*Semua artikel Sejarah Kota Surabaya dalam blog ini Klik Disini
Tempo
doeloe di Surabaya terdapat band keluarga. Band ini muncul tidak lama setelah
kemerdekaan Indonesia. Nama group band ini diberi nama The Timor Rhythm
Brorhers. Disebut brothers karena terdiri dari anak-anak dari Herman P Tielman,
seorang mantan KNIL asal Timor (Koepang). Awalnya personil band belia ini hanya
terdiri dari empat anak laki-laki Tielman. Dalam perkembangannya menyusul anak
perempuanya bernama Jany yang masih berusia tujuh tahun.
|
Het nieuwsblad voor Sumatra, 11-03-1950 |
Meski para
personil band ini masih belia tetapi sudah manggung dimana-mana bahkan
melakukan tour hingga Makassar dan Medan. Tentu ssja dalam setiap manggung band
belia ini ditemani oleh Mama dan Papa. Band ini membawakan lagu-lagu dengan
irama musik Indonesia dan musik Barat serta Hawaian. Dalam setiap pertunjukan
di panggung band yang masih tegolong anak-anak, Mama mengurusi soal kostum tipikal
ibu-ibu dan Papa mengawasi di belakang panggung untuk urusan peralatan dan
musik semacam sutradara.
Bagaimana
lahirnya group musik (band) ini dan seperti apa perjalanannya kurang
terinformaiskan dengan baik. Sebagai band yang lahir pasca kemerdekaan
Indonesia, band brothers ini terbilang tua untuk ukuran grup band Indonesia
masa kini. Untuk menambah pengetahuan kita ada baiknya kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.
Sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber
primer’ seperti surat kabar sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya
digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga
merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan
artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel
saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah
pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk
lebih menekankan saja*.
The Timor Rhythm Brothers di
Soerabaja: Peran Mama dan Papa
Nama group band The Timor Rhythm
Brothers di Soerabaja kali pertama diberitakan pada tahun 1948 (lihat Nieuwe
courant, 02-07-1948). Grup band yang dipimpin HD Tielman ini tampil dalam
rangka Timor Avond yang diselenggarakan di Stadstuin Theater, Soerabaja. Mereka
membawakan sejumlah lagu. Dua bulan kemudian dalam Timor Avond, group band belia
The Timor Rhythm Brothers tampil kembali (lihat Nieuwe courant, 30-08-1948).
|
Nieuwe courant, 24-07-1948 |
Group
band belia The Timor Rhythm Brothers. Grup ini membawakan genre musik tradisi dengan balutan musik Barat dan
Hawaiaan. The Timor Rhythm Brothers personilnya terdiri dari empat anak
laki-alki dari Tielman, seorang mantan KNIL asal Timor (Koepang). Pada tahun
1949 saudara perempuan dari para personil band The Timor ini bernama Jany ikut
bergabung (lihat De vrije pers: ochtendbulletin, 21-02-1949). Dengan demikian
namanya tetap The Timor Rhythm Brothers dengan formasi lima sebagai berikut: Reggy
14 tahun pada gitar, Ponthon berusia 12 tahun pada bas, Andy 10 tahun pada
gitar, Loeloe 8 tahun pada drum dan Jany 7 tahun sebagai penyanyi dengan
ukulele. Seperti diberitakan De vrije pers : ochtendbulletin, 21-02-1949 grup
band ini tampil kembali tampil di Stadstuin Theater dengan formasi enam yakni
empat anak laki-laki Tielman plus dirinya dan anak perempuannya Jany.
Pada bulan April 1949 The Timor Rhythm
Brothers mulai melakukan tur ke luar kota di Indonesia Timur (lihat Nieuwe
courant, 23-04-1949). Tour pertama dilakukan di Koepang. Disebutkan sebagai
kampong halaman, The Timor Rhythm Brothers mendapat sambutan yang meriah.
Setelah tiba di Koepang, grup band ini tidak segera manggung karena sang Papa
(Herman D. Tielman) sakit mata dan membutuhkan waktu seminggu sehingga pegelaran
ditnnda seminggu. Setelah selesai manggung grup band anak-anak plus Papa dan
Mama bersiap-siap menunggu kapal ke Makassar.
|
Het nieuwsblad voor Sumatra, 11-03-1950 |
Setelah
pulang dari Indonesia Timur, pada tahun berikutnya diberitakan The Timor Rhythm
Brothers di bawah naungan label Niwa Niwim melakukan tour di sejumlah tempat di
Sumatra Timur (Het nieuwsblad voor Sumatra, 11-03-1950). Disebutkan pada
pertunjukan terakhir di Medan band lima bersaudara itu sukses. Papa dan Mama
Tielman juga hadir dalam pertunjukkan dua setengah jam itu. Dalam pertunjukan
itu Papa Tielman bagai seorang virtuoso sejati pada banjo dan gitar, Pada paruh
pertama membawakan musik-musik Indonesia dan paruh kedua dengan musik Barat.
Loeloe kecil juga memainkan solo drum dan Andy juga bermain solo gitar serta
Reggy sang pemimpin juga memainkan banjonya. Tidak ketinggalan sebagai bintang
se kecil Jany yang bernyanyi bagus dan juga dengan penampilan ukulelenya.
Sepulang dari Medan, The Timor Rhythm
Brothers tampil di Djakarta (lihat Java-bode: nieuws, handels- en
advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 19-04-1950). Lalu kembali manggung di
Bandoeng (lihat De vrije pers : ochtendbulletin, 29-04-1950). Setahun kemudian
tampil lagi di Djakarta di Yen Pin jalan Merdeka Utara 14 (lihat Java-bode :
nieuws, handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 18-06-1951).
|
The
Timor Rhythm Brothers, Mama dan Papa |
The
Timor Rhythm Brothers tampaknya sudah masuk rekaman, Hal ini karena The Timor
Rhythm Brothers sudah mengudara di radio Macbeth Soerabaja (lihat Algemeen Indisch
dagblad : de Preangerbode, 20-07-1951).
Sejak disiarkannya di
radio, nama The Timor Rhythm Brothers
tidak pernah terberitakan lagi. Tidak diketahui secara jelas. Apakah
mereka sudah berhenti bermusik dan lebih menekuni pelajaran di sekolah? Yang
jelas grup musik belia ini sudah melakukan konser ke seluruh Indonesia. Suatu
prestasi tersendiri dari grup musik The
Timor Rhythm Brothers van Soerabaja.
Tielman Brothers di Belanda:
Musik Rock en Roll
Group
band The Tielman Brothers boleh jadi adalah band pertama yang telah melakukan
banyak perjalanan tour ke berbagai daerah di Indonesia. Dalam perkembangannya
group band ini diketahui telah berada di Belanda tampil di televisi (lihat Nieuwsblad
van het Noorden, 23-01-1960). Tidak diketahui sejak kapan keluarga Tielman pindah
ke Belanda. Sebagaimana diketahui setelah tahun 1950 ketika RIS dibubarkan
banyak orang-orang Belanda yang pulang ke Belanda. Dalam deretan ini juga
termasuk Indo. Puncak perpindahan terjadi setelah tahun 1957 (terjadinya
nasionalisasi perusahaan-perusahaan asing, khususnya Belanda). Dalam fase
inilah diduga keluarga Tielman.
|
Flora dan Herman Dirk Tielman |
Herman Dirk Tielman lahir di Manado, 2
September 1904. Anak seorang pegawai pemerintah di Sourabaja, Willem Adrian
Tielman asal Koepang, Timor. Ketika remaja HD Tielman masuk militer Belanda
(KNIL). Pada saat pendudukan milter Jepang, HD Tielman diinternir Jepang.
Kedatangan Sekutu/Inggris selepas kemerdekaan Indonesia, semua interniran
Eropa/Belanda dibebaskan termasuk HD Tielman. Herman Dirk Tielman kembali
bertemu istrinya Flora seorang Indo dan lima anak-anaknya yang masih terbilang
masih kecil-kecil. Menyusul kembalinya Belanda/NICA, Herman Dirk Tielman mulai
aktif membesarkan anak-anaknya yang pada akhirnya semua menyukai muziek.
Ketika muncul nama grup musik yang
dulunya bernama The Timor Rhythm Brothers di Belanda tahun 1960 namanya telah
diubah menjadi Tielman Brothers. Nama Timor telah dihilangkan. Keluarga ini
telah menjadi warga negara Belanda.
Tunggu deskripsi
lengkapnya
*Akhir
Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok
sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan
Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti
di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi
berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau.
Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu
senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah),
tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis
Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang
dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar