Selasa, 14 Juni 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (652): Pemisahan Ras - Agama Era Hindia Belanda; Pribumi, Cina, Arab, Belanda versus Islam, Kristen

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Ada satu masa di masa lalu era Hindia Belanda, warga negara dibedakan atas golongan. Hal itu tidak dialami lagi pada masa ini di Indonesia. Penggolongan pada era Hindia Belanda terutama untuk membedakan golong Eropa/Belanda dengan lainnya. Penggolangan ini tidak hanya perihal hukum juga soal akses. Orang Jepang (Asia) mendapat golongan khusus. Pribumi sebagai pemilik tanah, justru ditempatkan pada golongan terendah. Dalam hubungan ini masih pada era Hindia Belanda muncul gagasan perbedaan atas golongan agama diantara pribumi yang mana pribumi Kristen disetarakan dengan orang Belanda.

Indische Staatsregeling/IS (Stbld 1925-415 jo 577) adalah undang-undang dasar yang mengatur tata negara dan pemerintahan Hindia Belanda. IS mulai berlaku pada 1 Januari 1926 sebagai pengganti dari Regeringsreglement 1854 (Stbld 1855-1 jo 2). Isi Pasal 163 mengatur pembagian golongan di hadapan hukum, yaitu menjadi 3 golongan yaitu: Golongan I (golongan Eropa); Golongan II (golongan oriental atau Timur Asing); Golongan III (golongan rakyat bumiputera). Pendefinisian golongan Eropa di depan hukum positif Hindia Belanda disusun pada ayat 2. Berdasarkan ayat ini, orang-orang Eropa, dihadapan hukum, adalah semua orang Belanda, semua orang non-Belanda yang berasal dari Eropa, semua orang Jepang, dan anak sah dari golongan Eropa yang diakui undang-undang. Di dalam ayat ini, terlihat bahwa ada unsur asas kebangsaan, yaitu orang Belanda dan orang Jepang. Hal ini diperlukan karena orang Jepang berasal dari Asia. Orang Jepang dimasukkan ke dalam golongan Eropa karena pemerintah Belanda mengadakan perjanjian dagang dengan pemerintah Jepang pada tahun 1896, di mana salah satu perjanjiannya memuat bahwa seluruh orang Jepang dipersamakan kedudukannya dengan orang Eropa. Selain asas kebangsaan, asas keturunan juga menentukan masuk atau tidaknya seseorang dalam golongan ini. Pendefinisan golongan Indonesia ditemukan pada ayat 3. Definisi golongan Indonesia dari ayat ini adalah orang-orang Indonesia asli (pribumi) atau golongan lain yang meleburkan diri. Golongan lain yang meleburkan diri adalah orang-orang bukan Indonesia asli, tetapi menjalani kehidupan meniru kehidupan orang pribumi dengan meninggalkan hukum asalnya. Wanita golongan lain yang menikah dengan orang Indonesia asli juga termasuk dalam golongan Indonesia asli. Perumusan golongan Timur Asing dilakukan secara negatif. Diatur dalam ayat 4, orang-orang yang termasuk dalam golongan Timur Asing adalah golongan yang bukan termasuk dalam golongan Eropa maupun golongan Indonesia. Ayat ini dibuat secara negatif untuk memastikan tidak ada masyarakat yang terlewat dari penggolongan.(Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah pemisahan ras dan agama era Hindia Belanda? Seperti disebut di atas, pribumi dibedakan dari golongan Timur Asing (Cina, Arab) dan golongan Eropa/Belanda. Diantara pribumi juga pernah muncul usulan penggolangan atas agama. Lalu bagaimana sejarah pemisahan ras dan agama era Hindia Belanda? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe..

Sejarah Menjadi Indonesia (651): Separatis dalam Bernegara; Negara Federasi Malaysia versus Negara Kesatuan Republik Indonesia

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Separatisme tampaknya terdapat dimana-mana bahkan di Rusia, Inggris, Kanada dan Amerika Serikat. Bagaimana di Asia Tenggara khususnya di Indonesia dan Malaysia. Separatis dalam arti umun adalah pemisahah dari negara baik oleh negara anggotanya maupun bagian (wilayah) dari negara bersangkutan. Gerakan separatis ini ada yang sudah selesai (membentuk negara mandiri atau gerakannya berhenti/dihentikan) dan ada juga yang terus berjuang untuk tujuan pemisahan itu. 

