Selasa, 26 April 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (555): Pahlawan Indonesia – Mohamad Masserie di Betawi; Pejabat Karir Jadi Redaktur Bintang Timoer

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Dalam sejarah menjadi Indonesia, terdapat banyak kesalahan (kekeliruan) dalam penulisan narasinya. Hal serupa juga ditemukan dalam narasi sejarah Kaoem Betawi, suatu organisasi kebangsaan dimana golongan pemudanya membentuk asosiasi yang diberi nama Pemoeda Kaoem Betawi. Dalam narasi sejarah Pemoeda Kaoem Betawi nama Roebini terlupakan, tetapi sebaliknya nama Mohamad Tabrani yang diingat. Okelah itu satu hal. Hal lainnya adalah siapa Mohamad Masserie di Betawi?

Pemoeda Kaoem Betawi adalah wadah organisasi kepemudaan khususnya untuk para pemuda Betawi yang didirikan pada awal tahun 1927 yang diketuai oleh Mohamad Tabrani. Hingga akhir tahun 1926 belum ada wadah khusus organisasi kepemudaan Betawi. Sehingga para pemudanya banyak yang menjadi anggota dari Jong Java dan Sekar Roekoen karena merasa serumpun. Namun, lama kelamaan mereka merasa perlu untuk memiliki wadah tersendiri, sehingga dibentuklah organisasi kepemudaan ini. Kendati organisasi menyandang nama yang menyangkut Betawi, tetapi banyak anggota dan pengurusnya yang bukan orang Betawi asli. Di antara sedikit orang Betawi asli itu adalah Mohammad Rochjani Soe'oed, ketua organisasi kepemudaan ini pada tahun 1928 yang menjadi utusan dalam Kongres Pemuda Indonesia Kedua. Dan organisasi ini memberikan kesempatan kepada semua pemuda Indonesia untuk bergabung di dalamnya. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Mohamad Masserie? Seperti disebut di atas, dalam narasi sejarah pemuda Kaoem Betawi nama Roebini terlupakan tetapi yang diingat adalah Mohamad Tabrani. Bagaimana bisa keliru. Lalu bagaimana sejarah Mohamad Masserie? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Menjadi Indonesia (554): Pahlawan Indonesia dan Republik Indonesia; Gagasan Republik Sebelum Proklamasi Kemerdekaan

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Bangsa Indonesia telah memilih sistem pemerintahan Republik. Pilihan bernegara tersebut telah ditetapkan segera setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945. Pertanyaannya: kapan gagasan republik ini muncul dan mekar di Indonesia (baca: Hindia Belanda). Negara Indonesia hingga ini hari masih berstatus Republik Indonesia.

Dalam pengertian dasar, sebuah republik adalah sebuah negara di mana tampuk pemerintahan akhirnya bercabang dari rakyat, bukan dari prinsip keturunan bangsawan dan sering dipimpin oleh seorang presiden. Istilah ini berasal dari bahasa Latin res publica, atau "urusan awam", yang artinya kerajaan dimiliki serta dikawal oleh rakyat. Namun republik berbeda dengan konsep demokrasi. Terdapat kasus di mana negara republik diperintah secara totaliter. Tentu saja terdapat juga negara republik yang melakukan perwakilan secara demokrasi. Konsep republik telah digunakan sejak berabad lamanya dengan republik yang paling terkenal yaitu Republik Roma, yang bertahan dari 509 SM hingga 44 SM. Dalam zaman modern ini, ketua negara suatu republik biasanya seorang saja, yaitu Presiden, tetapi ada juga beberapa pengecualian misalnya di Swiss, terdapat majelis tujuh pemimpin yang merangkap sebagai ketua negara, dipanggil Bundesrat, dan di San Marino, jabatan ketua negara dipegang oleh dua orang. Republikanisme adalah pandangan bahwa sebuah republik merupakan bentuk pemerintahan terbaik. Republikanisme juga dapat mengarah pada ideologi dari banyak partai politik yang menamakan diri mereka Partai Republikan. Banyak yang berpendapat negara republik adalah lebih demokratik dari negara monarki. Namun itu semuanya sebenarnya bergantung kepada siapa yang memegang kuasa eksekutif. Pada hampir setengah negara-negara monarki, raja hanyalah sekadar lambang kedaulatan negara, dan perdana menteri lebih berkuasa dari raja. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah (gagasan) Republik Indonesia? Seperti disebut di atas, gagasan Republik Indonesia sudah diperjuangkan jauh sebelum Proklamasi Kemerdekaan (bangsa) Indonesia. Suatu norma yang sudah sejak lama ada di Eropa. Lalu bagaimana sejarah gagasan Republik Indonesia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Senin, 25 April 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (553): Pahlawan Indonesia dan Dr Mohamad Joesoef; Tokoh Kaoem Betawi pada Era Hindia Belanda

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Seperti disebut pada artikel sebelumnya, tokoh Betawi tidak hanya MH Thamrin. Ada Rohjani yang menjadi anggota panitia Kongres Pemuda 1928. Pada artikel ini akan dideskripasikan tokoh Betawi lainnya yang juga menjadi salah satu tokoh organisasi kebangsaan Kaoem Betawi: Dr Mohamad Joesoef.

