*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Dalam sejarah Indonesia, secara tidak formal, ada yang disebut era orde lama dan era orde baru. Dua era ini tampaknya ingin membedakan masa pemerintahan Presiden Soekarno dan masa pemerintahan Soeharto. Pada masa kini juga dikenal satu masa pemerintahan yang disebut era reformasil, suatu era pasca Presiden Soeharo yang secara kolektif yang diawali dengan Presiden BJ Habibie hingga ini hari Presiden Joko Widodo. Ada tiga tokoh utama (trio) di awal era orde baru,yakni Soeharto, Hamengkoeboewono dan Adam Malik. Lantas apakah ada trio di awal orde lama? Ada bahkan trio sudah ada sejak era Hindia Belanda.
Lantas bagaimana sejarah trio orde baru? Seperti disebut di atas, trio orde baru merujuk tiga tokoh utama pada awal orde baru yakni Soeharto, Hamengkoeboewon dan Adam Malik yang mana sebagai presiden adalah Soeharto dan yang menjadi wakil presiden adalah Hamengkoeboewono yang kemudian disusul Adam Malik. Lalu mengapa mereka bertiga diidentifikkan sebagai trio orde baru? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.
Trio Orde Baru: Soeharto, Hamengkoeboewono, Adam Malik
Mengapa disebut Trio Orde Baru? Saat Jenderal Soeharto menjadi Presiden, ada tiga tokoh penting pada masa transisi pemerintahan dari era Presiden Soekarno (Orde Lama). Tiga tokoh itu menduduki posisi penting yakni Soeharto (pertahanan dan keamanan), Hamengkoeboewono (dalam negeri) dan Adam Malik (luar negeri). Posisi dan tiga tokoh ini menjadi tiga pilar terpenting dalam struktur pemerintahan,
Pada tanggal 27 Maret 1966 Presiden Soekarno mengumumkan Kabinet Dwikora III, kabinet Dwikora yang disempurnakan lagi. Kabinet Dwikora III ini mulai bertugas 31 Maret 1966. Komposisi presidium kabinet (Presiden/Perdana Menteri Soekarno dan para Wakil Perdana Menteri) berubah. Pada Kabinet sebelumnya (Dwikora II) Hamengkoeboewono menggantikan Soebandrio dan Adam Malik menggantikan Chaeroel Saleh. Pada kabinet Dwikora III ini Jenderal Soeharto menjadi anggota presidium kabinet sebagai Wakil Perdana Menteri Pertahanan dan Keamanan. Dari sinilah awal munculnya Trio Orde Baru: Soeharto, Hamengkoeboewono dan Adam Malik
Dalam berita Soeharto, Soeltan Hamengkoe Boewono dan Adam Malik menjadi tiga nam yang terpenting. Dalam perkembangannya diketahui Soeharto menjasd ketua presidium yang baru (lihat De tijd : dagblad voor Nederland, 19-01-1967). Sumber Wikipedia mencatat tanggal 12 Maret 1967. Mengapa berbeda. Juga diberitakan tentang suatu penayangan film dokumenter di Belanda dengan judul ‘Orde Baru’. Dalam film dokumenter ini banyak mengutip statemen Mochtar Lubis. Lantas apakah ada kaitan antara satu sama alain antara Adam Malik dengan ketua presidium kabinet yang baru (Soeharto) di satu pihak dan antara Adam Malik dengan Mochtar Lubis. Lalu mengapa judul film dokumenter itu diberi judul ‘Orde Baru’. Apakah pembuat film dokumenter Belanda mengutip terminologi Orde Baru dari Mochtar Lubis?
Tunggu deskripsi lengkapnya
Trio Orde Lama (Soekarno, Mohamad Hatta, Amir Sjarifoeddin Harahap), Trio Era Hindia Belanda (Soekarno, Mohamad Hatta, Parada Harahap)
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar