Kamis, 28 Mei 2020

Sejarah Menjadi Indonesia (43): Alip Ba Ta, The King of World Music; From Javaansche Rhapsody1909 to Bohemian Rhapsody1975


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Sebenarnya nada-nada musik dan sound-sound musik dunia telah habis dieksplorasi hingga tahun 1975 ketika lagu Bohemian Rhapsody dirilis group band Queen. Penjelajahan ini dimulai ketika Paul Seelig, musikus asal Jerman tahun 1909 menemukan komposisi unik yang disebutnya Javaansche Rhapsody. Sejak Bohemian Rhapsody muncul tahun 1975 hingga kini hanya proses pengulangan yang dilakukan setiap menyusun komposisi musik. Namun ternyata, pemusik-pemusik dunia lupa melakukan eksploitasi musik hingga Alip Ba Ta menemukannya. Posisi The Queen of World Music diambil alih oleh Alip Ba Ta sebagai The King of Indonesian Music.

Awalnya kita cukup puas, Alip Ba Ta sebagai ambasador musik Indonesia di tangga musik dunia, tetapi melihat perkembangan terbaru, ternyata apa yang dicapai oleh Alip Ba Ta diapresiasi oleh para musikus dunia lebih dari cukup bahkan Alip Ba Ta telah mengungguli para pemusik dunia. Komposisi-komposisi Alip Ba Ta mendapat kesan awesome, amazing, dan sebagainya. Musik gubahan Alip Ba Ta tidak hanya direaksi secara positif di seluruh dunia, juga telah diratifikasi oleh Brian May (Queen); situs Classic Rock World, GNR (corong band GNR), media Italia, Irlandia, Brazil dan lainnya.

Musik Alip Ba Ta tidak hanya proses kreatif (invention) tetapi juga proses saintifik (discovery). Komposisi-komposisi musik invention adalah proses menciptakan musik yang dapat diprediksi berdasarkan nada-nada yang telah terdokumentasi sejak Javaansche Rhapsody hingga Bohemian Rhapsody. Tetapi komposisi-komposisi musik discovery adalah proses menciptakan musik yang tidak dapat diprediksi karena nada-nada yang diintroduksi adalah nada-nada baru (chord dan note) yang belum ditemukan sebelumnya. Disinilah keunggulan komparatif Alip Ba Ta dibandingkan musisi-musisi dunia selama ini. Rekor Alip Ba Ta akan bertahan lama.

Sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Discovery of Music:  New Normal dalam Musik Dunia

Tunggu deskripsi lengkanya


*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar