Sabtu, 06 Maret 2021

Sejarah Papua (6): Sejarah Raja Ampat, Empat Raja Pantai Barat Papua; Kabupaten Raja Ampat Kini, Bermula di Pulau Misool

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Papua dalam blog ini Klik Disini

Sejarah Papua, tempo doeloe terhubung dengan Kesultanan Tidore. Salah satu wilayah pengaruh Kesultanan Tidore di pantai barat Papua adalah Pulau Misool. Dari pulau inilah kesultanan Tidore terhubung dengan empat radja yang lebih dikenal sebagai Radja Ampat. Wilayah empat raja ini kini menjadi dasar pembentukan Kabupaten Raja Ampat (Provinsi Papua Barat).

Pulau Misool adalah salah satu dari empat pulau besar di kepulauan Raja Ampat. Titik tertinggi adalah 535 M dan kota utama adalah Waigama. Pulau Misool berada di distrik Misool, kabupaten Raja Ampat, provinsi Papua Barat. Pulau Misool berbatasan langsung dengan Laut Seram. Daerah ini terkenal juga dengan keanekaragaman budaya dan adat. Kabupaten Raja Ampat sendiri ibu kota di Waisai. Kabupaten ini memiliki banyak pulau, selain pulau Misool yang membentuk kepulauan Misool, pulau besar lainnya adalah pulau Salawati, pulau Batanta dan pulau Waigeo (lihat Wikipedia).

Lantas bagaimana sejarah Pulau Misool dan sejarah Radja Ampat? Sudah barang tentu sudah ada yang menulisnya. Namun ada baiknya kita perkaya lagi dengan data baru. Lalu apa pentingnya sejarah pulau Misool? Tentu saja tidak karena keindahan alam Raja Ampat, tetapi dari pulau Misoollah otoritas empat radja terbentuk di masa lampau, Nama Radja Ampat tersebut kini menjadi asal usul (nama kabupaten) Raja Ampat. Okelah kalau begitu. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Papua (5): Sejarah Danau Sentani di dekat Kota Jayapura Dikenal Sejak Zaman Kuno; Sejarah Singkat Danau Lainnya

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Papua dalam blog ini Klik Disini

Danau Sentani begitu terkenal di Papua, karena begitu dekat dengan ibu kota provinsi di Jayapura (sekitar 50 Km). Sesuai namanya, danau Sentani diduga kuat sudah dikenal sejak zaman kuno pada era Hindoe-Boedha. Danau Sentani semakin dikenal luas sejak Pemertintah Hindia Belanda membentuk cabang pemerintahan di Papua. Danau Sentani sangat luas, terluas di Papua dimana di tengah pulau terdapat banyak pulau. Danau Sentani berada di ketinggian 75 meter di atas permukaan laut.

Seperti halnya  di pulau-pulau besar lainnya di Sumatra, Jawa dan Sulawesi, di pulau Papua juga terdapat sejumlah danau. Danau-danau tersebut antara lain danau Habema di wilayah Dani di kaki Gunung Trikora, kabupaten Jayawijaya dengan ketinggian lebih dari 3.300  dpl; Danau Rombebai di kabupaten Serui luas Danau ini 13.749 Ha dan merupakan danau terbesar kedua di Papua setelah Danau Sentani. Danau ini terletak di sebelah kanan dari aliran Sungai Mamberamo dan berjarak 20 Km dari Samudera Pasifik; Danau Tigi di Kabupaten Deiyai terletak di kaki gunung Deiyai dan berada pada ketinggian 1.700 M dpl dengan kedalaman sekitar 150 M yang ditengahnyaa terdapat pulau kecil Pulau Duamo. Tiga danau lainnya dekat gunung ini adalah danau Paniai, danau Tage, dan danau Makamo; Danau Paniai di kabupaten Paniai,

Lantas bagaimana sejarah Danau Sentani? Seperti disebut di atas danau ini diduga sudah dikenal di zaman kuno. Danau Sentani dianggap banyak memiliki misteri dan pendapat parat ahli masih simpang siur. Namun sejarah tetaplah sejarah, narasi suatu fakta dan data. Lalu bagaimana sejarah Danau Sentani? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Jumat, 05 Maret 2021

Sejarah Papua (4): Sejarah Sorong, Kota Minyak Kota Tua di Papua (Nova Guinea); Satu-Satunya Status Kota di Papua Barat

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Papua dalam blog ini Klik Disini

Sejak kapan sejarah Sorong mulai terbentuk? Nah, itu dia yang ingin dipastikan. Jauh sebelum nama Jayapura dan Merauke ada, nama Sorong sudah diidentifikasi, dipetakan dan ditulis dalam berbagai publikasi. Diantara berbagai publikasi itu yang mendeskripsikan Sorong adalah buku yang ditulis oleh Pieter Arend Leupe yang diterbitkan 1875 dengan judul ‘De Reizen der Nederlanders naar Nieuw-Guinea en de Papoesche Eilande in de 17de en 18de eeuw’. Dari judulnya, isi buku memuat informasi sejak era VOC (abad ke-17).

