Selasa, 29 November 2022

Sejarah Madura (6):Kota Sumenep, Masa ke Masa; Era Singhasari, Majapahit, Mataram, VOC hingga Era Pemerintah HindiaBelanda


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Madura dalam blog ini Klik Disini  

Kota Sumenep adalah satu hal, kota Bangkalam adalah hal lain lagi, Pada era pulau Madura zaman kuno nama Sumenep sangat penting. Sementara pada era Pemerintah Hindia Belanda nama Bangkalan yang lebih penting. Hal ini karena nama wilayah Madura saling dipertukarkan dengan nama Bangkalan. Dalam hal ini district Madura ibukota di Bangkalan dan district Sumenep ibu kota di Sumenep.


Sumenep (Madura: Songennep) kini sebuah kabupaten di pulau Madura, ibu kota di Sumenep Kota. Nama Sumenep tidaknya sudah dikenal sejak era kerajaan Majapahit. Nama Sumenep diduga berasal bahasa kawi, “Sungennep” kurang lebih memiliki makna “lembah atau relung yang mengendap”. Nama Sumeneo disebut dalam serat Pararaton: ‘kinun adipati ring Sungennep, anger ing madura wetan’ artinya…dijauhkan disuruh menjadi adipati di Sumenep, bertempat tinggal di Madura sebelah timur… Dikisahkan dalam Nagarakertagama, Arya Wiraraja, Mpu Reganata dan Mpu Wirakreti disingkirkan dan diturunkan jabatannya karena berbeda pandangan dengan sang Raja. Mereka menyatakan ketidaksetujuanya terkait gagasan Kertanegara untuk menjalankan ekspedisi Pamalayu. Sebelum jatuh ke tangan Mataram, Sumenep dan beberapa kerajaan kecil lainnya dalam kekuasaan Demak dan kemudian Giri dimana kerajaan Sumenep menjalin hubungan dengan daerah lain di pesisir utara Jawa. Pada akhir abad ke-16 saat hampir seluruh penduduk Madura agama Islam. Kerajaan Mataram melakukan ekspansi ke wilayah timur Jawa, termasuk pulau Madura. HJ de Graaf menyebut kerajaan-kerajaan di Madura ditaklukkan Mataram tahun 1624. Raden Prasena keturunan Raja Madura Barat yang selamat, ketika dewasa kemudian diangkat sebagai penguasa seluruh Madura dengan gelar Pangeran Cakraningrat.  Kebijakan tersebut ditentang bangsawan di Madura Timur akibatnya selama puluhan tahun dua wilayah ini selalu terlibat konflik. Awal abad ke-18 menjadi awal sejarah terpenting bagi para penguasa di Madura timur, usaha untuk melepaskan diri dari hegemoni Jawa dan kekuasaan Cakraningrat akhirnya terwujud. Atas bantuan VOC, wilayah Pamekasan dan Sumenep dilepaskan dari dominasi kekuasaan Jawa melalui perjanjian yang dilakukan oleh VOC dan Mataram tahun 1705. Selama kontrak dibuat, regent tetap diberi kuasa layaknya raja-raja Jawa. Tahun 1883 kerajaan Sumenep resmi dihapuskan (stbls No 242 tahun 1883). (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Kota Sumenep dari masa ke masa? Seperti disebut di atas, kota Sumenep memiliki sejarah yang panjang bahkan sejak era Singhasari, Majapahit dan era Mataram. Nama Sumenep sebagai nama kota sejak era VOC hingga era Pemerintah Hindia Belanda menjadi satu wilayah sendiri di pulau Madura. Lalu bagaimana sejarah Kota Sumenep dari masa ke masa? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Menjadi Indonesia (807): Sejarah Ilmu Sejarah; Sejarah adalah Narasi Fakta dan Data, Ilmu Sejarah=Metodologi Sejarah


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini 

Sejarah ilmu sejarah. Apa itu? Tampaknya tidak ada yang pernah memikirkannya di Indonesia tentang sejarah Indonesia. Lalu apa pentingnya? Nah, itu dia. Yang jelas menurut ahli sejarah tempo doeloe sejarah adalah narasi fakta dan data dan menurut peminat sejarah masa kini ilmu sejarah adalah metodologi sejarah. Kita sedang membicarakan sejarah ilmu sejarah.


