Kamis, 19 November 2020

Sejarah Riau (6): Sejarah Rokan, Sungai Rokan Kiri Rokan Hulu dan Sungai Rokan Kanan Rokan Hilir; Sejarah Bagansiapiapi

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Riau di blog ini Klik Disini 

Nama Rokan setua apa? Yang jelas wilayah Rokan (Riau) bertetangga dengan wilayah Padang Lawas (Tapanuli, Sumatra Utara) di hulu sungai Rokan. Itu artinya wilayah Rokan sejak jaman lampau begitu dekat dengan pusat percandian (Boedha-Hindioe) di Binanga (Padang Lawas) di hulu sungai Barumun. Jika sungai Barumun adalah sungai yang sudah dikenal sejak jaman kuno, maka sungai Rokan juga sudah dikenal sejak jaman kuno. Jika nama baroemoen berasal dari India (b-aroe-moen; aroe=sungai), lantas apakah nama Rokan berasal dari India?

Sungai Rokan di wilayah hulu bercabang dua: sungai Rokan Kiri dan sungai Rokan Kanan. Dari percabangan sungai ini ke arah hulu kini masuk wilayah kabupaten Rokan Hulu (ibu kota di Pasir Pengaraian). Sementara sungai Rokan ke arah hilir menjadi wilayah kabupaten Rokan Hilir (ibu kota di Bagansiapiapi). Dua kabupaten ini adalah dua kabupaten baru yang dibentuk tahun 1999 (pemekaran dari kabupaten Bengkalis).

Bagaimana sejarah awal wilayah Rokan? Yang jelas wilayah Rokan Hulu yang sekarang tempo doeloe seakan terisolasi dari Riau, tetapi begitu terbuka dengan wilayah Tapanoeli (Padang Lawas). Idem dito dengan wilayah Rokan Hilir yang sekarang begitu dekat dengan Labuhan Batoe (Sumatera Timur). Mengapa bisa begitu? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Nama Rokan: Bagansiapiapi dan Pasar Pengaraian

Tunggu deskripsi lengkapnya

Sejarah Kota Bagansiapiapi

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar