*Untuk melihat semua artikel Sejarah Madura dalam blog ini Klik Disini
Jauh sebelum terbentuk pasukan Madura, sudah
sejak era VOC/Belanda ada pasukan pribumi pendukung militer VOC. Pasukan
pribumi ini antara lain berasal dari Ambonia, Ternate, Banda, Boeton, Makssar/Boegis.
Sementara itu militer VOC didatangkan dari berbagai negara yang terikat kontrak
seperti dari Belanda sendiri, Prancis dan Jerman. Pasukan pribumi yang berasal
dari berbagai wilayah atas dasar inisiatif para pemimpin local atau didukung
oleh para raja-raja. Pasukan Madura mulai muncul pada awal Pemerintah Hindia
Belanda.
Korps Barisan Madura adalah satu kesatuan militer pada era Pemeirntah Hindia Belanda antara tahun 1831 dan 1929. Kesatuan ini terdiri dari orang suku Madura. Bangkalan adalah basis utama pasukan. Pada awalnya kesatuan ini di bentuk sebagai pembebasan pembayaran pajak oleh penguasa Madura kepada pemerintah kolonial. Perannya cukup dominan dalam setiap peperangan yang terjadi di Hindia. Ketika pemerintah kolonial Belanda berhasil mereorganisasi berbagai kerajaan di wilayah Madura, barisan ini tetap dipertahankan. Pada tahun 1891 ditetapkan sebagai Korps Barisan Madura di bawah kontrol langsung Pemerintah Hindia Belanda. Pada strata sosial militer pada saat itu, prajurit barisan dianggap sebagai abdi. Sedangkan jabatan perwira sampai letnan disebut mantri-mantri barisan. Untuk mantri akan mendapat imbalan desa percaton dengan tambahan keuntungan-keuntungan dari berbagai pelayanan tetap. Abdi barisan akan mendapat sawah percaton dan upah. Orang Madura meskipun agresif, tapi tidak senang berdinas militer seperti yang diharapkan Belanda. Perekrutan tentara kolonial banyak yang menemui jalan buntu meskipun telah diiming-imingi berbagai janji dan harta benda. Perbedaan yang mencolok antara barisan dan prajurit lain adalah boleh tinggal di rumah bersama keluarga dan kegiatan latihan pun tidak akan mengganggu kegiatan sehari-hari untuk bertani. Setelah barisan dibentuk pada tahun 1831, barisan menjadi tradisi mengakar pada tiga kerajaan dan dapat dijadikan sarana untuk melanggengkan kekuasaan bangsawan. Dalam barisan terdapat tiga korps atau kesatuan, yaitu korps barisan Sumenep, korps barisan Pamekasan, dan korps barisan Bangkalan. Ketiga barisan ini berada pada pengawasan langsung Gubernur Jawa Timur. Setiap korps terdiri dari infanteris yang dipimpin langsung oleh perwira Madura sendiri (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah pasukan Madura era Pemerintah Hindia Belanda? Seperti disebut di atas, itu baru muncul pada awal era Pemerintah Hindia Belanda sebagai kelanjutan yang pernah ada sejak era VOC/Belanda. Semua itu muncul karena bersifat situasional. Lalu bagaimana sejarah pasukan Madura era Pemerintah Hindia Belanda? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.