Dalam daftar Tokoh Betawi di laman Wikipedia yang jelas tidak ada nama Roebini. Dari nama berawal A hingga Z, ditemukan nama Mohamad Husni Thmarin (T). Tidak ada nama-nama sejaman dengan MH Thamrin. Meski demikian ada nama tokoh sebelum MH Thamrin yang dicatat Si Pitung (S). Ada nama yang muncul pada akhir era kolonial yakni Moeffreni Moe'min. Dari ratusan yang terdapat dalam daftar, hampir semuanya tokoh setelah era Republik Indonesia, antara lain: Ridwan Saidi; Deddy Mizwar, Fariz RM, Zainuddin MZ, Suwondo Nainggolan, Chrysse, Phang Tjin Nio, Iko Uwais, Husain bin Abu Bakar Al-Aydrus, Ida Royani, Rano Karno, Komeng, Tan Tjeng Bok, Mandra dan lainnya.

Lantas bagaimana sejarah Dr Mohamad Joesoef? Seperti disebut di atas, sebenarnya banyak tokoh Betawi tetapi agak kurang terinfornasikan. Mengapa bisa demikian? Itu satu hal. Hal yang lain dalam hal ini bagaimana sedapat mungkin mangangkat ke permukaan semua tokoh yang berperan dalam Sejarah Menjadi Indonesia. Lalu bagaimana sejarah Dr Mohamad Joesoef? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Menjadi Indonesia (552): Pahlawan Indonesia dan Musisi Alip Ba Ta; Gagasan Pembentukan Galery hingga Jadi Museum

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Musisi Alip Ba Ta belum lama ini dapat dikatakan telah kembali ke musik di tanah air sebagai duta besar Indonesia dalam bidang World Music sepertti lagu Leaving On a Jet Plane. Prestasinya yang brilian telah membuat musik Indonesia menjadi lebih dikenal di muka bumi ini. Karya terakhirnya (lagu) Cinta Tak Terpisahkan, hanya dalam kurang dari satu hari telah 561 K. Ini adalah salah satu tingkat pencapaian yang sangat tinggi pada (sistem) Algoritma YouTube. Setelah kembali ke musik tanah air sudah sepatutnya Alip Ba Ta sebagai musisi fingerstyle mendapat apresiasi tinggi dengan membangun Galery, yang pada suatu saat nanti galery tersebut menjadi museum Alip Ba Ta.

Apakah misi ke arah itu berlebihan? Tentu saja tidak. Alip Ba Ta telah mendapat apresiasi tinggi diantara para mususi dunia. Channel You Tube dari Alip Ba Ta hingga ini hari telah mencapai 5.4 Juta subscribers dan 114 video. Komunitas Alip Ba Ta juga memiliki komunitas yang tinggi dan para anggota komunitas, yang disebut Aliper, sangat intens mendukung Alip Ba Ta. Galery dan Museum dalam dunia musik sendiri terbilang lazim. Kita pernah mengenal museum Elvis Presley. Museum Rolling Stones dan sebagainya.

Lantas bagaimana sejarah musisi Alip Ba Ta, fingerstyle Indonesia? Seperti disebut di atas, Alip Ba Ta adalah Duta Besar Indonesia dalam bidang World Music. Lalu bagaimana sejarah musisi Alip Ba Ta, fingerstyle Indonesia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Minggu, 24 April 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (551): Pahlawan Indonesia-Klub Studi ‘Kaoem Indonesia’ di Solo; Klub Studi Surabaya Bandung Batavia

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Pada masa ini klub studi dari orang pribumi terpelajar Indonesia pada era Pemerintah Hindia Belanda hanya populer dan diarahkan pada klub studi Algemeene Studie Club di Bandoeng yang didirikan tahun 1926 (yang mana ketuanya M Putuhena). Tentu saja tidak hanya itu. Klub studi pada era yang sama juga didirikan di Soerabaja, Batavia dan Solo. Klub studi pertama yang didirikan berada di Soerabaja pada tahun 1924.

Algemeene Studieclub atau Algemeene Studie Club (ASC) adalah klab kuliah umum yang didirikan oleh para intelektual nasionalis Bumiputera/i di Tanah Pasundan, Bandung pada zaman Hindia Belanda tahun 1926. Presiden Sukarno adalah salah satu anggota pendirinya. Sebagai kelanjutan kelompok studi itu, Soekarno dengan kawan-kawan kemudian mendirikan Perserikatan Nasional Indonesia yang merupakan cikal bakal Partai Nasional Indonesia pada 4 Juli 1927. Pemerintah kolonial Belanda tampak sangat khawatir melihat kepopuleran Soekarno, bersama Maskun, Gatot Mangkupradja, Supriadinata dan pertumbuhan pesat PNI. Dengan dalih menjaga ketertiban dan keamanan, pemerintah kolonial menangkap dan menahan ratusan aktivis PNI pada 29 Desember 1929. Mereka kemudian diadili ke depan pengadilan Landraad Bandung 18 Desember 1930 dengan pembelaan Indonesia Menggugat. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah klub studi di Solo yang diberi nama ‘Kaoem Indonesia’? Seperti disebut di atas, klub studi di Solo adalah salah satu klub studi yang didirikan pada era Pemerintah Hindia Belanda. Lalu bagaimana sejarah klub studi di Solo? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Menjadi Indonesia (550): Pahlawan Indonesia-Tuntutlah Ilmu Itu Meski Jauh ke Negeri Tiongkok;Era Kenabian di Nusantara

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Seperti apa era kenabian di Nusantara? Tentulah sudah ada peradaban yang tinggi juga dan navigasi pelayaran perdagangan yang intens antar pulau di Nusantara. Era kenabian dalam hal ini diringkas sejak hijrabnya Nabi Muhammad SAW ke Madinah (620 M) sebagai tahun pertama penanggalan Islam. Dalam konteks ini (pada tahun-tahun kenabian) ada satu hadis yang menyatakan ‘Tuntutlah ilmu itu walau jauh ke negeri Cina’.

Muhammad (570-632 M)) adalah seorang nabi dan rasul terakhir bagi umat Muslim. Muhammad sama-sama menegakkan ajaran tauhid untuk mengesakan Allah sebagaimana yang dibawa nabi dan rasul sebelumnya. Lahir di Mekkah, Beranjak remaja, Muhammad bekerja sebagai pedagang. Diriwayatkan dalam usia ke-40, Muhammad didatangi Malaikat Jibril dan menerima wahyu pertama dari Allah. Tiga tahun setelah wahyu pertama, Muhammad mulai berdakwah secara terbuka, menyatakan keesaan Allah dalam bentuk penyerahan diri melalui Islam sebagai agama yang benar. Muhammad menerima wahyu berangsur-angsur hingga wafat. Praktik atau amalan Muhammad diriwayatkan dalam hadis, dirujuk oleh umat Islam sebagai sumber hukum Islam kedua setelah Al-Quran. Muhammad bersama pengikut awal mendapati berbagai bentuk perlawanan dan penyiksaan dari beberapa suku Mekkah. Seiring penganiayaan yang terus berlanjut, Muhammad membenarkan beberapa pengikutnya hijrah ke Habsyah, sebelum Muhammad memulai misi hijrah ke Madinah pada tahun 622 M. Peristiwa hijrah menandai awal penanggalan Kalender Hijriah dalam Islam. Di Madinah, Muhammad menyatukan suku-suku di bawah Piagam Madinah. Setelah delapan tahun bertahan atas serangan suku-suku Mekkah, Muhammad mengumpulkan 10.000 Muslim untuk mengepung Mekkah. Serangan tidak mendapat perlawanan berarti dan Muhammad berhasil mengambil alih kota dengan sedikit pertumpahan darah. Ia menghancurkan berhala-berhala. Pada tahun 632 M, beberapa bulan setelah kembali ke Madinah usai menjalani Haji Wada, Muhammad jatuh sakit dan hingga akhirnya wafat. Muhammad meninggalkan Semenanjung Arab yang telah bersatu dalam pemerintahan tunggal Islam dan sebagian besar telah menerima Islam. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Tuntutlah Ilmu Itu Meski Jauh ke Negeri Tiongkok? Seperti disebut di atas, Nabi Muhamma SAW pernah menyatakan saran serupa itu (hadis). Mengapa harus ke Tiongkok? Bagaimana situasi dan kondsisi saat itu di Nusantara (baca: Indonesia)? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.