*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Kalimantan Timur di blog ini Klik Disini
Sejarah
pulau Kalimantan adalah sejarah pulau Borneo. Pada masa ini Kalimantan
Indonesia tidak bisa dipisahkan dengan Borneo Utara (Brunei, Sarawak dan Sabah)
dalam hal urusan sejarah. Semuanya seudara, sedarat dan selaut sejak jaman
kuno. Inggris dan Belanda telah membagi-bagi wilayah pulau Borneo (pulau
Kalimantan) menjadi wilayah yang berbeda-beda: Indonesia, Brunei dan Malaysia
(Sarawak dan Sabah). Meski demikian, penduduknya terbilang dari satu asal usul
penduduk asli: Dayak dan Melayu.
Wilayah yurisdiksi Inggris dan wilayah
yurisdiksi Pemerintah Hindia Belanda dipertegas pada pasal-pasal perjanjian
antara Kerajaan Inggris dan Kerajaan Belanda pada tahun 1824 (Traktat London).
Sejak itulah secara administratif penduduk asli Borneo (Kalimantan) terutama
Dayak dan Melayu dipisahkan dengan membentuk dua wilayah yurisdiksi (Inggris
dan Belanda). Garis pemisah itulah yang tetap digunakan hingga ini hari. Pada
awalnya semua wilayah yang menjadi wilayah yurisdiksi Inggris adalah wilayah
Kesultanan Broenei. Namun karena proses politik kesultanan menghibahkan wilayah
Sabah kepada Kesultanan Soeloe. Lalu proses politik berikutnya antara James
Brooke yang menyebabkan wilayah Sarawak terbentuk. Hingga saat ini wilayah (kesultanan)
Broenei masih terhubung dengan wilayah yurisdiksi Belanda. Lalu pada tahap
berikutnya proses politik kembali terjadi wilayah Kesultanan Soeloe (Sabah) disewa
perusahaan Inggris (British North Borneo) maka diikuti proses politik
berikutnya yang menyebabkan wilayah kesultanan Broenei dikurangi sehingga
wilayah Sabah dan Sarawak terhubung di belakang wilayah kesultanan Broenei.
Oleh karena pada tahun 1963 terbentuk federasi Malaya, Sarawak dan Sabah
(Malaysia) maka terbentuk tiga negara di pulau Kalimantan (Indonesia, Malaysia
dan Brunei).
Lantas
dengan latar belakang awal sejarah yang sama, seudara, sedarat dan selaut, apakah
secara sosio demografis penduduk asli Kalimantan (tempo doeloe Borneo) juga begitu
dekat ketika terbentuk tiga negara? Perbedaan batas negara (Indonesia, Malaysia dan
Broenei) adalah satu hal, persamaan sosio budaya seudara, sedarat dan selaut
Borneo (Kalimantan) adalah hal lain lagi. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita
telusuri sumber-sumber tempo doeloe.