*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Andi
Mapanyuki adalah pahlawan Indonesia yang telah ditabalkan menjadi Pahlawan
Nasional (5 November 2004). Andi Mappanyuki adalah ayah Andi Pangeran Petta
Rani, Gubernur Sulawesi terakhir (lihat artikel sebelumnya). Andi Mapanyuki
adalah Raja Bone yang pernah menentang otoritas Pemerintah Hindia Belanda di
Sulawesi Selatan dan juga ikut menuntut dibubarkannya negara federal NIT.
Andi Mappanyukki (lahir 1885 - meninggal 18 April
1967)[1] adalah pejuang dan bangsawan di Sulawesi Selatan. Putra dari Raja Gowa
ke XXXIV (Somba Ilang) dan I Cella We'tenripadang Arung Alita, putri tertua Raja
Bone. Ia memimpin raja raja di Sulawesi Selatan untuk bersatu dan bergabung
dengan NKRI tahun 1950. Sejak berusia 20 tahun mengangkat senjata berperang
mengusir Belanda tatkala mempertahankan pos pertahanan kerajaan Gowa di daerah
Gunung Sari. Pada tahun 1931 atas usulan dewan adat ia diangkat menjadi Raja
Bone ke-32 dengan gelar Sultan Ibrahim, sehingga ia bernama lengkap Andi
Mappanyukki Sultan Ibrahim. Gelar Sultan Ibrahim sendiri merupakan gelar yang
diberikan kepadanya manakala menjabat Raja Bone kala itu (mangkauE Ri Bone).
Pada masa Belanda di Celebes Selatan bernama LJJ Karon. Karena menolak
bersekutu dengan Belanda Ia “diturunkan” sebagai raja Bone dan kemudian diasingkan bersama Istri
(permaisuri) dan Putra Putrinya selama 3,5 tahun di Rantepao, Tana Toraja. Ia
pernah diangkat memimpin kerajaan Suppa tahun 1902 s/d 1906. Pada tanggal 21
Desember 1957, atas usulan Panglima Daerah Militer Sulsel, Andi Mappanyukki
dilantik sebagai Kepala Daerah Bone yang juga masih bergelar sebagai Raja Bone.
Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, Raja Bone yang sekaligus Kepala Daerah
dibantu oleh seorang wakil kepala daerah yaitu Bupati Andi Patoppoi. Menjelang
proklamasi, ia juga bertindak sebagai penasihat BPUPKI. Setelah Indonesia
merdeka, ia menyatakan bahwa Kerajaan Bone bagian Republik Indonesia. Pada masa
RIS ia ikut menuntut Negara Indonesia Timur ke dalam RI. Keteladanan keteguhan dalam
berjuang diikuti putra-putranya, Andi Pangeran Petta Rani dan Andi Abdullah Bau
Massepe (Wikipedia).
Lantas
bagaimana sejarah Pahlawan Nasional Andi Mapanyuki? Seperti disebut di atas, Andi
Mapanyuki adalah Radja Bone yang pernah berjuang menentang otoritas Pemerintah
Hindia Belanda di Sulawesi Selatan dan menuntut agar NIT dibubarkan dan
bergabung dengan NKRI. Lalu bagaimana sejarah Andi Mapanyuki? Seperti kata ahli sejarah
tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.