Minggu, 31 Juli 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (746): Teluk di Manila, Danau Laguna di Pulau Luzon dan Geomorfologi; Danau Terbesar Danau Toba

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Manila kini adalah kota metropolitan tang menjadi ibu kota negara Republik Filipina. Kota orang Tagalog ini berada di teluk Manila. Wilayah Manila ini kini seakan memisahkan teluk Manila dengan danau Laguna. Kini hanya dihubungkan oleh sungai Pasig. Apakah pada masa lalu teluk dan danau menjadi satu kesatuan perairan/laut?


Laguna de Bay adalah danau terbesar di Filipina dan kedua terbesar di Asia Tenggara setelah Danau Toba di Indonesia. Danau ini terletak di Pulau Luzon antara Provinsi Laguna di selatan dan Rizal di utara. Metro Manila terletak di tepi baratnya. Luas permukaan danau ini adalah 949 kilometer persegi dan memiliki kedalaman rata-rata sekitar 2 meter. Laguna de Bay mengalir ke Teluk Manila melalui Sungai Pasig. Di tengah danau ini terletak sebuah pulau yang bernama Pulau Talim, yang merupakan bagian dari Binangonan, Rizal dan Cardona, Rizal di Provinsi Rizal. Prasasti Lempeng Tembaga Laguna ditemukan pada tahun 1989 di Laguna de Bay, Manila, Filipina. Penanggalan yang tertera menunjukkan tahun 822 Saka, atau 21 April 900. Prasasti ini menggunakan bahasa Melayu Kuno meskipun banyak kata-kata dari bahasa Sanskerta, bahasa Jawa Kuno, dan bahasa Tagalog Kuno serta ditulis dengan aksara Kawi. Gulungan tembaga ini agak berbeda pembuatannya apabila dibandingkan dengan gulungan tembaga dari Jawa semasanya. Huruf-huruf pada keping Laguna ditatah pada kepingnya langsung, sedangkan di Jawa ditulis pada keping yang dipanaskan dan menjadi lunak. Isi prasasti ini mengenai pernyataan pembebasan hutang emas terhadap seseorang bernama Namwaran. Di dalamnya juga menyebutkan sejumlah nama tempat di sekitar Filipina (Tondo, Pila, dan Pulilan) dan tempat yang belum bisa dipastikan (Dewata dan Medang). Prasasti ini menjadi petunjuk mengenai adanya pengaruh Kerajaan Sriwijaya di Pulau Luzon pada awal abad X. (Wikipedia).

Lantas bagaimana sejarah geomorfologi teluk Manila pulau Luzon dan danau Laguna? Seperti disebut di atas, danau Laguna adalah danau terbesar kedua di Asia Tenggara setelah danau Toba. Danau ini diduga tempo doeloe Bersatu dengan teluk Manila. Lalu bagaimana sejarah geomorfologi teluk Manila pulau Luzon dan danau Laguna? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Menjadi Indonesia (745): Cotabato Teluk Kuno di Mindanao dan Geomorfologi; Sungai Tamontoka hingga Danau Buluan


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Pulau Mindanao adalah pulau yang bergunung-gunung. Namun diantara gunung-gunung itu juga terdapat teluk dan dataran rendah. Dataran rendah yang terbilang luas terdapat pantai barat dimana terdapat kota Cotabato. Nama "Cotabato" disebut merujuk dari kata Maguindanao ‘kuta wato’, atau kemungkinan dari kata Melayu "kota batu". Penduduk asli disebut orang Maguindanao, bagian dari kelompok etnis Moro. Nama manguindano berarti “penghuni dataran banjir”.


