*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Sesunguhnya ketika pergerakan (kebangkita) bangsa Indonesia mulai terjadi di seluruh Hinfia Belanda, di sejumlah wilayah terbentuk fraksi-fraksi penduduk, juga pada masyarakat Ambon (Maluku). Ada yang cooperative dan ada yang noncooperative. Hal itulah yang menyebabkan terbentukanya Sarikat Ambon di Semarang pada tahun 1920 yang dimotori oleh AJ Patty. Namun sebagian masyarakat Ambon menentang inisiatif AJ Patty dkk. Fraksi yang menentang Sarikat Ambon menganggap Belanda adalah pelindung (ayah). Pada tahun 1932 dilakukan reunifikasi dengan membentuk persatuan Ambon yang baru di Batavia. Ini sejalan dengan yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Ketika Belanda mengakui kedaultan Indonesia (27 Desember 1949) riak-riak perpecahan diantara masyarakat Ambon kembali terjadi yang kemudian munculnya gagasan pembentukan Republik Maluku Selatan (RMS)..
Lantas bagaimana sejarah Republik Maluku Selatan (RMS) sebagai wujud gagasan ingin memisahkan dari dari negara Indonesia? Seperti disebut di atas, munculnya gagasan Republik Maluku Selatan (RMS) keterlibatan orang-orang Belanda diduga sangat besar pada era RIS. Masalahnya adalah ketika berbagai negara federal telah menyatu kembali sebagai negara kesatuan (NK)RI mengapa muncul gagasan yang ingin memisahkan diri dengan membentuk negara Republik Maluku Selatan? Apakah perpecahan masa lalu yang sudah sempat terikat kembali muncul lagi? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.