Senin, 08 Maret 2021

Sejarah Papua (9): Sejarah Manokwari, Nama Mirip Manuk Kasuari; Sejarah Awal Navigasi Pelayaran di Pantai Utara Papua

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Papua dalam blog ini Klik Disini 

Nama Manokwari bukanlah nama lama, tetapi nama baru di kepala burung pulau Papua. Nama yang lebih tua adalah nama Dorei. Pada era Hindia Belanda, nama (kampong( Dorei dijadikan sebagai nama wilayah (lanskap) dan kemudian di (kampong) Manokwari ditetapkan sebagai pusat dari cabang pemerintahan (Residentie Ternate). Nama Ternate selain nama kampong yang menjadi ibu kota (stad) juga dijadikan nama wilayah (Residentie).

                                                     

Pada masa ini nama Manokwari sebagai kota, juga dijadikan nama wilayah (kabupaten), Nama Manokwari pada masa ini kerap ditulis sebagai sejarah awal pengabaran Injil di Manokwari yang bermula di Pulau Mansinam. Kabupaten Manokwari seiring dengan pembentukan provinsi Irian Jaya pada tahun 1969. Pada tahun 1999 Irian Jaya dimekarkan dengan membentuk Provinsi Irian Jaya Barat dengan ibu kota di Manokwari. Nama Irian Jaya dan Irian Jaya Barat tahun 2007 diubah menjadi Papua dan Papua Barat.

Lantas bagaimana sejarah asal usul Manokwari? Yang jelas pada tanggal 8 November 1898 cabang pemerintahan Hindia Belanda dibentuk di Manokwari dimana Residen Ternate DW Horst melantik LA van Oosterzee sebagai Controleer di Afdeling Noord New Guinea. Tentu saja jauh sebelum itu nama Manokwari sudah dikenal. Lalu apakah nama Manokwari berasal dari Manuk Kasuari? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Nama Manokwari

Pada era Pemerintah Hindia Belanda, Manokwari adalah salah satu pelabuhan resmi (otoritas pemerintah). Pengesahan tersebut berdasarkan Artikel 13 tentang contract tanggal 22 Oktober 1894 yang dilakukan antara Pemerintah Hindia Belanda dengan Sultan Tidore yang ditandatangani di Soasio tanggal 13 Juni 1900 yang diundangkan berdasarkan besluit 7 Juli 1901 No. 2 yang disebut politiek contract.

Daftar pelabuhan yang disebut dalam besluit ini sebanyak 24 pelabuhan yang masuk wilayah yurisdiksi Kesultanan Tidore di Residentie Ternate, yakni: Tidore, Weda, Gasoengi, Maba, Eikor, Gebe (pulau Gebe), Saonek (pulau Waigeo), Samate (pulau Salawati), St David (Kepulauan Mapia), Manokwari, Windessi (teluk Cenfrawasih), Roon (teluk Cendrawasih), Jamna (Pulau Jamna), Toronta, Tabera, Taoebadi, Waigama (pulau Misool), Lilinta (pulau Misool), Roembati (teluk Berau), Patipi (teluk Berau),, Sekar (teluk Berau), Fakfak, Namatote (pulau Nammatota) dan Aidoema (pulau di Teluk Triton).

Pelabuhan Manokwari (dan Fakfak) menjadi sangat penting di Papua karena terdapat Bestuursetablissement di pantai utara Papua (Fakfak di pantai barat Papua). Etablissement (pabrik) pertama pemerintah di Papua berada di Lobo (teluk Triton) yang dibangun pada tahun 1828 (seiring dengan pembangunan benten Fort du Bus). Etablissement di Fakfak adalah suksesi Etablissement di Lobo dan Etablissement di Manokwari adalah perluasan ke pantai utara Papua.

Pada Peta 1835, nama Manokwari di teluk Geelvink (kini teluk Cendrawasih) belum ada. Yang sudah ada adalah nama pulau Mansinam. Di pulau Mansinam ini diidentifikasi suatu pelabuhan Haven van Dorey.Dorei sendiri adalah nama wilayah (kerajaan) Dorei. Haven van Dorey adalah pelabuhan dari (orang) Dorei. Dicatat dala peta ini di teluk yang disebut Geelvivk Baay ditemukan oleh orang-orang Belanda pada tahun 1705. Ini mengindikasikan bahwa pedagang-pedagang Belanda (VOC) setelah membangun pabrik di Roembati pada tahun 1678 (kontrak dengan Sultan Tidore). Wilayah Roembati (Tanjung Onim) dan wilayah Dorei termasuk yurisdiksi Kesultanan Tidore.

Etablissement Manokwari diduga kuat dibangun Pemerintah Hindia Belanda setelah Etablissement Fakfak. Etablissement Fakfak sendiri adalah Etablissement Lobo (teluk Triton) ditutup pada tahun 1835. Pembangunan Etablissement Manokwari diduga kuat dibangun seiring dengan relokasi pelabuhan Haven van Dorei di pulau Mansinan ke daratan.

Berdasarkan laporan dari komisi persiapan pembentukan cabang pemerintahan Hindia Belanda yang diterbitkan 1862, kampong-kampong yang berada di teluk Geevink berada di bawah yurisdiksi Soeltan Tidore dimana gelar radja (Sangaji) diberikan kepada para kepala suku (gelar kepala yang lebih rendah disebut Kapten Laut, Kapten, Hoekom, Mayor, Djoedjau, dll). Nama-nama kampong yang dicatat sebagaimana disebut ‘de namen dier kampongs, welke meest alle slechts uit enkele huizen bestaan, zijn van Wandamjien. Wandebij. Raasi. Kabauw. Isoeri. Antaribawa. Ramiki. Kaïbi. Maropi. Wamati. Koeari. Manikessi. Tjotir. Abopin. Makien. Wainaam. Waisahoe. Manawari. Waskarien. Singki. Waoejo. Kaij. Waidobo. Risi. Demba, Wafari. Sarabi. Waisiem….’. Nama yang dicatat sebagai Manawari diduga kuat adalah nama Manokwari yang sekarang. Kapan kampong Manawari ini terbentuk tidak diketahui secara jelas. Namun dari namanya yang merujuk pada nama India diduga sudah eksis sebelum era Portugis (era bangsa Moor). Hal itulah mengapa pula ada nama pulau Moor di teluk Geelvink. Catatan: Pedagang-pedagang Moor beragama Islam adalah suksesi dari pedagang-pedagang India (Hindoe), sementara pedagang-pedagang Moor adalah pendahulu (predecessor) pelaut-pelaut Portugis.

Dalam lamporan pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1862 nama Manokwari hanyalah sebuah kampong di wilayah teluk Geelvink. Dalam laporan ini tidak disebutkan di kampong Manokwari apakah sudah ada pabrik pemerintah. Kapan pabrik pemerintah dibangun seperti disebut di atas (1900) diduga dibangun antara tahun 1868 dan 1894.

Tunggu deskripsi lengkapnya

Pertumbuhan Kota Manokwari

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar