*Untuk melihat semua artikel Sejarah Lampung di dalam blog ini Klik Disini
Banyak data sejarah tidak terungkap, banyak
juga narasi sejarah tidak terinformasikan data sejarah. Ada yang mengangap satu
hal tidak penting, tetapi sebaliknya ada yang tidak penting tetapi sebenarnya
jika diinterpretasi dengan data lain menjadi sungguh penting. Itu sudah masuk
ranah analisisi sejarah. Namun para peminat sejarah kurang memperhatikan relasi
sejarah (antara satu data dengan data lain secara vertical juga antara satu
dengan data lain secara horizontal. Padahal level tertinggi dalam analisis
sejarah adalah ketersediaan data dan analisis relasi. Dalam hal inilah muncul
pertanyaan: Mengapa perjalanan Ir Soekarno Ketika diasingkan dari Ende Flores ‘dipilih’
via Teloek Betoeng, Lampung.
Soekarno diasingkan ke Ende, Flores pada 14 Januari 1934. Ia diasingkan di sana selama empat tahun (1934-1938). Setelah itu, tahun 1938 (9 Mei) Soekarno diasingkan ke Bengkulu. Rumah pengasingan Bung Karno di Bengkulu terletak di tengah Kota Bengkulu, tepatnya di jalan Sukarno Hatta Kelurahan Anggut Atas kecamatan Gading Cempaka. Awalnya, rumah tersebut adalah milik seorang pedagang Tionghoa yang bernama Lion Bwe Seng yang disewa oleh orang Belanda untuk menempatkan Soekarno selama diasingkan di Bengkulu. Soekarno menempati rumah itu pada 1938-1942. Di rumah ini terdapat barang-barang peninggalan Soekarno. Ada ranjang besi yang pernah dipakai Soekarno dan keluarganya, koleksi buku yang mayoritas berbahasa Belanda serta seragam grup tonil Monte Carlo asuhan Soekarno semasa di Bengkulu. Ada juga foto-foto Soekarno dan keluarganya yang menghiasi hampir seluruh ruangan dan yang tidak kalah menarik adalah sepeda tua yang dipakai Soekarno selama di Bengkulu (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah Ir Soekarno diasingkan ke Bengkoeloe 1938? Seperti disebut di atas, mengapa diasingkan ke Bengkoeloe dan mengapa melalui Teloek Betoeng tidak terinformasikan. Satu yang jelas, saat dua orang agen intelijen Belanda membawa Ir Soekarno tiba di pelabuhan Teloek Betoeng, juga disambut Mr Gele Haroen. Gele Haroen, selama di Bengkoeloe kerap dikunjungi Mr Gele Haroen. Mengapa? Lalu bagaimana sejarah Ir Soekarno diasingkan ke Bengkoeloe 1938? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja*.
Ir Soekarno Diasingkan ke Bengkoeloe 1938; Mengapa Perjalanan dari Ende Flores via Teloek Betoeng, Lampung?
Tunggu deskripsi lengkapnya
Mengapa Perjalanan dari Ende Flores via Teloek Betoeng, Lampung? Mr Gele Haroen Advokat di Lampung
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar