Senin, 25 April 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (552): Pahlawan Indonesia dan Musisi Alip Ba Ta; Gagasan Pembentukan Galery hingga Jadi Museum

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Musisi Alip Ba Ta belum lama ini dapat dikatakan telah kembali ke musik di tanah air sebagai duta besar Indonesia dalam bidang World Music sepertti lagu Leaving On a Jet Plane. Prestasinya yang brilian telah membuat musik Indonesia menjadi lebih dikenal di muka bumi ini. Karya terakhirnya (lagu) Cinta Tak Terpisahkan, hanya dalam kurang dari satu hari telah 561 K. Ini adalah salah satu tingkat pencapaian yang sangat tinggi pada (sistem) Algoritma YouTube. Setelah kembali ke musik tanah air sudah sepatutnya Alip Ba Ta sebagai musisi fingerstyle mendapat apresiasi tinggi dengan membangun Galery, yang pada suatu saat nanti galery tersebut menjadi museum Alip Ba Ta.

Apakah misi ke arah itu berlebihan? Tentu saja tidak. Alip Ba Ta telah mendapat apresiasi tinggi diantara para mususi dunia. Channel You Tube dari Alip Ba Ta hingga ini hari telah mencapai 5.4 Juta subscribers dan 114 video. Komunitas Alip Ba Ta juga memiliki komunitas yang tinggi dan para anggota komunitas, yang disebut Aliper, sangat intens mendukung Alip Ba Ta. Galery dan Museum dalam dunia musik sendiri terbilang lazim. Kita pernah mengenal museum Elvis Presley. Museum Rolling Stones dan sebagainya.

Lantas bagaimana sejarah musisi Alip Ba Ta, fingerstyle Indonesia? Seperti disebut di atas, Alip Ba Ta adalah Duta Besar Indonesia dalam bidang World Music. Lalu bagaimana sejarah musisi Alip Ba Ta, fingerstyle Indonesia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Pahlawan Indonesia dan Musisi Alip Ba Ta: Gagasan Pembentukan Galery hingga Menjadi Museum

Tunggu deskripsi lengkapnya

Musisi Alip Ba Ta: Gelery dan Museum Sebagai Ruang Rekreasi dan Hiburan

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar