*Untuk melihat semua artikel Sejarah Museum dalam blog ini Klik Disini
Adakah
sejarah renaisans Indonesia? Masalahnya bukan soal ada atau tidak ada seperti di
Eropa, namun soal siapa yang bersedia menulisnya. Renaisans tentu saja adalah
kata yang bersifat generik dan dapat digunakan di suatu kawasan. Lantas apakah renaisans
Indonesia hanya latah? Bukan soal latah atau
tidak, tetapi apakah ada gambaran yang mirip di masa lampau seperti halnya
renaisans di Eropa? Tentu saja ada tampa
harus kita cari, karena faktanya ada. Jadi, persoalannya adalah siapa yang
bersedia menulisnya.
Renaisans (bahasa Prancis: Renaissance) atau
Abad Pembaharuan adalah kurun waktu dalam sejarah Eropa dari abad ke-14 sampai
abad ke-17, yang merupakan zaman peralihan dari Abad Pertengahan ke Zaman
Modern. Pandangan-pandangan tradisional lebih menyoroti aspek-aspek Awal Zaman
Modern dari Renaisans sehingga menganggapnya terputus dari zaman sebelumnya,
tetapi banyak sejarawan masa kini lebih menyoroti aspek-aspek Abad Pertengahan
dari Renaisans sehingga menganggapnya sinambung dengan Abad Pertengahan. Renaisans
adalah sebuah gerakan budaya yang berkembang pada periode kira-kira dari abad
ke-14 sampai abad ke-17, dimulai di Italia pada Akhir Abad Pertengahan dan
kemudian menyebar ke seluruh Eropa. Gerakan Renaissance tidak terjadi secara
bersamaan di seluruh Eropa, gerakan ini juga tidak terjadi secara serentak
melainkan perlahan-lahan mulai dari abad ke 15. Persebaran itu ditandai dengan
pemakaian kertas dan penemuan barang metal. Kedua hal tersebut mempercepat
penyebaran ide gerakan Renaissance dari abad ke-15 dan seterusnya. Sesudah
mengalami masa kebudayaan tradisional yang sepenuhnya diwarnai oleh ajaran
Kristiani, orang-orang kini mencari orientasi dan inspirasi baru sebagai
alternatif dari kebudayaan Yunani-Romawi sebagai satu-satunya kebudayaan lain
yang mereka kenal dengan baik. Kebudayaan klasik ini dipuja dan dijadikan model
serta dasar bagi seluruh peradaban manusia (Wikipedia).
Okelah
kalau begitu? Lalu bagaimana sejarah renainsans Indonesia? Tentu saja awal renainsans Indonesia dimulai
pada era Hindia Belanda. Itu bermula ketika para pegiat ilmu pengatahuan dan
seni di Batavia (baca: Jakarta) mulai menyadari bahwa Hindia Belanda berbeda
dengan Belanda. Ibu Pertiwi (Vaderland) tidak lagi dapat dijadikan sebagai
referensi dalam mengambil langkah tindakan. Memang tidak, tentu saja, tidak
disebut dengan nama konsep renainsans, tetapai nyatanya Gubernir Jenderal
setuju dan memulai meotivasi. Bagaimana semua itu bermula? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.