Senin, 01 September 2025

Sejarah Indonesia Jilid 8-3: Demonstrasi Bubarkan Parlemen 1952 Diinisiasi Militer; Kini Era Gerakan Mahasiswa dan Pekerja


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Indonesia Jilid 1-10 di blog ini Klik Disini

Demonstrasi ke DPR tahun 1998 sebagai gerakan Reformasi yang menuntut pengunduran diri Presiden Soeharto, diawali oleh krisis ekonomi Asia dan memuncak setelah Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998. Demonstrasi ini dimotori oleh mahasiswa. Demonstrasi ke DPR tahun 2025 ini yang dimotori oleh para pekerja (buruh) antara lain menuntut bubarkan DPR, yang antara lain dipicu perdebatan publik tentang tunjangan DPR yang dianggap tinggi. Demonstrasi ke parlemen (DPR) tahun 1952 dimotori oleh militer, suatu demosntrasi besar pertama di Indonesia.


Demonstrasi 1952 merujuk pada Peristiwa 17 Oktober 1952, sebuah aksi militer yang dipimpin oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) AH Nasution bersama 30.000 massa, yang menuntut pembubaran Dewan Perwakilan Rakyat Sementara (DPRS) karena dianggap terlalu mengintervensi militer dan menunda-nunda pemilihan umum yang diperlukan. Aksi ini mengakibatkan moncong tank dan meriam diarahkan ke Istana Merdeka, namun Presiden Soekarno menolak tuntutan tersebut dengan alasan tidak ingin menjadi diktator, serta berjanji akan mempercepat pemilu. Latar Belakang: Ketidakpuasan Militer terhadap DPRS: Para perwira militer tidak puas dengan campur tangan DPRS yang berulang kali mengintervensi urusan-urusan militer. Penundaan Pemilu: DPRS dianggap menunda-nunda pelaksanaan pemilihan umum yang seharusnya segera dilaksanakan untuk mengganti badan perwakilan tersebut (AI Wikipedia) 

Lantas bagaimana sejarah demonstrasi bubarkan parlemen tahun 1952 diinisiasi militer? Seperti disebut di atas, demonstrasi ke parlemen (DPR) tahun 1952 dianggap sebagai suatu demonstrasi besar pertama di Indonesia. Kini era gerakan mahasiswa dan pekerja demonstrasi ke DPR (Parlemen). Lalu bagaimana sejarah demonstrasi bubarkan parlemen tahun 1952 diinisiasi militer? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja. Dalam hal ini saya bukanlah penulis sejarah, melainkan hanya sekadar untuk menyampaikan apa yang menjadi fakta (kejadian yang benar pernah terjadi) dan data tertulis yang telah tercatat dalam dokumen sejarah.

Demonstrasi Bubarkan Parlemen Tahun 1952 Diinisiasi Militer; Kini Era Gerakan Mahasiswa dan Pekerja

Tunggu deskripsi lengkapnya

Kini Era Gerakan Mahasiswa dan Pekerja: Peran Militer Hanya Jika Terjadi Ricuh dalam Berdemonstrasi Untuk Menjaga Jakarta dan Indonesia

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur. Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar