*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Padang Sidempuan di blog ini Klik Disini
Pada saat pandemik COVID-19 yang sekarang, salah satu protokol yang dianjurkan adalah soal kebersihan (mencuci tangan). Gagasan serupa ini pernah muncul ketika terjadi epidemik malaria di Afdeeling Padang Sidempoean tahun 1932. Dokter Achmad Ramali meminta semua penduduk yang memiliki karamba menggunakan penutup agar jentik-jentik nyamuk malaria tidak berkembang. Pemimpin lokal setuju dan membentuk brigade untuk mengkampanyekan lingkungan yang sehat.
Pada saat pandemik COVID-19 yang sekarang, salah satu protokol yang dianjurkan adalah soal kebersihan (mencuci tangan). Gagasan serupa ini pernah muncul ketika terjadi epidemik malaria di Afdeeling Padang Sidempoean tahun 1932. Dokter Achmad Ramali meminta semua penduduk yang memiliki karamba menggunakan penutup agar jentik-jentik nyamuk malaria tidak berkembang. Pemimpin lokal setuju dan membentuk brigade untuk mengkampanyekan lingkungan yang sehat.
Program
yang dijalankan Dr. Achmad Ramali ini bersama penduduk menimbulkan inspirasi
baru bagi sang dokter. Dokter ini mendapatkan masukan dari ulama-ulama lokal
bahwa dalam agama Islam, di dalam Alquran diajurkan hidup bersih dan sehat.
Selesai berdinas di Padang Siempoean, Dr. Achmad Ramali berhasil menyusun satu
makalah yang menghubungkan kesehatan masyarakat dengan anjuran kebersihan dalam
agama Islam. Makalah yang diterbitkan dalam jurnal kedokteran masyarakat
membuat pembaca orang-orang Belanda heboh. Tidak ambil pusing dengan kehebohan,
Dr. Achmad Ramali memajukan makalah tersebut untuk mengikuti program doktoral
di Geneeskundige Hoogeschool di Batavia,
Nama dokter Achmad Ramali dan nama Padang
Sidempoean menjadi titik tolak kajian kedokteran yang dikaitkan dengan hubungan
sosial. Selama ini kajian kedokteran hanya terbatas pada sistem biologi
penyakit dan agen pembawa penyakit seperti bakteri, virus dan sebagainya.
Sekaran dalam situasi tidak normal pada masa pandemik virus Covid-19 belum ada
obat dan belum ditemukan vaksin (pencegah) maka protokol kesehatan menjadi
satu-satunya jalan keluar. Disinilah relevansi Dr. Achmad Ramali dan kota
Padang Sidempoean tentang apa yang kita hadapi sekarang. Untuk menambah
pengetahuan kita tentang epidemik dan kebersihan di Padang Sidempoean oleh Dr.
Achmad Ramali, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Sumber
utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat
kabar sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja*.
Dokter-Dokter Asal Padang Sidempoean
Tunggu deskripsi lengkapnya
Dr. Achmad Ramali di Padang Sidempoean
Tunggu deskripsi lengkapnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar