Sabtu, 25 Januari 2020

Sejarah Kota Surabaya (26): Tielman Brothers di Belanda, The Timor Rhythm Brothers di Indonesia;Band Tertua Surabaya


*Semua artikel Sejarah Kota Surabaya dalam blog ini Klik Disini

Tempo doeloe di Surabaya terdapat band keluarga. Band ini muncul tidak lama setelah kemerdekaan Indonesia. Nama group band ini diberi nama The Timor Rhythm Brorhers. Disebut brothers karena terdiri dari anak-anak dari Herman P Tielman, seorang mantan KNIL asal Timor (Koepang). Awalnya personil band belia ini hanya terdiri dari empat anak laki-laki Tielman. Dalam perkembangannya menyusul anak perempuanya bernama Jany yang masih berusia tujuh tahun.

Het nieuwsblad voor Sumatra, 11-03-1950
Meski para personil band ini masih belia tetapi sudah manggung dimana-mana bahkan melakukan tour hingga Makassar dan Medan. Tentu ssja dalam setiap manggung band belia ini ditemani oleh Mama dan Papa. Band ini membawakan lagu-lagu dengan irama musik Indonesia dan musik Barat serta Hawaian. Dalam setiap pertunjukan di panggung band yang masih tegolong anak-anak, Mama mengurusi soal kostum tipikal ibu-ibu dan Papa mengawasi di belakang panggung untuk urusan peralatan dan musik semacam sutradara.  

Bagaimana lahirnya group musik (band) ini dan seperti apa perjalanannya kurang terinformaiskan dengan baik. Sebagai band yang lahir pasca kemerdekaan Indonesia, band brothers ini terbilang tua untuk ukuran grup band Indonesia masa kini. Untuk menambah pengetahuan kita ada baiknya kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

The Timor Rhythm Brothers di Soerabaja: Peran Mama dan Papa

Nama group band The Timor Rhythm Brothers di Soerabaja kali pertama diberitakan pada tahun 1948 (lihat Nieuwe courant, 02-07-1948). Grup band yang dipimpin HD Tielman ini tampil dalam rangka Timor Avond yang diselenggarakan di Stadstuin Theater, Soerabaja. Mereka membawakan sejumlah lagu. Dua bulan kemudian dalam Timor Avond, group band belia The Timor Rhythm Brothers tampil kembali (lihat Nieuwe courant, 30-08-1948).

Nieuwe courant, 24-07-1948
Group band belia The Timor Rhythm Brothers. Grup ini membawakan genre musik tradisi dengan balutan musik Barat dan Hawaiaan. The Timor Rhythm Brothers personilnya terdiri dari empat anak laki-alki dari Tielman, seorang mantan KNIL asal Timor (Koepang). Pada tahun 1949 saudara perempuan dari para personil band The Timor ini bernama Jany ikut bergabung (lihat De vrije pers: ochtendbulletin, 21-02-1949). Dengan demikian namanya tetap The Timor Rhythm Brothers dengan formasi lima sebagai berikut: Reggy 14 tahun pada gitar, Ponthon berusia 12 tahun pada bas, Andy 10 tahun pada gitar, Loeloe 8 tahun pada drum dan Jany 7 tahun sebagai penyanyi dengan ukulele. Seperti diberitakan De vrije pers : ochtendbulletin, 21-02-1949 grup band ini tampil kembali tampil di Stadstuin Theater dengan formasi enam yakni empat anak laki-laki Tielman plus dirinya dan anak perempuannya Jany.

Pada bulan April 1949 The Timor Rhythm Brothers mulai melakukan tur ke luar kota di Indonesia Timur (lihat Nieuwe courant, 23-04-1949). Tour pertama dilakukan di Koepang. Disebutkan sebagai kampong halaman, The Timor Rhythm Brothers mendapat sambutan yang meriah. Setelah tiba di Koepang, grup band ini tidak segera manggung karena sang Papa (Herman D. Tielman) sakit mata dan membutuhkan waktu seminggu sehingga pegelaran ditnnda seminggu. Setelah selesai manggung grup band anak-anak plus Papa dan Mama bersiap-siap menunggu kapal ke Makassar.

Het nieuwsblad voor Sumatra, 11-03-1950
Setelah pulang dari Indonesia Timur, pada tahun berikutnya diberitakan The Timor Rhythm Brothers di bawah naungan label Niwa Niwim melakukan tour di sejumlah tempat di Sumatra Timur (Het nieuwsblad voor Sumatra, 11-03-1950). Disebutkan pada pertunjukan terakhir di Medan band lima bersaudara itu sukses. Papa dan Mama Tielman juga hadir dalam pertunjukkan dua setengah jam itu. Dalam pertunjukan itu Papa Tielman bagai seorang virtuoso sejati pada banjo dan gitar, Pada paruh pertama membawakan musik-musik Indonesia dan paruh kedua dengan musik Barat. Loeloe kecil juga memainkan solo drum dan Andy juga bermain solo gitar serta Reggy sang pemimpin juga memainkan banjonya. Tidak ketinggalan sebagai bintang se kecil Jany yang bernyanyi bagus dan juga dengan penampilan ukulelenya.

Sepulang dari Medan, The Timor Rhythm Brothers tampil di Djakarta (lihat Java-bode: nieuws, handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 19-04-1950). Lalu kembali manggung di Bandoeng (lihat De vrije pers : ochtendbulletin, 29-04-1950). Setahun kemudian tampil lagi di Djakarta di Yen Pin jalan Merdeka Utara 14 (lihat Java-bode : nieuws, handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 18-06-1951).

The Timor Rhythm Brothers, Mama dan Papa
The Timor Rhythm Brothers tampaknya sudah masuk rekaman, Hal ini karena The Timor Rhythm Brothers sudah mengudara di radio Macbeth Soerabaja (lihat Algemeen Indisch dagblad : de Preangerbode, 20-07-1951).

Sejak disiarkannya di radio, nama The Timor Rhythm Brothers  tidak pernah terberitakan lagi. Tidak diketahui secara jelas. Apakah mereka sudah berhenti bermusik dan lebih menekuni pelajaran di sekolah? Yang jelas grup musik belia ini sudah melakukan konser ke seluruh Indonesia. Suatu prestasi tersendiri dari grup musik  The Timor Rhythm Brothers van Soerabaja.

Tielman Brothers di Belanda: Musik Rock en Roll

Group band The Tielman Brothers boleh jadi adalah band pertama yang telah melakukan banyak perjalanan tour ke berbagai daerah di Indonesia. Dalam perkembangannya group band ini diketahui telah berada di Belanda tampil di televisi (lihat Nieuwsblad van het Noorden, 23-01-1960). Tidak diketahui sejak kapan keluarga Tielman pindah ke Belanda. Sebagaimana diketahui setelah tahun 1950 ketika RIS dibubarkan banyak orang-orang Belanda yang pulang ke Belanda. Dalam deretan ini juga termasuk Indo. Puncak perpindahan terjadi setelah tahun 1957 (terjadinya nasionalisasi perusahaan-perusahaan asing, khususnya Belanda). Dalam fase inilah diduga keluarga Tielman.

Flora dan Herman Dirk Tielman
Herman Dirk Tielman lahir di Manado, 2 September 1904. Anak seorang pegawai pemerintah di Sourabaja, Willem Adrian Tielman asal Koepang, Timor. Ketika remaja HD Tielman masuk militer Belanda (KNIL). Pada saat pendudukan milter Jepang, HD Tielman diinternir Jepang. Kedatangan Sekutu/Inggris selepas kemerdekaan Indonesia, semua interniran Eropa/Belanda dibebaskan termasuk HD Tielman. Herman Dirk Tielman kembali bertemu istrinya Flora seorang Indo dan lima anak-anaknya yang masih terbilang masih kecil-kecil. Menyusul kembalinya Belanda/NICA, Herman Dirk Tielman mulai aktif membesarkan anak-anaknya yang pada akhirnya semua menyukai muziek.

Ketika muncul nama grup musik yang dulunya bernama The Timor Rhythm Brothers di Belanda tahun 1960 namanya telah diubah menjadi Tielman Brothers. Nama Timor telah dihilangkan. Keluarga ini telah menjadi warga negara Belanda.

Tunggu deskripsi lengkapnya


*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar