*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Sejarah orang-orang Cina di Indonesia (baca: Hindia) sudah sedari doeloe, bahkan jauh sebelum kedatangan orang-orang Eropa. Namun penggunaan nama Tionghoa dan Tiongkok belumlah lama. Penggunaan terminologi baru pada era Hindia Belanda sehubungan dengan gerakan orang-orang Cina untuk menjadi Indonesia (sebagaimana orang-orang Arab untuk menjadi Indonesia).
Sejarah orang-orang Cina di Indonesia (baca: Hindia) sudah sedari doeloe, bahkan jauh sebelum kedatangan orang-orang Eropa. Namun penggunaan nama Tionghoa dan Tiongkok belumlah lama. Penggunaan terminologi baru pada era Hindia Belanda sehubungan dengan gerakan orang-orang Cina untuk menjadi Indonesia (sebagaimana orang-orang Arab untuk menjadi Indonesia).
Dalam hal ini kita tidak sedang membahas klain Pemerintah
Cina terhadap laut Natuna Utara, tetapi soal terminologi Tionghoa dan Tiongkok.
Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2014 telah mencabut Surat Edaran Presidium
Kabinet Ampera Nomor SE-06/Pred.Kab/6/1967 tanggal 28 Juni 1967. Keputusan tahun
2014 ini ingin mengembalikan sebutan Tionghoa untuk masyarakat Cina dan
Tiongkok untuk negara Cina. Dalam bahasa sehari-hari dari sudut pandang
Indonesia: ‘Sebut aku Tionghoa, dia adalah orang Tiongkok’.
Bagaimana sejarah introduksi dan penggunaan nama
Tionghoa dan Tiongkok tentu saja sudah pernah ditulis. Namun tentu saja itu
masih belum cukup. Memahami sejarah introduksi dan penggunaan nama Tionghoa dan
Tiongkok diharapkan akan memperkaya pemahaman kita tentang gerakan menjadi
Indonesia di era Hindia Belanda. Bagaimana itu bisa terwujud? Mari kita
telusuri sumber-sumber tempo doeloe.