Cotabato, officially the Province of Cotabato and formerly but still colloquially known as North Cotabato (Hiligaynon: Aminhan Cotabato; Cebuano: Amihanang Cotabato; Maguindanaon: Pangutaran Kutawatu; Filipino: Hilagang Cotabato), is a landlocked province in the Philippines located in the Soccsksargen region in Mindanao. Its capital is the city of Kidapawan. Some of its barangays are under the jurisdiction of the nearby Bangsamoro Autonomous Region. Cotabato derives its name from the Maguindanaon word kuta watu (from Malay - "Kota Batu"), meaning "stone fort", referring to the stone fort which served as the seat of Sultan Muhammad Kudarat in what is now Cotabato City (which the province derives its name from). Islam was introduced in this part of the country in the later part of the 15th century by Sharif Mohammed Kabungsuwan, an Arab-Malay Muslim warrior-missionary. Sharif Kabungsuwan invaded Malabang in 1475, facing armed resistance from the non-Muslim natives, nevertheless successfully vanquishing and subjugating them to his (Islamic) rule through the might of his Samal warriors. Christianity was introduced in 1596, but the Spaniards were unable to penetrate into the region until the second half of the 19th century. The district of Cotabato was formed in 1860, covering the areas of what is now Cotabato, Maguindanao and Sultan Kudarat provinces with its capital at Tamontaka. Fort Pikit was established by the Spaniards in 1893 as they continued their conquest of the remnants of Maguindanao Sultanate, which would soon be the site of one of the province's oldest towns, Pikit. (Wikipedia) 

Lantas bagaimana sejarah geomorfologi teluk Kota Cotabato di pulau Mindanao? Seperti disebut di atas, kota Cotabato ini terhubung dengan danau-danau pedalaman melalui sungai Tamontoka hingga ke danau Buluan. Lalu bagaimana sejarah geomorfologi teluk Kota Cotabato di pulau Mindanao? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sabtu, 30 Juli 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (744): Sabah dan Perkebunan Besar; Perluasan Perkebunan di Sumatra Timur dan Semenanjung Malaya


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Tentang sejarah perkebunan di Indonesia di dalam blog ini sudah ditulis sebelumnya dalam beberapa artikel. Bagaimana dengan sejarah perkebunan di wilayah Sabah? Tampaknya belum ada yang menulis. Seperti di Semenanjung Malaya dan Serawak, di wilayah Federasi Malaysia di Sabah juga kini sudah banyak perkebunan-perkebunan terutama perkebunan kelapa sawit. Namun persoalan perkebunan di Malaysia dalam hal ini di Sabah hingga ini hari juga kerap dihubungkan dengan pekerja migran asal Indonesia.


Pada akhir abad ke 18 Belanda mengalihkan fokus perdagangan kepada tanaman pertanian lain yang bukan tergolong barang mewah, seperti kopi, tembakau, tebu, diikuti seabad kemudian kina, teh, karet, kelapa sawit. Kiranya kekalahan persaingan perdagangan antara Belanda dan Inggris menjadi pemicu­nya. Tanaman-tanaman perkebunan terakhir itu baru menguntungkan manakala dikerjakan oleh buruh berupah rendah –bahkan tak berupah—dan lahan berharga murah. Dengan pengelolaan seperti ini, keuntungannya yang diperoleh begitu besar, bahkan mampu mengangkat Negeri Belanda lepas landas. Inilah alasan utama yang membuat Belanda mengubah strategi pengelolaan dan penguasaan tanaman komersial dari yang semula hanya melakukan perdagangan dengan rakyat yang bertindak se­bagai produsen, menjadi pengelolaan yang ber­basis korporasi. Pemerintah hindia Belanda dan pengusaha-pengusaha Belanda secara ambisius membangun secara besarbesaran korporasi yang memproduksi dan meperdagangkan tanaman komersial. Penguasaan Belanda atas komoditas perkebunan, khususnya yang di kelola oleh korporasi, berakhir ketika terjadi pengambil ali­han seluruh korporasi Belanda oleh pemerintah Indonesia. Proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 menjadi jembatan emas un­tuk mengurai kabut penjajahan, yang secara ekonomis lebih berupa penguasaan perkebunan. Untuk memasti­kan manfaat bagi bangsa Indonesia, nasionalisasi atau pengambilalihan kepemilikan perkebunan besar dari negara asing kepada pemerintah Indonesia dilakukan berkali-kali. (https://ditjenbun.pertanian.go.id/profil/sejarah/)

Lantas bagaimana sejarah perkebunan awal di Sabah sebagai perluasan perkebunan di Sumatra Timur dan Semenanjung Malaya? Seperti disebut di atas, dalam sejarah perkebunan di Sabah relative baru jika dibandingkan di Indonesia khususunya di Jawa dan Sumatra. Awal perkebunan di Sabah dipicu oleh kebutuhan perluasan perkebunan di Sumatra Timur dan Semenanjung Malaya. Lalu bagaimana sejarah perkebunan di Sabah? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Menjadi Indonesia (743): Serudong Geomorfologi Kota Kuno di Teluk St Lucia; Tiga Kerajaan Kuno Brunai, Sulu, Serudong


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Dimana itu Seridong? Banyak orang kurang memperhatikan selama ini. Namun menjadi menarik perhatian Ketika pemerintah negara Sabah (bagian Federai Malaysia) ingin membangun wilayah Serudong karena negara Indonesia akan memindahkan ibu kota baru negara di Nusantara, Kalimantan Timur. Wilayah Serudong kini masuk wilayah Sabah di perbatasan Indonesia di pedalaman. Namun banyak pula yang tidak mengetahui Serudong adalah salah satu nama (kerajaan) kuno sebagaimana dicatat dalam teks Negarakertagama 1365.


Bisnis Indonesia (Sabtu - 30 Juli 2022). Sabah berencana membentuk otoritas pembangunan daerah untuk mengelola kota perbatasan baru di Serudong, Kalabakan, salah satu dari empat titik masuk ke Kalimantan, dimana ibu kota baru Indonesia akan berlokasi. Titik masuk lainnya adalah di Long Pasia, Pagalungan, dan Sebatik. Menteri Utama Sabah Hajiji Noor seperti dikutip dari www.freemalaysiatoday.com, Selasa (9/11/2021) mengatakan bahwa proposal untuk pembentukan RDA (Regional Development Authority) Sabah Maju Jaya Serudong akan diajukan selama rapat Anggaran 2022 yang ditetapkan pada Desember mendatang. Hajiji mengatakan bahwa pemerintah negara bagian berkomitmen untuk memastikan bahwa kota perbatasan akan dikembangkan, untuk mengantisipasi perkembangan besar yang diharapkan ketika Indonesia memindahkan ibu kotanya dari Jakarta ke Kalimantan. Kota perbatasan akan mencakup kawasan industri dan komersial, perumahan, dan fasilitas lain yang akan dikembangkan di sekitar pusat bea cukai, imigrasi, karantina dan keamanan (customs, immigration, quarantine and security/CIQS). Pembangunan pusat CIQS di perbatasan Malaysia-Indonesia akan didanai oleh pemerintah federal, seperti yang disebutkan oleh Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob saat membahas Rencana Malaysia Ke-12 baru-baru ini. Hajiji mengatakan bahwa pembangunan perbatasan Sabah-Kalimantan juga akan menjadi salah satu pembicaraan ketika Ismail bertemu dengan Presiden Indonesia Joko Widodo selama kunjungannya ke RI..

Lantas bagaimana sejarah Serudong suatu kota kuno di teluk St Lucia dan bagaimana sejarah gemorfologinya? Seperti disebut di atas, Serudong diduga adalah kota kuno yang kini ingin dibangun Malaysia sebagai pusat pembangunan baru di batas negara Sabah dengan Indonesia. Lalu bagaimana sejarah Serudong suatu kota kuno di teluk St Lucia dan bagaimana sejarah gemorfologinya? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Jumat, 29 Juli 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (742): Nusantara versus India, Mana Dulu Berkembang Lebih Awal? Kebudayaan di India dan di Indonesia


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Dalam dunia pengetahuan alam sebelum kegiatan eksploitasi dalam perkembangan lebih lanjut diperlukan eksplorasi. Dalam hal ini jika eksploitasi sudah jenuh diperlukan kegiatan baru yang mengawali (eksplorasi). Demikian pula yang terjadi dalam dunia social, dalam bidang penyelidikan ilmu-ilmu social. Pertanyaannya: Apakah kita sudah cukup puas dengan narasi sejarah yang ada masa kini? Tampaknya tidak. Dunia modern membuat manusia sampai ke bulan. Narasi pengetahuan sejarah (hasil eksploitasi pengetahuan) yang ada masa ini haruslah dijadikan sebagai syarat perlunya saja. Dunia modern memerlukan eksplorasi yang lebih baru dan mutakhir. Dengan demikian kekayaan ilmu pengathuan manusia tidak hanya yang sudah ada, itu-itu saja.


Satu topik sejarah yang belum pernah diretas pada masa ini adalah hukum keseimbangan sejarah. Selama ini narasi sejarah selalu datang dari satu tempat ke tempat lain dalam satu arah. Contohnya sejarah (peradaban Nusantara/Indonesia) mengalir dari barat di India. Pendapat ini semakin diikat dengan teori penyebaran manusia homo sapiens yang bermula di Afrika (Out of Africa). Bukankah homo sapiens lebih baru dari homo lainnya seperti homo neanderthal? Hukum keseimbangan sejarah dalam hal ini bahwa timbangan tidak harus sama berat di dua sisi. Ukuran proporsi juga harus menjadi hukum keseimbangan sejarah. Jika narasi sejarah Nusantara/Indonesia masa ini selalu dihubungan dengan origin di India, lalu apakah tidak ada kontribusi Nusantara/Indonesia dalam terbentuknya fakta sejarah. Jika ada, maka narasi sejarah haruslah dibuat dalam konteks keseimbangan.

Lantas bagaimana sejarah Nusantara versus India, dimana lebih dulu berkembang lebih awal? Seperti disebut di atas, peradaban manusia itu (hingga ini hari) telah berlangsung ribuan tahun. Dalam hal ini ribuan hal telah terjadi, ribuan masa telah dilalui. Apakah ribuan masa itu memiliki hal yang seragam dan arah yang sama? Lalu bagaimana sejarah Nusantara versus India, dimana lebih dulu berkembang lebih awal? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Menjadi Indonesia (741): Zending di Borneo Utara; Etnik Melayu Harus Islam, Etnik Dayak Ada Islam, Kristen dan Pagan


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Federasi Malaysia tidak hanya bermasalah soal ras (Melayu, India dan Cina), juga memiliki permasalahan soal bahasa dan budaya diantara penduduk. Soal agama juga menjadi masalah tersendiri di Malaysia. Federasi Malaysia yang terbagi antara wilayah barat (Semenanjung Malaya) dan wilayah timur (Serawak dan Sabah) secara geografis memiliki masalah sendiri pula. Dua wilayah Malaysia dipisahkan oleh wilayah Indonesia (Kepuluan Natuna).


Islam adalah agama resmi dari federasi Malaysia, namun negara bagian Serawak tak memiliki agama resmi. Namun, pada masa kepemimpinan Abdul Rahman Ya'kub, Konstitusi Sarawak diamendemenkan untuk menjadikan Yang di-Pertuan Agong sebagai kepala Islam di Sarawak dan mengukuhkan hukum-hukum yang mengesahkan urusan-urusan Islam. Faktanya agama dominan di Serawak adalah Kristen, sebanyak 60.2% dari populasi, sementara yang beragama Islam hanya sebanyak 18.4%. Sebanyak 2.1 persen disebut agama tradisi (pagan?). Populasu keseluruhan Serawak 2.9 juta jiwa. Sabah adalah negara bagian terbesar kedua di Malaysia dengan jumlah umat Kristen terbanyak, setelah Sarawak. Sekitar seperempat dari 3,9 juta penduduk Sabah beragama Kristen.. Sedangkan secara keseluruhan di Federasi Malaysia agama Islam (61.32%) dan Kristen (9.24%). Ini mengindikasikasin populasi di Serawak dan Sabah lebih beragam dari penganut agama (Wikipedia).

Lantas bagaimana sejarah zending di Borneo Utara khususnya di Serawak dan Sabah? Seperti disebut di atas, di Malaysia etnik Melayu harus Islam, tetapi diantara penduduknya khususnya etnik Dayak ada yang Islam, Kristen dan pagan. Lalu bagaimana sejarah zending di Borneo Utara khususnya di Serawak dan Sabah? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.