*Untuk melihat seluruh artikel Sejarah Banten, klik Disini
Sejarah kereta api Banten pada dasarnya adalah sejarah kereta api ruas Rangkasbitung via Serang dan Tjilegon ke Anyer dan via Pandeglang ke Labuhan. Ruas jalur kereta api Batavia (Kota) ke Tangerang via Pesing dan ruas Batavia (Tanah Abang) ke Rangkasbitung via Serpong adalah sejarah kereta api Batavia (kereta komuter). Ruas Batavia-Rangkasbitung dan ruas Batavia-Tangerang sama halnya dengan ruas Batavia-Buitenzorg vias Depok dan Batavia-Cikarang via Bekasi.
Lantas bagaimana sejarah kereta api Banten? Nah itulah fokus kita (memisahkannya dengan sejarah kereta api Batavia). Namun demikian, jaringan kereta api Banten berbasis di Rangkasbitung. Arus barang (dari dan ke) Rangkasbitung dihubungkan ke timur (Batavia), ke utara (Karangantoe) dan ke barat (Labuhan). Ruas jalur Karangantoe-Anyer bersifat sekunder. Bagaimana itu semua berlangsung? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Ruas Rangkasbitung dan Karangantoe (Anyer)
Tunggu deskripsi lengkapnya
Ruas Rangkasbitung dan Labuhan
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar