*Untuk melihat semua artikel Sejarah Banyumas dalam blog ini Klik Disini
Junaidi
Rusmono adalah tokoh penting bagi saya. Saya awalnya mengenal Kroya dari beliau
(1984-1988). Okelah, itu satu hal. Dalam hal ini bagaimana sejarah Kroya sudah
pernah ada yang menulis. Namun karena saya ingin melanjutkan pemahaman tentang
Kroya, menjadi penting untuk menulis kembali narasi sejarah Kroya. Karena itulah
muncul kembali sahabat lama Junaidi Rusmono.
Kroya sebuah kecamatan di wilayah (kabupaten) Cilacap. Kroya dikenal jalur pertemuan KA dari arah Bandung-Tasikmalaya dengan jalur KA dari Cirebon (Kejaksan)-Purwokerto menuju Yogyakarta atau sebaliknya. Stasiun Kroya memiliki tingkat lalu lintas terpadat di Daerah Operasi 5 Purwokerto. Kroya berbatasan kabupaten Banyumas di utara dan timur laut; kecamatan Nusawungu di timur, kecamatan Adipala dan Maos, di barat; kecamatan Binangun di selatan. Berdirinya (kecamatan) Kroya dari sejarah terbentuknya Karesidenan Banyumas. Kroya sendiri awalya desa kecil masa kadipaten Wirasaba. Selanjutnya, pasca perang Diponegoro seluruh daerah Banyumas (Mancanegara Kulon) bereada di bawah Pemerintah Hindia Belanda, termasuk wilayah Kroya. Dalam laporan Hallewijn 20 September 1830 kepada Komisaris Jenderal de Kock yang berada di Sokaraja wilayah yang akan dibentuk Residentie Banjoemas meliputi, antara lain Kebumen, Banjar, Panjer (Kebumen), Ayah, Prabalingga, Banyumas, Kroya, Sumpiuh, Adireja, Karanganyar, Patikraja, Purwakerta dan Ajibarang. Tahun 1843 mulai dibangun akses jalan dari Banyumas ke selatan menerobos gunung Karangrau hingga ke Buntu dan disambung ke selatan lagi sampai Kroya. Mulanya wilayah Kroya setingkat kawedanan (onderdistrict) di district Adireja dan kemudian ditingkatkan menjadi distrik. Pada masa ini jumlah penduduk kecamatan sebanyak 140 ribu jiwa. Mayoritas penduduk suku Jawa Banyumasan menggunakan bahasa Ngapak/Banyumasan. Ada banyak suku pendatang seperti dari Sunda, Madura, Minang, Batak dan Manado. Kroya sendiri memiliki catatan sejarah penting dimana Jenderal Soedirman pernah tinggal, mengajar dan berjuang di wilayah ini sebelum berjuang secara gerilya di wilayah Purwokerto, Purworejo dan Jogjakarta. (Wikipedia).
Lantas bagaimana sejarah Kroya, kampong halaman Junaidi Rusmono? Seperti disebut di atas, kota Kroya adalah salah satu tempat penting di wilayah residentie Banjoemas khususnya di wilayah afdeeling Tjilatjap. Kroya juga adalah kota tempat dimana Jenderal Soedirman pernah mengajar yang juga menjadi kampong halaman sahabat saya. Lalu bagaimana sejarah Kroya, kampong halaman Junaidi Rusmono? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.