*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kota Sukabumi dalam blog ini Klik Disini
Soeria Nata Legawa adalah bagian dari dinasti Patih di Sukabumi. Ayahnya adalah Patih Soekaboemi bernama Karta di Koesoema. Soeria Nata Legawa kemudian menjadi Bupati Garoet. Soeria Nata Legawa adalah cucu dari Raden Hadji Mohamad Moesa dari Limbangan. Ketika para Republiken seperti Mr. Raden Sjamsoedin, tengah berjuang melawan Belanda/NICA, Soeria Nata Legawa memproklamirkan berdirinya Negara Pasoendan yang pro Belanda/NICA segera setelah TNI Hijrah ke Jawa Tengah 1947. Sebagian warga Bandung dan penduduk Priangan ‘ngembang kadu’.
Soeria Nata Legawa adalah bagian dari dinasti Patih di Sukabumi. Ayahnya adalah Patih Soekaboemi bernama Karta di Koesoema. Soeria Nata Legawa kemudian menjadi Bupati Garoet. Soeria Nata Legawa adalah cucu dari Raden Hadji Mohamad Moesa dari Limbangan. Ketika para Republiken seperti Mr. Raden Sjamsoedin, tengah berjuang melawan Belanda/NICA, Soeria Nata Legawa memproklamirkan berdirinya Negara Pasoendan yang pro Belanda/NICA segera setelah TNI Hijrah ke Jawa Tengah 1947. Sebagian warga Bandung dan penduduk Priangan ‘ngembang kadu’.
Soeria Nata Legawa, 1938 |
Lantas
mengapa Raden Aria Soeria Nata Legawa memproklamirkan berdirinya Negara
Pasoendan, sementara para Republiken tidak menerima kehadiran Belanda/NICA dan
para TNI masih terus berjuang melawan militer Belanda/NICA? Itu yang menjadi
pertanyaannya. Pertanyaan ini menyebabkan kita untuk mengetahui siapa
sebenarnya Soeria Nata Legawa. Mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Sumber utama yang digunakan dalam artikel ini
adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar sejaman, foto dan peta-peta. Sumber
buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku
juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam
penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut
di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber
yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini
hanya untuk lebih menekankan saja*.
Patih Soekaboemi dan Gerakan Politik Indonesia
Pada
tahun 1892 terjadi pergantian Patih di (afdeeling) Soekaboemi. Raden Rangga
Soeria Nata Legawa diangkat sebagai Patih Soekaboemi (lihat Java-bode: nieuws,
handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 10-09-1892). Raden Rangga
Soeria Nata Legawa tampaknya telah menggantikan posisi sang ayah sebagai Patih
Soekaboemi. Sang ayah, Raden Rangga Karta di Koesoema diberitakan telah pensiun
dengan uang pensiun sebesar f1200 per tahun (lihat Bataviaasch nieuwsblad,
23-07-1892).
Raden Rangga Soeria Nata Legawa mendapat gelar
Demang (lihat De Preanger-bode, 14-09-1896). Dengan demikian nama Patih
Soekaboemi disebut dengan nama Raden Demang Soeria Nata Legawa.
Pada
tahun 1898 Raden Demang Soeria Nata Legawa, Patih Soekaboemi mendapat cuti
selama 10 hari ke Rangkasbitoeng (lihat De Preanger-bode, 06-06-1898). Cuti ke
Rangkasbitoeng ini terkait dengan acara perkawinan anak dari Bupati Lebak Raden
Adipati Soeria Nata Ningrat yakni Raden Pandji Soeria Nata Pamekas (lihat
Bataviaasch nieuwsblad, 06-06-1898).
Disebutkan resepsi pernikanan ini diadakan pada tanggal 7 Juni 1898 dari pagi
hingga pukul lima sore di Regentwoening Rangkasbitoeng. Raden Adipati Soeria
Nata Ningrat adalah saudara ayah dari Raden Demang Soeria Nata Legawa. Dengan
kata lain hubungan antara Raden Demang Soeria Nata Legawa dengan Raden Pandji Soeria
Nata Pamekas adalah sepupu.
Pada tahun 1900 kembali Raden Demang Soeria Nata
Legawa, Patih Soekaboemi mendapat gelar Aria (lihat De locomotief : Samarangsch
handels- en advertentie-blad, 05-09-1900). Nama Patih Soekaboemi disebut dengan
nama Raden Aria Soeria Nata Legawa. Dalam hal ini sang anak telah melampaui dua
prestasi gelar dibandingkan sang ayah yang hanya bergelar Rangga.
Raden Aria
Soeria Nata Legawa, seperti kakeknya Raden Hadji Mohamad Moesa sangat peduli
dan aktif dalam pembinaan budaya Soenda. Pada tahun 1901 Raden Aria Soeria Nata Legawa, diangkat menjadi anggota Indische talen en de
land- eu volkenkunde van Nederlandsch-lndie (lihat De Preanger-bode, 27-06-1901).
Masih pada tahun yang sama Raden Aria Soeria Nata Legawa menikahkan putranya
bernama Raden Soeria Karta Prawira (lihat Bataviaasch nieuwsblad, 30-09-1901).
Tunggu deskripsi lengkapnya
Bupati Garoet dan Negara Pasoendan
Tunggu deskripsi lengkapnya
Siapa Raden Pandji Soeria Nata Pamekas dan mohon petunjuk silsilah keluarganya, terima kasih
BalasHapus