*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Sejarah pelayaran di Indonesia sesungguhnya gambaran sejarah pelayaran di era kolonial 1595-1945. Selama 350 tahun kapal-kapal Belanda lalu lalang di Hindia Timur (baca: Indonesia) untuk mengangkut barang dan orang. Kapal-kapal Belanda kali pertama datang di bawah komandan laut Cornelis de Houtman. Kapal yang berangkat dari Texel tahun 1595 tiba di Atjeh tahun 1596. Inilah awal kolonisasi Belanda di Indonesia. Kapal-kapal Belanda harus pula berakhir pada tahun 1950 dan harus kembali ke Belanda di bawah Direktur Penataran Angkatan Laut di Indonesi C. van der Linden dan Komandan Angkatan Laut Belanda di Indonsia K van Dongen.
Sejarah pelayaran di Indonesia sesungguhnya gambaran sejarah pelayaran di era kolonial 1595-1945. Selama 350 tahun kapal-kapal Belanda lalu lalang di Hindia Timur (baca: Indonesia) untuk mengangkut barang dan orang. Kapal-kapal Belanda kali pertama datang di bawah komandan laut Cornelis de Houtman. Kapal yang berangkat dari Texel tahun 1595 tiba di Atjeh tahun 1596. Inilah awal kolonisasi Belanda di Indonesia. Kapal-kapal Belanda harus pula berakhir pada tahun 1950 dan harus kembali ke Belanda di bawah Direktur Penataran Angkatan Laut di Indonesi C. van der Linden dan Komandan Angkatan Laut Belanda di Indonsia K van Dongen.
Serah terima angkatan laut dari Belanda ke Indonesia, 1950 |
Sayangnya sejarah kapal era kolonial tersebut
kurang terinformasikan dalam sejarah pelayaran di Indonesia. Boleh jadi
informasi ini tidak penting-penting amat, tetapi kenyataannya sejarah pelayaran
Indonesia sendiri sejatinya adalah kelanjutan sejarah pelayaran era kolonial. Dalam
hal ini, memahami sejarah pelayaran era kolonial di Indoneia sebenarnya adalah
suatu pendekatan (proksi) untuk memahami sejarah pelayaran Indonesia itu
sendiri. Dengan demikian, sejarah pelayaran di Indonesia sesungguhnya adalah
sejarah yang panjang, yakni suatu aktivitas pelayaran yang dalam hal ini
dibatasi sejak kehadiran Belanda di laut Indonesia tahun 1696. Untuk menambah
pengetahuan, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.