Rabu, 21 April 2021

Sejarah Filipina (14): Sejarah Awal Agama di Hindia Timur; Islam, Katolik di Filipina, di Manado Katolik Digantikan Protestan?

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Filipina dalam blog ini Klik Disini 

Penyebaran agama-agama besar (dunia) terjadi di seluruh penjuru bumi. Itu terjadi sejak zaman kuno. Agama Hindoe dan agama Boedha oleh pedagang-pedagang India diperkenalkan di Hindia Timur yang menggantikan agama atau kepecayaan penduduk asli (animisme dan dinamisme). Sejak kehadiran pedagang-pedagang Islam (Arab, Persia, Moor, Tiongkok) penganut agama Hindoe dan agama Boedha berkurang drastis. Dapat di bilang penganut agama Hindoe yang tersisa di Hindia Timur (terbatas) di Bali. Lalu kemudian sejak kehadiran pelaut-pelaut Eropa (Portgus dan Spanyol) penduduk yang masih pagan menjadi Katolik (penyiar Agama Islam juga masih bekerja untuk penduduk yang masih pagan). Lalu agama Protestan (sejak era VOC) para misionaris Belanda dan belakangan Jerman sangat aktif menyiarkan agama Protestan.

Pada masa ini penduduk Indonesia yang berjumlah 270 Juta jiwa yang beragama Islam sebesar 86, 7 petrsen. Sebesar 7.6 persen agama Protestan terkonsentrasi di Tapanuli, Minahasa, Maluku bagian selatan dan Papua dan agama Katolig sebesar 3,1 persen terkonsentrasi di Nusa Tenggara Timur dan Pupua. Agama lainnya masing-masing kurang dari satu persen. Filipina yang berjumlah penduduk 100 Juta jiwa sebesar 79.5 persen menganut agama Katolik, sebanyak 9.1 persen Protestan dan agama Islam sebesar 6,1 persen. Penganut agama Islam di Filipina terkonsentrasi di provinsi-provinsi Bangsa Moro (pulau Mindanao sebelah barat dan pulau-pulau di barat daya dekat Indonesia dan Sabah (Malaysia). Di Timor Leste (bagian timur Pulau Timor) berjumlah penduduk sebanyak 1.2 Juta jiwa yang mana sebesar 97.6 persen agama Katolik. Tetangga negara kecil ini yakni provinsi Nusa Tenggara Timur (Indonesia) memiliki jumlah penduduk sebanyak 5.3 Juta jiwa yang mana penganut agama Katolik sebesar 53,6 persen, agama Protestan sebesar 36,2 persen dan agama Isla sebesar 9,5 persen.

Lantas bagaimana sejarah awal penyebaran agama di Filipina? Tentu saja sudah ada yang menulis, namun sejauh data baru ditemukan narasi sejarah awal agama di Filipina perlu diperkaya. Yang jelas bahwa sebelum masuknya agama Katolik di Filipina, sebagian penduduk asli sudah beragama Islam (dan masih banyak yang pagan). Agama Protestan juga menysul ke Filipina. Sementara di wilayah tetangganya (Residentie Manado) awalnya sudah ada penduduk yang beragama Katolik, tetapi kemudian beralih menjadi Protestan. Mengapa? Lalu mengapa perkembangan agama Islam di Filipina hanya terbatas di provinsi-provinsi Bangsa Moro? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Agama Islam di Filipina: Luzon dan Mindanao

Tunggu deskripsi lengkapnya

Kehadiran Spanyol: Keberadaan Misionaris Katolik

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar