Jumat, 01 April 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (506): Pahlawan Indonesia dan Asmaoen Studi Kedokteran di Amsterdam; Perguruan Tinggi di Belanda

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Siapa dokter Asmaoen? Dalam narasi sejarah kedokteran Indonesia pada masa ini, Dr Asmaoen disebut dokter (pribumi) pertama Indonesia. Dalam hal ini, Raden Mas Asmaoen haruslah dipandang sebagai pionir dalam pendidikan (bangsa) Indonesia di bidang kedokteran. Tentu saja masih ada Amaoen yang lain di bidang yang lain seperti saerjana hukum (Mr), inisinyur (teknik dan pertanian), dokter hewan, sarjana pendidikan, sarjana sastra dan sebagainya.  

Pada masa ini, dalam narasi sejarah kedokteran Indonesia disebut dokter pertama Indonesia adalah Dr Asmaoen. Hal ini karena Asmaoen adalah lulusan pertama orang pribumi di Belanda dengan gelar Arts (tahun 1907). Sementara lulusan sekolah kedokteran di Indonesia (baca: Hindia Belanda) diberi gelar Inlandsch Arts kemudian menjadi Indisch Arts. Gelar dokter Arts setara dengan dokter Eropa/Belanda. Okelah ittu satu hal. Hal lainnya adalah dalam narasi sejarah kedokteran hewan Indonesia pada masa ini yang disebut dokter hewan pertama adalah JA Kaligis. Faktanya pribumi pertama yang meraih gelar dokter hewan di Belanda (Urrecht) adalah Sorip Tagor Harahap (tahun 1920). Lantas siapa yang menjadi pribumi pertama yang meraih sarjana pendidikan (setara lulusan IKIP sekarang)? Lalu siapa pula pribumi pertama menjadi sarjana hukum? Sarjana tekni (insinyur)? sarjana pertanian, sarjana sastra dan sebagainya?

Lantas bagaimana sejarah RM Asmaoen? Seperti disebut di atas, RM Asmaoen dipandang sebagai dokter pertama (pribumi) Indonesia. Tentu saja kalau diperluas masih ada orang Indo dan orang Cina/Tionghoa. Lalu bagaimana sejarah RM Asmaoen? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Menjadi Indonesia (505): Pahlawan Indonesia - Pionir Pribumi Studi di Belanda; Sekolah Tinggi Jadi Terbentuk Universitas

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Pada masa ini universitas diasosiasikan sebagai badan pendidikan yang terdiri dari sejumlah fakultas dan lembaga lainnya. Fakultas adalah kata lain untuk sekolah tinggi (perguruan tinggi). Dalam hal ini perguruan tinggi (hoogeschool) didirikan sebelum terbentuk universitas. Sedangkan fakultas dibentuk sebagai bagian dari universitas. Pembentukan universitas di Indonesia (baca: Hindia Belanda) baru dimulai tahun 1940 (Universiteit van Nederlansche Indie).  Konsep serupa ini juga di beberapa kota di Belanda dapat dikatakan belum lama terbentuk seperti di Rotterdam, Delft, Utrecht dan Wageningen. Sebelum terbentuk universitas di kota-kota tersebut, sudah ada pribumi yang studi.

Penggunaan terminologi universitas sudah ada sejak zaman kuno. Dalam perkembangannya diketahui keberadaan Universiteit van Amsterdam (lihat La gazette d'Amsterdam, 07-01-1675); Oxford University di Inggris (lihat Amsterdamse courant,    10-12-1682); Universiteit van Leuven (lihat Amsterdamse courant, 19-07-1692); dan ‘S Land Universiteit di Leiden (lihat  Leydse courant, 14-07-1758). “S Land Universiteit ini kemudian berubah nama menjadi Rijks Universiteit. Di dua kota besar Amsterdam dan Leiden terbentuknya universitas pertama di Belanda. Di kota-kota lain seperti di Rotterdam, di Haarlem, di Delft, di Utrecht dan di Wageningen berawal dari sekolah menengah (hoogere/schhol) yang kemudian terbentuk sekolah/perguruan tinggi (hoogeschool). Perguruan tinggi (hoogeschool) yang utama menjadi cikal bakal pembentukan universitas. Sebelum terbentuk universitas di kota-kota tersebut, bahkan sebelum terbentuk perguruan tinggi sudah ada pribumi yang studi seperti di Rotterdam, Wageningen, Delft dan Haarlem. Idem dito di Indonesia (baca: Hindia Belanda) sebelum terbentuk universitas sudah ada perguruan/sekolah tinggi. Semuanya bermula dari sekolah menengah (hoogereschool).  

Lantas bagaimana sejarah pribumi studi di kota-kota Belanda sebelum terbentuknya universitas? Seperti disebut di atas, pembentukan universitas di sejumlah kota di Belanda masih terbilang baru seperti di Rotterdam, di Haarlem, di Delft, di Utrecht dan di Wageningen. Lalu bagaimana sejarah pribumi studi di kota-kota Belanda sebelum terbentuknya universitas? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Kamis, 31 Maret 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (504): Pahlawan Indonesia - Noto Kworo Studi di Belanda; Putra Kerabat Pakualaman Noto di Redjo

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Siapa Noto Kworo? Sedikit banyak narasi sejarahnya sudah ada yang menuis, namun belum ada enti nama Noto Kworo di laman Wikipedia. Dari berbagai tulisan yang dapat dibaca di internet, nama Noto Kworo menjadi salah satu tokoh sejarah. Narasi sejarah Noto Kworo yang dapat ditemukan pada tulisan-tulisan di internet antara lain sebagai berikut.

Kerabat raja dari Yogyakarta yang datang kuliah ke Belanda makin banyak. Seperti diungkap dalam tulisan sebelumnya, Raden Mas Notokworo, datang ke Belanda pada September 1905 untuk belajar kedokteran. Notokworo adalah putra Pangeran Notodirodjo, kakak Pakoe Alam VI, penasihat dan pembantu utama raja. Setelah itu, dua kerabatnya, Noto Soeroto dan Gondowinoto, ikut menyusul ke Belanda untuk menuntut ilmu. Kisah mereka di Belanda diungkap oleh Harry A. Poeze (Sejarawan dari Universitas Leiden) dalam buku yang diterbitkan  Kerabat raja dari Yogyakarta yang datang kuliah ke Belanda makin banyak. Raden Mas Notokworo, datang ke Belanda pada September 1905 untuk belajar kedokteran. Notokworo adalah putra Pangeran Notodirodjo, kakak Pakoe Alam VI, penasihat dan pembantu utama raja. Setelah itu, dua kerabatnya, Noto Soeroto dan Gondowinoto, ikut menyusul ke Belanda. Kisah mereka di Belanda diungkap oleh Harry A. Poeze (Sejarawan dari Universitas Leiden) dalam buku yang diterbitkan. Notokworo termasuk juga pendahulu. Pada tahun 1918 Notokworo menjadi dokter Indonesia pertama yang dididik di Leiden, dan juga dokter Indonesia pertama dengan gelar Eropa yang tidak melewati School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (Stovia) di Batavia. Gondowinoto menyusul Noto Soeroto, dan pada tahun 1918 menjadi orang Indonesia pertama lulusan Fakultas Hukum Belanda. Pada tahun 1919 ia mendapat gelar doktor setelah mempertahankan sejumlah tesis. (http://www.asianculture.net)

Lantas bagaimana sejarah RM Noto Kworo? Seperti disebut di atas, RM Noto Kworo adalah putra kerabat dari kraton Pakualaman yang melanjutkan studi kedokteran ke Belanda yang menjadi dokter pribumi pertama. Lalu bagaimana sejarah RM Noto Kworo? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Menjadi Indonesia (503): Pahlawan Indonesia – Penemuan Pedalaman Pulau di Flores, Sumba, Timor; Situs Zaman Kuno

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Seperti halnya pulau-pulau di (kepulauan) Maluku, penemuan pedalaman di pulau-pulau Timor juga baru terjadi belakangan. Sementara itu, pulau-pulau di kepulauan Maluku dan kepulauan Nusa Tenggara (Timor group) sudah dikenal sejak era Portugis/VOC, namun hanya terbatas di kota-kota pantai. Pada era Pementah Hindia Belanda, pulau-pulau bear di Tmor Group mulai dikunjungi hingga wilayah pedalaman. Satu yang terlewatkan penemuan di pedalaman adalah situs-situs jaman kuno yang justru baru ditemukan pada masa ini.

Pulau Kepulauan Nusa Tenggara atau Kepulauan Sunda Kecil (sekarang kadang kala digunakan dalam peta-peta geografis dunia), adalah gugusan pulau-pulau di sebelah timur Pulau Jawa, dari Pulau Bali di sebelah barat, hingga Pulau Timor di sebelah timur. Kepulauan Barat Daya dan Kepulauan Tanimbar yang merupakan bagian dari wilayah Provinsi Maluku secara geologis juga termasuk dalam kepulauan Nusa Tenggara. Pulau-pulau di Timor Group (kini provinsi Nusa Tenggara Timur) terdapat sejumlah pulau besar yakni Flores, Sumba dan Timor. Sedangkan pulau-pulau yang lebih kecil antara lain Komodo, Adonara, Solor, Pantar, Alor, Sawu, Rote dan Atauro (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah penemuan pedalaman Flores, Sumba dan Timor? Seperti disebut di atas, pulau-pulau di wilayah Timor Group sudah lama dikenal, namun penemuan wilayah pedalaman baru terjadi belakangan (era Hindia Belanda). Lalu bagaimana sejarah penemuan pedalaman Flores, Timor dan Sumba? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Rabu, 30 Maret 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (502): Pahlawan Indonesia–RM Soerjowinoto Studi di Delft; Notasi Musik Jawa, Gamelan, Paul Seelig

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Diantara pribumi asal Jawa yang studi di Belanda pada generasi awal Indische Vereeniging, terdapat seorang penyair dan dua orang seniman. Dua seniman ini adalah RM Soerjo Poetro dan RM Soerjowinoto yang sama-sama kuliah di Technische Hoogeschool di Delft. Mereka berdua mempromosikan musik tradisi, gamelan di Belanda. Secara khusus RM Soerjo Poetro mulai menulis musik gamelan dengan notasi Barat. Serjowinoto, seniman (musik) Jawa satu era dengan Paul Seelig, seorang musikus yang kemudian mengkombinasikan musik Bareat dan musik Jawa dengan aransemenya yang terkenal Javaasche Rhapsody, 1919 (jauh sebelum dikenalnya Behemian Rhapsody (Queen).

