorg
|
Samanhoedi
|
3
|
Sarikat
Tapanoeli
|
1907
|
Medan
|
Sjech
Ibrahim
|
4
|
Boedi
Oetomo
|
1908
|
Batavia
|
Soetomo
|
5
|
Indisch
Vereeniging
|
1908
|
Leiden
|
Soetan
Casajangan
|
6
|
Sarikat
Islam
|
1912
|
Soerabaja
|
OS
Tjokroaminoto
|
7
|
Indisch
Partij
|
1912
|
Bandoeng
|
Tjipto
Mangoenkoesoemo
|
8
|
Central
Sarikat Islam
|
1912
|
Batavia
|
R.
Goenawan
|
9
|
Himpoenan
Soedara
|
1913
|
Bandoeng
|
|
10
|
Perserikatan
Goeroe Hindia Beland
|
1914
|
Medan
|
Abdullah
Lubis
|
11
|
Indisch
Sociaal Democratische Vereeniging
|
1914
|
Belanda
|
Henk
Sneevliet
|
12
|
Insulinde
|
1916
|
Medan
|
|
13
|
Sumatra
Sepakat
|
1917
|
Leiden
|
Sorip
Tagor
|
14
|
Indonesisch
Verbond Studenrende
|
1917
|
Belanda
|
Van
Mook
|
15
|
Sumatraen
Bond
|
1917
|
Batavia
|
T.
Manshoer
|
16
|
Bond
Inlandsche Studeerenden
|
1917
|
||
17
|
Persatoen
Kranie
|
1917
|
Deli
|
Parada
Harahap
|
18
|
Bataksche
Vereeniging Dosniroha
|
1917
|
Medan
|
|
19
|
Hatopan
Kristen Batak
|
1918
|
Sibolga
|
Manullang
|
20
|
Perserikatan
Minahasa Celebes
|
1918
|
||
21
|
Sarikat
Adat Alam Minangkabau
|
1918
|
||
22
|
Tentara
Kandjeng Nabi Mohammad
|
1918
|
Soerabaja
|
|
23
|
Tentara
Kandjeng Nabi Haidlir
|
1918
|
Soerabaja
|
|
Batakch
Bond
|
1919
|
Batavia
|
Abdul
Rasjid
|
|
24
|
Kaoem
Betawi
|
1920
|
Batavia
|
MH
Thamrin
|
25
|
Pasoendan
|
1921
|
Bandoeng
|
|
Perhimpoenan
Indonesia
|
1924
|
Belanda
|
Mohamad
Hatta
|
|
26
|
De
Indische Associatie Vereeniging
|
1925
|
Batavia
|
PJA
Maltino
|
27
|
Perserikatan
Nasional Indonesia
|
1926
|
Bandoeng
|
Soekarno
|
28
|
Persatoean
Minahasa
|
1927
|
Batavia
|
S
Ratoelangi
|
29
|
Jong
Ambon
|
1927
|
Batavia
|
J
Leimena
|
30
|
Permoefakatan
Perhimpoenan-Perhimpoenan Kebangsaan Indonesia
|
1927
|
Batavia
|
Parada
Harahap
|
31
|
Perhimpoen
Peladjar2 Indonesia
|
1927
|
Batavia
|
Soegoendo
Djojopuspito
|
32
|
Pemoeda
Indonesia
|
1928
|
Bandoeng
|
Soetan
Sjahrir
|
33
|
Partai
Nasional Indonesia
|
1929
|
Bandoeng
|
Anwari
|
34
|
Persatoean
Bangsa Indonesia
|
1930
|
Soerabaja
|
Soetomo
|
35
|
Partai
Indonesia
|
1933
|
Batavia
|
Sartono
|
36
|
Partai
Pendidikan Indonesia
|
1933
|
Batavia
|
Mohamad
Hatta
|
37
|
Indonesia
Raya
|
1835
|
Soerabaja
|
Soetomo
|
Gerakan
Rakyat Indonesia
|
1937
|
Batavia
|
Amir
Sjarifoeddin
|
|
Bond
Inlandsch Personeel Haven Werken
|
Soerabaja
|
Lengkong
|
||
Comité
Boemi Poetera
|
P.
Siantar
|
|||
Centrale
Onderlinge Inlandsche Levensverzekering
|
Bandoeng
|
|||
Comité
voor Java Nationalisme
|
||||
Djowo
Dipo
|
||||
Het
Brandansche Studiefonds
|
||||
Inl.Ambtenaren
en Beambten Bond
|
Soerabaja
|
|||
Inl.Personeel
Volkscredietwezen
Bond
|
||||
Keroekoenan
Pegawai Post Boemipoetera
|
||||
Medan
Penglipoer Hati Poelau Tello
|
||||
Onderlinge
Inlandsche Levensverzekering Maatschappij Boemipoetera
|
||||
Onderlinge
Inlandsche Spaarkas
|
Bandoeng
|
|||
Opium
Regie Bond
|
||||
Perserikatan
Boom Personeel
|
||||
Personeel
Fabriek Bond
|
Djogjakarta
|
|||
Perhimpoenan
Kaoem Boeroeh dan Tani
|
||||
Poetri
Merdika
|
||||
Prawira
Pendojo Bjoeho
|
||||
Perserikatan
Pegawai Boemipoetera Tani
|
||||
Perkoempoelan
Pegawai Drukkerij Bond
|
Solo
|
|||
Perserikatan
Personeel Geneeskundigen Dienst
|
Semarang
|
|||
Perserikatan
Pegawai Pegadean Boemipoetera
|
||||
Perserikatan
Pengawal Politie Kampoeng
|
Solo
|
|||
Pernerikatan
Pegawai Spoor Jan Tram
|
||||
Perserikatan
Pegawai Zautrogiedlanst Hindia Belanda
|
Djogjakarta
|
|||
Sarokat
Loehak Nan Tiga, Laras Nan Doewa Adat Vereeniging
|
P,
Pandjang
|
|||
Soengglrig
Probo Joso Bond
|
Semarang
|
|||
Persatoean
Koeria
|
P.
Sidempo
|
|||
Salatoerrahim
Zetter Club
|
Medan
|
|||
Vereeniging
Inlansch Personeel BOW
|
||||
Vereeniging
Spoor en Trampersoneel
|
||||
Perserikatan
Inl. Joernalis
|
||||
Perserikatan
Penerbit Soerat Kabar
|
||||
Tunggu
daftar lengkapnya
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar