*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Blok minyak sejak masa lampau hanya dikenal di pantai timur Sumatra. Blok pertama yang dikenal adalah blok Langkat (dengan kilang minyak tertua di Indonesia di Pangkalan Brandan). Potensi minyak di pantai timur Sumatra ditemukan semakin luas dengan potensi sangat besar mulai dari Aceh, Sumatra Utara, Riau, Jambi, Sumatra Selatan dan Lampung. Tidak ada yang membayangkan potensi minyak di pantai barat Sumatra hingga mulai terungkap pada tahun-tahun terakhir, termasuk blok minyak Sibolga di kabupaten Tapanuli Tengah.
Lantas bagaimana sejarah ladang minyak/gas di wilayah (teluk) Tapanuli? Seperti disebut di atas, pontensi minyak ditemukan berbagai titik di lepas pantai barat Sumatra mulai dari Aceh hingga Bengkulu. Lalu seberapa besar potensi minyak/gas di lepas pantai barat Sumatra di Tapanuli? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Ladang Minyak Blok Sibolga di Tapanuli
Di pantai barat Sumatra paling tidak terdapat dua eckungan sedimen yaitu cekungan Sibolga dan cekungan Bengkulu. Cekungan Sibolga berada diantara daratan Sumatra dan busur luar berbatasan ke barat dengan arah ke barat laut dan ke arah tenggara. Cekungan Sibolga dengan lebar sekitar 110 Km dan panjang sekitar 800 Km yang di sebelah utara berada di perbatasan Aceh dan arah selatan berbatasan dengan pulau Pini (perbatasan Sumatra Barat. Panjang cekungan Sibolga ini kira-kira sepanjang persisir kabupaten Tapanuli Tengah, kabupaten Tapanuli Selatan dan kabupaten Mandailing Natal. Cekungan Sibolga ini termasuk cekungan yang telah terdeteksi memiliki potensi minyak/gas tetapi belum dieksploitasi.
Ke wilayah cekungan Sibolga ini bermuara sejumlah sungai diantara sungai Batang Batahan, sungai Batang Natal, sungai Batang Gadis, sungai Batang Toru, sungai Tapus, sungai Aek Sirahar, sungai Lae Chinong, sungai Aek Sibundong, sungai Aek Kolang, Di hulu sungai-sungai ini terdapat tidak dan gunung aktif seperti gunung Kulabu, gunung Sorik Marapi, gunung Malea dan gunung Lubuk Raya,
Tunggu deskripsi lengkapnya
Seberapa Besar Potensi Minyak di Pantai Barat Sumatra?
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar