Jalan Braga (Peta 1910) |
Nama
jalan Braga sangat dikenal luas sejak dari dulu, tetapi sangat disayangkan
sejarahnya ditulis secara keliru. Mungkin karena begitu popular, detail
sejarahnya terabaikan. Artikel ini menelusuri TKP di masa lampau. Mari kita
lacak.
Asal
Usul Nama Braga
Java-bode: voor Nederlandsch-Indie, 06-06-1883 |
Nama ‘Braga’ di Bandoeng kali pertama
muncul pada tahun 1883. Muncul di surat kabar, karena sejumlah individu
membentuk paguyuban (vereeniging) yang diberi nama ‘Braga’ untuk mempromosikan
tempat yang nyaman dengan menyediakan pertunjukan drama, musik dan puisi (lihat
Java-bode: nieuws, handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 06-06-1883).
Sarikat ini mendapat pengesahan dari pemerintah berdasarkan Stbl. No.152 (De
locomotief: Samarangsch handels- en advertentie-blad, 08-06-1883).
De locomotief: Samarangsch, 22-08-1883 |
Sarikat
atau klub Braga didirikan pada Januaru 1882. Sarikat ini telah melakukan
berbagai pertunjukan seperti opera, music dan sebagainya. Banyak orang asing
yang hadir setiap ada pertunjukan. Klub ini diharapkan akan makin banyak
dikunjungi oleh wisatawan, sehubungan dengan adanya pembangunan jalan kereta
api Batavia-Bandoeng (yang saat itu masih melalui Buitenzorg, Soekaboemi dan
Tjiandjoer). Bangunan klub Braga ini adalah gudang yang disulap menjadi ruang
teater yang berada di samping lokasi gedung Societeit (De locomotief: Samarangsch
handels- en advertentie-blad, 22-08-1883).
Jalan
Tertua di Bandung
Pada awalnya, jalan pos trans-Java (Daendels,
1810) berada di area yang lebih tinggi (ruas Radja Mandala, Tjipaganti dan
Odjoeng Brung). Jalan pos ini kemudian digeser ke bawah sehingga ruas baru
antara Tjimahi dan Odjoeng Brung. Jalan pos baru ini dibuat sehubungan dengan
pembentukan ibukota Regetschap (Kabupaten) Bandoeng ketika kali pertama
controleur ditempatkan tahun 1829. Dengan demikian, jalan pos yang baru dan
kantor/rumah controleur dibangun tahun 1829.
Posisi
rumah/kantor controleur ini adalah di sisi utara jalan pos trans-Java (yang
baru) dan di sisi timur sungai Tjikapoendoeng. Seperti biasanya di tempat lain,
dimana rumah/kantor controleur berada di tempat itulah ibukota. Lahan lokasi
kantor/rumah controleur ini kelak bersebelahan dengan lahan tempat dimana
dibangun hotel yang pertama (kemudian disebut Hotel Preanger). Tentu saja di
sekitar rumah/kantor controleur ini masih hutan belantara.
Rumah Asisten Residen Bandoeng |
Concordia, 1905 |
Bragaweg, 1905 |
Jalan Braga semakin dikenal luas, tidak
hanya karena gedung teater dari klub Braga, tetapi jalan akses yang di masa
lampau telah menjadi Jalan Braga yang menjadi pusat Eropa yang di sana sini menyediakan
tempat seperti toko besar, café dan sebagainya. Sejak 1900 jalan Braga ini
tidak hanya popular bagi warga Bandoeng tetapi juga menjadi salah satu tujuan
wisatawan terutama yang datang dari Batavia.
Terima kasih atas infonya ya pak, menarik sekali, izin share artikel ini di blog saya ya pak, berhubung saya sedikit membahas Jalan Braga juga. Terima kasih. :)
BalasHapusSalam kenal,
Anna