Paul Johan Seelig (Dortmund, 23 februari 1876 - jappenkamp Mater Dolorosa bij Meester Cornelis, 13 juni 1945) was een componist, dirigent en pianist, die het grootste deel van zijn leven in Nederlands-Indiëleefde. Zijn Duitse vader werkte in Breda en zijn Duitse moeder was op weg naar hem en beviel in het treinstation van Dortmund. De geboorteaangifte was bij de burgerlijke stand te Breda. Seelig genoot zijn muzikale opleiding in Duitsland waar hij onder andere piano en cello leerde spelen. In 1898 was hij tweede dirigent van het Stadttheater in Essen. Hij trad onder andere op in Japan, Palestina, Turkije, Roemenië, Hongarije en Nederland. In 1900 vestigde hij zich in Surakarta in Nederlands-Indië waar hij het hoforkest van de Soesoehoenan leidde. Ook maakt hij zich de oosterse muziek meester. Hij nam, na diens dood, de uitgeverij en muziek- en instrumentenhandel van zijn vader in Bandung over. In 1911 werkte hij als orkestdirecteur bij het koninklijk orkest in Bangkok (Siam). Seelig componeerde met een wisselwerking tussen oosterse en westerse muziek. Zijn werk werd onder andere uitgevoerd door Renate Arends, Henk Mak van Dijk, Käthe Haasse (de moeder van Hella Haasse) en hij werkte ook met operazangeres Éva Gauthier. Seelig zat tijdens de Tweede Wereldoorlog in een Jappenkamp. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah RM Soerjowinoto? Seperti disebut di atas, RM Soerjowinoto adalah pribumi generasi pertama studi di Delft yang menjadi ahli musik Jawa. RM Soejowonoto satu era dengan Paul Seelog. Lalu bagaimana sejarah RM Soerjowinoto? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Menjadi Indonesia (501): Pahlawan Indonesia – Penemuan Pedalaman di Pulau-Pulau Maluku; Seram Halmahera Buru Aru

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Sejarah penemuan pedalaman begitu heroik di Sumatra, Jawa dan Kalimantan karena jauhnya ke pedalaman dari wilayah pantai. Penemuan pedalaman di pulau-pulau Maluku juga berbeda dengan penemuan pedalaman (pulau) Sulawesi. Sejumlah pulau besat di kepulauan Maluku dalam hal ini memiliki kisah sendiri. Pulau-pulau besar di Maluku adalah Seram, Halmahera, Buru dan Aru..

Kepulauan Maluku adalah sekelompok pulau di Indonesia yang merupakan bagian dari Nusantara. Kepulauan Maluku terletak di lempeng Eurasia dan Pasifik. Ia berbatasan dengan Pulau Sulawesi di sebelah barat, Nugini di timur, dan Timor Leste di sebelah selatan, Palau di timur laut. Pada zaman dahulu, bangsa Eropa menamakannya "Kepulauan rempah-rempah" — istilah ini juga merujuk kepada Kepulauan Zanzibar yang terletak di pantai Afrika Timur. Sejak 1950 - 1999, Kepulauan Maluku Utara secara administratif merupakan bagian dari Provinsi Maluku. Kabupaten Maluku Utara kemudian ditetapkan sebagai Provinsi Maluku Utara. Secara geografis, Maluku terbagi menjadi tiga kawasan yang berbeda satu dengan yang lainnya: Maluku Utara, Maluku Tengah, dan Maluku Tenggara. Di wilayah Maluku Utara pulau Ternate dan Tidore dua pulau paling utama di kawasan ini, terlepas dari luasnya yang sangat kecil, bila dibandingkan dengan pulau besar seperti Halmahera. Maluku Tengah merupakan sentrum penduduk dan pusat dari Kepulauan Maluku. Kawasan ini terdiri dari beberapa kepulauan: Ambon, Gorom, Watubela, Lucipara, dan Banda dimana pulau besar adalah Seram dan Buru. Maluku Tenggara merupakan kawasan yang paling jarang penduduk meliputi Kepulauan Kei, Tanimbar, Aru, dan Barat Daya. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah penemuan pedalaman pulau-pulau di (kepulauan) Maluku? Seperti disebut di atas, penemuan pulau-pulau di Maluku seheroik di pulau-pulau besar seperti Sumatra, Jawa dan Kalimantan, tetapi penemuan pedalaman pulau-pulau di Maluku lebih pada upaya pemetaan wilayah, survei vegetasi dan sebagainya. Lalu bagaimana sejarah penemuan pedalaman pulau-pulau di Maluku? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.