Separatisme politis adalah suatu gerakan untuk mendapatkan kedaulatan dan memisahkan suatu wilayah atau kelompok manusia (biasanya kelompok dengan kesadaran nasional yang tajam) dari satu sama lain (atau suatu negara lain). Gerakan separatis sering merupakan gerakan yang politis dan damai. Telah ada gerakan separatis yang damai di Quebec, Kanada selama tiga puluh tahun terakhir, dan gerakan yang damai juga terjadi semasa perpecahan Cekoslowakia dan Uni Soviet. Singapura juga lepas dari Federasi Malaysia dengan damai. Negara-negara yang telah pecah belum lama ini karena gerakan separatis:  Cekoslowakia-menjadi Republik Ceko dan Slowakia; Ethiopia-pemisahan Eritrea; Timor Leste-pemisahan Indonesia; Singapura-pemisahan Malaysia; Yugoslavia-menjadi Bosnia-Herzegovina, Kroasia, Makedonia, Slovenia, Serbia, Montenegro, dan Kosovo; Uni Soviet-menjadi Armenia, Azerbaijan, Belarus, Estonia, Georgia, Kazakhstan, Kirgizia, Latvia, Lithuania, Moldova, Rusia, Tajikistan, Turkmenistan, Ukraina, dan Uzbekistan; Sudan Selatan-pemisahan Sudan. Daerah kekuasaan yang telah memproklamasikan kemerdekaan namun tidak dikenal oleh dunia sebagai negara merdeka: Chechnya; Republik Turki Siprus Utara. Negara-negara dengan gerakan separatis: Afrika Selatan-daerah Zulu; Amerika Serikat-Alaska, Hawaii dan Puerto Riko; Britania Raya-Irlandia Utara (IRA, Sinn Féin, Partai Buruh dan Sosial Demokratik), Skotlandia, Wales, dan Cornwall; Cina-Taiwan; Filipina-separatis Muslim di selatan (Moro); India-Kashmir, Sikh; Indonesia-Aceh (Gerakan Aceh Merdeka), Papua bagian barat (Organisasi Papua Merdeka), Maluku (Republik Maluku Selatan); Italia-Padania, (Lega Nord), Tyrol Selatan, Sisilia; Jerman-Bavari; Kanada-Quebec; Myanmar-suku Karen dan Kachin; Rusia-Chechnya; Sri Lanka-Tamil (Macan Tamil); Thailand-Pattani; Turki-Kurdi. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah (gerakan) separatis? Seperti disebut di atas, Singapoera termasuk salah satu contoh pemisahan negara dari negara induknya (Federasi Malaysia). Pemisahan ini terjadi pada tahun 1965. Sementara di Indonesia, gerakan separatis pernah dilancarkan di Aceh, tetapi gerakan di Papua masih ada. Timor Timur bukanlahlah gerakan separatis tetapi lebih tepat gerakan disintegrasi (seperti halnya Singapoera dari Federasi Malaysia). Lalu bagaimana sejarah separatis(me)? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe..

Senin, 13 Juni 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (650): Nama Kota Kuno Barus; Kapur, Kafura, Kamper, Champer, Kampar, Champa, Zaba dan Jawa

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Sejarah zaman kuno, data minim data sejarah yang masih abu-abu. Namun zaman now masa kini adalah kelanjutan zaman kuno. Oleh karena itu zaman kuno eksis di jamannya. Masih banyak pekerjaan penyelidikan zaman kuno yang belum tuntas dan belum jelas terang benderang. Dalam berbagai bidang, metodologi terus dikembangkan untuk menganalisis gambaran keseluruhan sejarah zaman kuno. Minimnya data, salah satu pendekatan analisis yang digunakan dalam sejarah zaman kuno adalah toponimi. Dalam hal ini artikel fokus tentang nama kuno Barus di zaman kuno.

Kompas.com. Enam Fakta Barus, Salah Satu Kota Tertua di Indonesia, Titik Nol Penyebaran Islam di Nusantara. Berikut beberapa fakta menarik tentang Kota Barus yang menjadi awal mula penyebaran Islam di Indonesia: 1. Bagian dari Tapanuli Tengah Kota Barus berada di Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara. Barus merupakan kecamatan di kabupaten tersebut; 2. Kota Tertua di Indonesia. Kesimpulan tersebut didapat dari catatan literatur kuno dari Arab, India, Tamil, Yunani, Syria, Armenia, hingga Tiongkok. Dalam catatan-catatan itu, nama Barus sebagai kota di wilayah nusantara disebutkan. Bahkan Barus juga tercatat dalam peta kuno yang dibuat oleh Claudius Ptolomeus, seorang Gubernur Yunani di Alexandria Mesir. Dalam peta yang dibuat pada abad ke-2 masehi itu disebutkan adanya sebuah bandar niaga bernama Barousai. Nama Barousai diduga merujuk pada Barus, yang dalam peta itu disebut berada di pesisir barat Sumatera. Masih dalam peta itu, Barus dikenal dengan wewangian dari kapur barus yang dilah dari kayu kamfer. 3. Titik Nol Peradaban Islam di Nusantara. Asumsi tersebut tidak lepas dari posisi Barus sebagai kota pelabuhan yang ramai dikunjungi pedagang mancanegara pada zaman dahulu. Diketahui, saluran utama penyebaran Islam di Nusantara adalah melalui perdagangan. Para pedagang muslim dari Timur Tengah, India, hingga Persia banyak yang singgah ke Nusantara. Mereka yang singgah itu juga tidak sedikit yang melakukan misi dakwah dan menjalin pernikahan dengan warga lokal. Posisi Barus sebagai titik nol persebaran Islam diperkuat dengan komoditas utama kota ini yaitu kapur barus dan kemenyan. Kedua komoditas itu membuat Barus menjadi salah satu tujuan perdagangan para pedagang asing. 4. Makam Mahligai Kompleks. Salah satu nisan berangka tahun 48 Hijriyah atau 661 Masehi. Kompleks Makam Mahligai ini berada di Desa Aek Dakka, Kecamatan Barus. 5. Kota Multietnis Meski. Di Kota Barus terdapat banyak etnis, mulai dari Batak Toba, Angkola, Mandailing, Melayu, hingga Minangkabau. 6. Wisata di Barus.

Lantas bagaimana sejarah nama kuno Nusantara di Barus? Seperti disebut di atas, nama Barus adalah salah satu nama zaman kuno yang masih eksis hingga ini hari. Namun sejarahnya di zaman kuno masih memerlukan analisis sejarah yang dalam hal ini dianalisis dengan pendekatan toponimi. Lalu bagaimana sejarah nama Barus di Nusantara zaman kuno? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe..

Sejarah Menjadi Indonesia (649): Wilayah Negara Perbatasan, Pulau Jauh Mata Dekat Hati;Malaka v Bengkulu dan Oecusse Timor

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Wilayah negara pada masa kini tidak mengikuti hukum geometri, tetapi wilayah geografi di masa lalu ditentukan oleh geopolitik. Hal itulah mengapa ada pulau-pulau yang masuk wilayah Indonesia yang jauh dari geocentris seperti pulau Natuna dekat Malaysia di Laut Cina Selatan dan pulau Miangas dekat Filipina di Laut Sulawesi. Akan tetapi sebaliknya, ada pulau-pulau dekat perbatasan Indonesia yang jauh dari geocentris India (pulau Nikobar), Tiongkok (pulau Spratly) dan Australia (pulau Kalapa). Hal itu juga antara Filipina dengan Malaysia (Sulu) dan Brunai (Palawan).

Wilayah geografi negara Singapoera, pulau kecil yang terjepit diantara Indonesia (Bintan, Riau) dan Malaysia (Johor, Semenanjung), Ada juga wilayah Indonesia berbatasan di daratan seperti di Kalimantan (bagian barat dengan Sarawak Malaysia dan bagian utara dengan Sabah Malaysia); di Papua (berbatasan dengan negara Papua Nugini) dan di Timor (berbatasan dengan negara Timor Leste). Wilayah negara khas lainnya adalah wilayah negara Brunai yang berada di dalam (enclave) negara Malaysia (antara Sarawak dan Sabah). Jangan lupa hal serupa juga dengan satu distrik negara Timor Lestee yakni Oecusse berada di dalam enclave wilayah Indonesia di pulau Timor (provinsi Nusa Tenggara Timur), Enclave Oecussem dan Brunai sebenarnya mirip dengan posisi Singapoera terhadap Johor di Semenanjung. Last but bot least: di masa lampau ada enclave yang telah dihapuskan yakni tukar guling Bengkulu di Sumatra (Inggris) dan Malaka di Semenanjung (Belanda) yang disepakati dalam perjajian Traktat Londo 1824.

Lantas bagaimana sejarah wilayah negara di perbatasan, pulau jauh di mata teapi dekat di hati? Seperti disebut di atas, ada pulau negara Indonesia dekat negara lain dan sebaliknya ada negara lain yang pulaunya dekat Indonesia. Dalam hal ini termasuk perihal Malaka vs Bengkulu di masa lampau dan distrik Oecusse Timor pada masa kini. Lalu bagaimana sejarah wilayah negara di perbatasan, pulau jauh di mata teapi dekat di hati? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe..

Minggu, 12 Juni 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (648): Indonesia- Timor Leste, Negara Integrasi-Disintegrasi, Gubernur Portugis di Malaka, Pindah di Dili

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Timor Leste berbeda dari Indonesia dan Australia, tetapi bermula dari masa lampau era Portugis (1511-1612). Kehadiran Belanda dan Inggris mengubah peta politik di wilayah. Sejak Portugis diusir Belanda di Malaka tahun 1641, kedudukan Gubernur Portugis kemudan dipindahkan ke Dili. Pada tahun 1972 Timor Lester mengintegrasikan diri ke Indonesia, tetapi terjadi disintegrasi tahun 1999. Apakah Timor Leste merujuk pada disintegrasi Singapoera di (Federasi) Malaysia?

Timor Portugis adalah masa dimana Timor Leste merupakan koloni Portugal antara tahun 1702 hingga 1975. Pada masa berkuasanya, Timor Portugis berbagi Pulau Timor dengan Hindia Belanda, lewat Perjanjian Lisbon tahun 1859,] yang kemudian diteruskan Indonesia. Kehadiran Portugal di Pulau Timor pertama tercatat berawal dari tahun 1640-an, ketika ditemukan sebuah Perkampungan Portugis di sebelah barat Kupang. Hingga pertengahan abad ke-19, Timor Portugis hanya sebatas perkampungan kecil di Dili, Manatuto, Laleia, Vemasse, dan sejumlah kecil di daerah pesisir utara. Nama Timor Portugis kemudian tidak dipakai lagi sejak 1975, setelah Indonesia menyerbu Timor Timur. Timor Portugis pun menjadi Provinsi Timor Timur. Secara teknis, Timor Portugis baru dinyatakan sebagai sudah tidak ada lagi pada 20 Mei 2002, ketika Timor Leste dideklarasikan sebagai negara merdeka. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Indonesia vs Timor Leste? Seperti disebut di atas, Negara Timor Leste sebelumnya integrasi dengan Indonesia, tetapi kemudian terjadi disintegrasi. Sejarah Timor Leste terkait dengan sejarah masa lalu dimana Gubernur Portugis di Malaka dan kemudian Gubernur Portugis di Dili. Lalu bagaimana sejarah Indonesia versus Timor Leste? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe..

Sejarah Menjadi Indonesia (647): Indonesia vs Australia; Gubernur Jenderal Belanda di Hindia, Gubernur Jenderal Inggris-Australia

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Nasib berbeda antara orang-orang Belanda di Hindia (baca: Indonesia) dan orang-orang Inggris di Australia. Tempo doeloe penguasa tunggal di Hindia adalah seorang Gubernur Jenderal Belanda, tetapi itu telah berakhir. Sama dengan di Australia sejak tempo doeloe penguasa tunggal adalah Gubernur Jenderal Inggris. Kedudukan Gubernur Jenderal Australia masih eksis hingga ini hari sebagai representasi (kerajaan) Inggris.

Gubernur Jenderal Australia (Governor-General of Australia) adalah perwakilan dari penguasa monarki, pada saat ini Ratu Elizabeth II, di Australia. Gubernur jenderal ditunjuk oleh penguasa monarki atas saran dari para menteri pemerintahan. Gubernur jenderal memiliki kepresidenan formal atas Dewan Eksekutif Federal dan panglima tertinggi dari Angkatan Bersenjata Australia. Fungsi gubernur jenderal antara lain mengangkat menteri, hakim, dan duta besar; memberikan persetujuan kerajaan kepada legislasi yang disahkan oleh parlemen; menerbitkan surat perintah pemilihan; dan menganugerahkan penghargaan Australia. Gubernur Jenderal secara formal diangkat oleh Monarki Australia, dalam hal surat paten yang dikeluarkan oleh raja/ratu pada suatu waktu selama masa pemerintahan mereka dan ditandatangani kembali oleh perdana menteri saat itu. Ketika akan diadakan pengangkatan Gubernur Jenderal yang baru, Perdana Menteri merekomendasikan sebuah nama kepada raja/ratu, yang berdasarkan konvensi akan menerima rekomendasi tersebut. Raja/ratu kemudiannya akan mengizinkan publikasi nama gubernur jenderal yang telah direkomendasikan tersebut, biasanya beberapa bulan sebelum berakhirnya masa jabatan gubernur jenderal petahana. Selama masa ini orang yang telah direkomendasikan tersebut akan disebut sebagai Governor-General-Designate. Setelah menerima komisi, Gubernur Jendral yang baru akan mengambil sumpah setia kepada Raja/ratu dan sumpah jabatan. Pelaksanaan sumpah-sumpah ini akan diurus oleh Ketua Hakim Mahkamah Agung Australia atau oleh hakim senior lainnya. Upacara pengambilan sumpah akan dilaksanakan di Ruangan Senat Parlemen Australia. (Wikipedia).  

Lantas bagaimana sejarah Indonesia versus Australia? Seperti disebut di atas, kedudukan Gubernur Jenderal Belanda di Indonesia telah lama berakhir, tetapi kedudukan Gubernur Jenderal Inggris di Australia masih eksis. Apakah itu masih relevan masa kini. Lalu bagaimana sejarah Australia versus Indonesia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe..