*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini
Suku
Atoni (juga dikenal sebagai Atoni Meto atau Dawan) adalah suku mendiami pulau
Timor, di wilayah barat pulau Timor dan enklave Oecussi-Ambeno (Timor Leste). Bahasa
yang dipertuturkan ialah bahasa Uab Meto. Atoni Meto terdiri dari kata Atoni
berarti "orang" atau "manusia", dan kata Meto secara
harafiah berarti "tanah kering" yang umumnya disebut Atoni Pah Meto
yang berarti "orang-orang dari tanah kering".
Bahasa Uab Meto atau Bahasa Dawan juga disebut Bahasa Atoni adalah salah satu bahasa Austronesia, penuturnya mencapai ±600.000 utamanya oleh suku Atoni dan Suku Boti di Pulau Timor. Penutur bahasa Uab Meto dikenal "suku Dawan" atau "Atoni Pah Meto" berarti orang dari tanah kering. Bahasa Uab Meto/Dawan di Oecussi-Ambeno (Timor Leste) dipengaruhi bahasa Portugis, di wilayah Nusa Tenggara Timur bercampur Bahasa Indonesia. Bahasa ini mayoritas dipakai masyarakat Timor bagian barat, khususnya di kabupaten Timor Tengah Selatan (sub-suku Amanuban, Amanatun dan Mollo), Timor Tengah Utara (sub-suku Naibenu, Miomafo, Biboki dan Insana) dan sebagian Kota dan Kabupaten Kupang (sub-suku Kopas, Timaus, Amfoan, Sonba'i dan Nairasis). Bahasa ini juga dipakai oleh masyarakat wilayah kantong Oecussi-Ambeno, dengan sebutan Baikenu atau Baikeno. Numeralia adalah kata-kata yang biasa berkonstruksi dengan nomina yang menyatakan jumlah atau banyaknya maujud nomina itu: 1= mese 2=mua 3=tenu, teund 4=ha 5 min 6=ne’ 7 jitu, hiut 8=fan, faon 9=sioʼ 0=luman 10=boʼ, boʼes 11=boʼes-am-mese 12=boʼes-am-nua 13=boʼes-am-tenu. (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah bahasa Atoni bahasa Meto bahasa Atoni Meto di barat pulau Timor? Seperri disebut di atas, bahwa Atoni Meto salah satu bahasa asli di pulau Timor. Penutur bahasa di (kabupaten) Timor Tengah Selatan dan (kabupaten) Timor Tengah Utara. Lalu bagaimana sejarah bahasa Atoni bahasa Meto bahasa Atoni Meto di barat pulau Timor? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.