*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Suku Ainu memiliki sejarah yang rumit? Itu pendapat
para peneliti Jepang. Disebutkan asal-usul mereka tidak jelas, tetapi beberapa
pakar meyakini mereka adalah keturunan dari penduduk asli yang pernah tersebar
di Asia Utara. Orang Ainu sendiri menyebut Hokkaido sebagai Ainu Moshiri (Tanah
Ainu). Apakah orang Jepang modern sependapat dengan pengakuan orang Ainu? Siapa
yang berpikir bahwa orang Ainu terhubung dengan populasi penduduk di Nusantara?
Inang, Ina, Ainan (Hainan), Tainan (Taiwan) dan Ainu.
Suku Ainu adalah satu kelompok etnis pribumi di Hokkaidō, Kepulauan Kuril, dan sebagian besar Sakhalin. Diduga ada 150.000 orang Ainu saat ini; namun tidak diketahui pasti karena banyak orang Ainu yang menyembunyikan asal usul karena masalah etnis di Jepang. Penelitian DNA menyebut mereka keturunan dari suku Jomon kuno di Jepang. Suku Ainu telah tinggal di tempat ini sejak 100.000 tahun sebelum Anak-anak Matahari datang (legenda Ainu). Laki-laki Ainu umumnya berambut lebat. Uji genetik suku Ainu tergolong grup haplo-Y D. Tempat di luar Jepang di mana grup haplo-Y D lazim ditemukan di Tibet dan Kepulauan Andaman. Ciri-ciri tulang tengkorak menunjukkan suku Ainu mirip dengan suku Okhotsk daripada suku Jōmon. Ini sesuai dengan rujukan kepada budaya Ainu sebagai gabungan dari budaya Okhotsk dan Satsumon. Orang Ainu yang masih hidup tidak menyadari garis keturunan mereka, karena orang tua mereka merahasiakan untuk melindungi dari masalah sosial. Etnonim mereka paling terkenal berasal dari kata aynu, yang berarti "manusia" (dibedakan dengan kamuy, makhluk ilahi) dalam dialek Hokkaidō dari bahasa Ainu; Emishi, Ezo atau Yezo adalah istilah-istilah bahasa Jepang, diyakini berasal dari bentuk leluhur kata Ainu Sakhalin modern enciw atau enju, yang juga berarti "manusia". Istilah Utari (artinya "kamerad" dalam bahasa Ainu) kini lebih disukai oleh sejumlah anggota kelompok minoritas ini. Suku Ainu lama dipaksa pemerintah Jepang untuk berasimiliasi dengan orang Jepang (suku Yamato). Pemerintah mengesahkan undang-undang pada tahun 1899 yang menyatakan bahwa suku Ainu adalah "bekas pribumi" (disebut "bekas" karena suku Ainu dimaksud akan berasimilasi). Pada 6 Juni 2008 parlemen Jepang mengesahkan resolusi yang mengakui bahwa suku Ainu adalah "suku pribumi dengan bahasa, kepercayaan, dan kebudayaan yang berbeda" sekaligus membatalkan undang-undang tahun 1899. Budaya Ainu berasal dari sekitar 1200 M dan penelitian mutakhir berpendapat bahwa hal ini berasal dalam penggabungan budaya Okhotsk dan Satsumon (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah etnik Ainu, apakah nenek
moyang dari Orang Jepang? Seperti disebut di atas mengabaikan itu, karena
menganggap memiliki nenek moyang sendiri. Itu masalah orang Jepang. Apakah
dalam hal ini navigasi pelayaran nusantara di zaman kuno sudah mencapai (kepulauan)
Jepang? Lalu bagaimana sejarah etnik Ainu, apakah nenek moyang dari Orang
Jepang? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita
telusuri sumber-sumber tempo doeloe.