Pada masa ini nama Sorong adalah nama kota besar di Papua. Sejak wilayah Papua diintegrasikan dengan Republik Indonesia pada tahun 1963 dan kemudian pada tahun 1969, dibentuk Provinsi Irian Jaya, nama Sorong dijadikan sebagai salah satu wilayah (kabupaten) dengan ibu kota di kota Sorong. Pada tahun 1999 kota Sorong statusnya ditingkatkan menjadi Kota. Ini beriringan dengan pemekaran Provinsi Papua dengan membentuk Provinsi Irian Jaya Barat, ibu kota di Manokwari. Pada tahun 2007 nama provinsi diubah menjadi Provinsi Papua Barat.  Kota Sorong adalah satu-satunya yang berstatus Kota di Provinsi Papua Barat.

Bagaimana sejarah awal kota Sorong? Seperti disebut di atas kota Sorong sudah diidentifikasi sejak lama. Namun yang menjadi pertanyaan sejak kapan kota Sorong terbentuk? Apa pentingnya? Sebab awal terbentuknya kota Sorong adalah awal sejarah Sorong. Tidak hanya sebagai nama tempat (kota) tetapi juga nama wilayah. Nama Sorong awalnya merujuk pada nama pulau, Pulau Sorong (kini dikenal sebagai Pulau Dum). Bagaimana bisa? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Papua (3): Sejarah Merauke Selatan Papua, Jayapura Utara; Merauke Lebih Tua dari Jayapura, dari Sabang sampai Merauke

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Papua dalam blog ini Klik Disini 

Kota Jayapura boleh saja menjadi ibu kota Provinsi Papua dan kota paling besar di pulau Papua. Namun kota Merauke yang berada di selatan Papua nyatanya lebih populer dari Kota Jayapaura. Nama Merauke sudah sejak lama dijadikan nama lagu: Dari Sabang Sampai Merauke. Lagu ini kerap dijadikan sebagai lagu wajib karena itu sering dinyanyikan. Itulah nama Merauke. Kota yang lebih tua dari Kota Jayapura.

Pada masa ini nama Merauke menjadi nama kabupaten di Provinsi Papua dengan ibu kota di Merauke. Ini mengindikasikan nama tempat Merauke dijadikan nama wilayah (kabupaten). Pembentukan kabupaten Merauke dilakukan seiring dengan wilayah Papua yang tetap diduduki Belanda berintegrasi dengan Republik Indonesia tahun 1963 (dengan nama Provinsi Irian Jaya dengan ibu kota di Jayapura). Sejak itu, kota Merauke tumbuh dan berkembang menjadi kota yang ramai seperti yang sekarang.

Bagaimana sejarah awal kota Merauke? Seperti disebut di atas kota Merauke lebih tua dari kota Jayapura. Lalu apa pentingnya sejarah awal kota Merauke? Tampaknya sejarah awal kota Merauke kurang terinformasikan. Oleh karena nama Merauke dan kota Merauke sudah sejak lama begitu penting, maka kurang terinformasikan sejarah awal kota menjadi alasan yang kuat untuk menarasikan sejarah Merauke lebih lengkap dan akurat. Bagaiana awalnya kota terbentuk? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Kamis, 04 Maret 2021

Sejarah Papua (2): Sejarah Kota Jayapura di Papua, Ibu Kota Provinsi Papua; Hollandia, Soekarnopoera Menjadi Djajapoera (1969)

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Papua dalam blog ini Klik Disini

Nama Djajapoera diganti dari nama Soekarnopoera baru terjadi pada tahun 1969 (lihat  Leeuwarder courant : hoofdblad van Friesland, 11-03-1969). Nama kota Soekarnopoera pada era (Hindia) Belanda adalah Hollandia. Kota Hollandia di (pulau) Nova Guinea dapat dikatkan kota baru, kota yang terbentuk baru. Salah satu kota yang sudah diidentifikasi di pulau Papua (Nova Guinea) sejak lampau adalah Fakfak. Kota Merauke juga terbilang baru, namun lebih tua jika dibandingkan kota Hollandia.

Kota-kota besar di Indonesia pada masa ini umumnya kota-kota lama, paling tidak namanya sudah ada sejak lama. Kota Ambon. Ternate, Macassar, Manado dan Koepang sudah eksis sejak era VOC. Faktor penentunya karena menjadi pusat (kota) perdagangan. Sumberdaya alam seperti rempah-rempah di (kepulauan) Maluku yang berpusat di Ternate-Tidore, Ambon dan Banda menjadi pembatas bagi navigasi pelayaran pedagang-pedagang Eropa ke Papua. Namun demikian, pedagang-pedagang lokal yang berpusat di empat pelabuhan tersebut menjadi penghubung dengan Papua. Tentu saja para pedagang-pedagang lokal yang aktif menyambangi Papua dan pulau-pulau kecil lainnya sudah mengidentifikasi nama-nama pulau dan nama-nama tempat, seperti pulau Papua yang berasal dari bahasa Melayu. Akan tetapi pelaut-pelaut Eropa memberikan nama sendiri seperti pulau Papua dengan nama Nova Guinea.

Lantas bagaimana sejarah awal kota Jayapura? Tentu saja sudah ada yang menulisnya. Namun itu tidak cukup. Narasi sejara awal kota Jayapura lebih dari yang ditulis sekarang ini. Hal itulah mengapa narasi sejarah awal kota Jayapura perlu ditulis kembali. Lalu apa pentingnya sejarah awal kota Jayapura? Yang jelas kota Jayapura dengan nama lama Soekarnopoera dan Hollandia adalah ibu kota dari Provinsi Papua, kota terbesar dan bahkan lebih besar dari Kota Port Moresby. Okelah kalau begitu. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Papua (1): Sejarah Asal Usul Papua, Nama Papua Berdasarkan Bahasa Melayu; Nama Irian Jaya dan Kini Nama Papua Lagi

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Papua dalam blog ini Klik Disini

Sejarah Papua hingga ini hari masih simpang siur. Banyak penulis banyak pendapat. Semua itu karena keterbatasan data untuk menjelaskan fakta. Namun penulisan narasi sejarah Papua tidak akan pernah berhenti, sejauh data baru ditemukan. Upaya penggalian data sejarah adalah untuk melengkapi data. Setiap data bertambah, hasil analisis akan memberikan dapak pada interpretasi untuk menjelaskan fakta sejarah Papua. Tentu saja itu tidak hanya sejarah Papua, tetapi hampir seluruh narasi sejarah di Indonesia. Sejarah Papua adalah bagian tidak terpisahkan dari Sejarah Menjadi Indonesia.

Sejarah Papua, seperti sejarah daerah lain di Indonesia telah memiliki sejarah yang panjang. Sejarah Papua tidak dimulai sejak 1963, tetapi jauh di masa lampau, sejak 1639. Ini tidak sekadar membolak-balik angka, fakta bahwa data sejarah Papua baru muncul pada tahun 1639. Kita mulai penyelidikan dari tahun ini, untuk maju ke depan dan juga dari titik waktu tersebut kita mundur ke belakang (retrospetif). Pengumpulan data Sejarah Menjadi Indonesia dimulai 10 tahu lalu berupa peta, koran, majalah dan foto. Kini, giliran data sejarah Papua dinarasikan. Dalam blog ini sebagian data yang ada sudah dinarasikan dalam serial artikel seperti Sejarah Jakarta, Sejarah Depok, Sejarah Bogor, Sejarah Bandung, Sejarah Semarang, Sejarah Jogjakarta dan Sejarah Soerabaj. Demikian juga berbagai pusat sejarah di pulau Sumatra dan Kalimantan. Juga dalam blog ini sebagian data sudah dinarasikan serial artikel Sejarah Bali, Sejarah Lombok, Sejarah Timor, Sejarah Makassar, Sejarah Manado, Sejarah Ambon dan Sejarah Ternate. Seperti halnya Sejarah Singapura, setelah serial artikel Sejarah Papua juga masih harus dilengkapi dengan serial artikel Sejarah Australian. Penulisan sejarah negara asing (Singapura dan Australia) dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran Sejarah Menjadi Indonesia dari sisi luar.

Lantas darimana dimulai Sejarah Papua? Mari kita mulai sejarah asal-usul Papua sebagai artikel pertama. Sejarah asal-usul dalam hal ini mengacu pada sumber-sumber awal ditemukan (yang dapat diverifikasi). Dengan demikian narasi sejarah dapat dirangkai ke masa depan dan juga dimungkinkan melihat ke belakang secara retrospektif. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.