Sejarah, historia artinya "mengusut, pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian"; bahasa Arab, tārīkh; bahasa Jerman (geschichte) adalah kajian tentang masa lampau, khususnya bagaimana kaitannya dengan manusia. Dalam bahasa Indonesia, sejarah, babad, hikayat, riwayat, tarikh, tawarik, tambo, atau histori dapat diartikan sebagai kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau. Ini adalah istilah umum yang berhubungan dengan peristiwa masa lalu serta penemuan, koleksi, organisasi, dan penyajian informasi mengenai peristiwa ini. Para sarjana yang menulis tentang sejarah disebut ahli sejarah atau sejarawan. Peristiwa yang terjadi sebelum catatan tertulis disebut prasejarah. Sejarah juga dapat mengacu pada bidang akademis yang menggunakan narasi untuk memeriksa dan menganalisis urutan peristiwa masa lalu dan secara objektif menentukan pola sebab dan akibat. Ahli sejarah terkadang memperdebatkan sifat sejarah dan kegunaannya dengan membahas studi tentang ilmu sejarah sebagai tujuan itu sendiri dan sebagai cara untuk memberikan "pandangan" pada permasalahan masa kini. Pengaruh kuno telah membantu penafsiran varian bibit sifat sejarah yang telah berkembang selama berabad-abad dan terus berubah hari ini. Studi modern sejarah mulai meluas, dan termasuk studi tentang daerah tertentu dan studi topikal tertentu atau unsur tematik dalam penyelidikan sejarah. Seringkali sejarah diajarkan sebagai bagian dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan studi akademis sejarah adalah ilmu utama dalam penelitian di universitas. Pengertian sejarah menurut para ahli: JV Bryce, sejarah adalah catatan dari apa yang telah dipikirkan, dikatakan, dan diperbuat oleh manusia; WH Walsh, sejarah itu menitikberatkan pada pencatatan yang berarti dan penting saja bagi manusia. Catatan itu meliputi tindakan-tindakan dan pengalaman-pengalaman manusia pada masa lampau pada hal-hal yang penting sehingga merupakan cerita yang berarti; Patrick Gardiner, sejarah adalah ilmu yang mempelajari apa yang telah diperbuat oleh manusia; Moh. Yamin, sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan bahan kenyataan (Wikipedia) 

Lantas bagaimana sejarah ilmu sejarah? Seperti disdebut di atas, sejarah adalah narasi fakta dan data dam ilmu sejarah adalah metodologi sejarah. Bagaimana dengan di Indonesia? Lalu bagaimana sejarah ilmu sejarah? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Senin, 28 November 2022

Sejarah Madura (5):Surabaya di Pulau Jawa, Apakah Kota Surabaya Didirikan Orang dari Madura? Benarkah AROSbaya=SORAbaya?


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Madura dalam blog ini Klik Disini 

Asal usul nama Surabaya adalah satu hal. Asal usul kota Surabaya (cikal bakal kota Surabaya masa ini) adalah hal lain lagi. Sudah sejak lama asal usul nama Surabaya dihubungkan dengan hiu dan buaya. Namun ada juga yang berpendapat: ‘Asal Nama "Surabaya", Ternyata bukan Hiu dan Buaya (lihat https://www.goodnewsfromindonesia.id/2016). Lalu apa? Apakah dalam hal ini nama Surabaya adalah kebalikan dari nama kota Arosbaya (Sorabaya)? Oleh karena itu, lalu apakah kota Surabaya didirikan orang dari (pulau) Madura?


Kota Surabaya adalah ibu kota Provinsi Jawa Timur yang menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian dari Provinsi Jawa Timur sekaligus kota metropolitan terbesar di provinsi tersebut. Surabaya juga merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Kata Surabaya (bahasa Sanskerta: Śūrabhaya) sering diartikan secara filosofis sebagai lambang perjuangan antara darat dan air. Selain itu, dari kata Surabaya juga muncul mitos pertempuran antara ikan sura (ikan hiu) dan baya (buaya), yang menimbulkan dugaan bahwa terbentuknya nama "Surabaya" muncul setelah terjadinya pertempuran tersebut. Bukti sejarah menunjukkan bahwa Surabaya sudah ada jauh sebelum zaman kolonial, seperti yang tercantum dalam prasasti Trowulan I, berangka 1358 M. Dalam prasasti tersebut terungkap bahwa Surabaya (Śūrabhaya) masih berupa desa di tepi sungai Brantas dan juga sebagai salah satu tempat penyeberangan penting sepanjang daerah aliran sungai Brantas. Surabaya juga tercantum dalam pujasastra Kakawin Nagarakretagama yang ditulis oleh Empu Prapañca yang bercerita tentang perjalanan pesiar Raja Hayam Wuruk pada tahun 1365 M dalam pupuh XVII (bait ke-5, baris terakhir). Walaupun bukti tertulis tertua mencantumkan nama Surabaya berangka tahun 1358 M (Prasasti Trowulan) dan 1365 M (Nagarakretagama), para ahli menduga bahwa wilayah Surabaya sudah ada sebelum tahun-tahun tersebut (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Soerabaja di pulau Jawa, apakah Kota Surabaya didirikan orang dari pulau Madura? Seperti disebut di atas, asal usul nama Surabaya terdapat beberapa versi. Apakah dalam hal ini nama Surabaya kebalikan dari nama kota Arosbaja atau sebaliknya? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Madura (4):Arosbaya Kota Tertua di Pulau Madura? Ekspedisi Pertama Belanda Dipimpin Cornelis de Houtman (1595-1597)


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Madura dalam blog ini Klik Disini  

Di pulau Madura pada masa ini banyak kota-kota, empat yang terbesar adalah kota Bangkalan, kota Sampang, kota Pamekasan dan kota Sumenep. Diantara empat kota ini yang mana yang lebih awal menjadi kota. Itu satu hal. Hal yang dimaksud dalam hal ini adalah kota apa yang tertua di pulau Madura di masa lampau? Sejarah kota-kota kurang terperhatikan. Apakah kota tertua di pulau Madura kota Arosbaya?

 

Pada masa pemerintahan Lemah Dhuwur pusat pemerintahan Plakaran dipindahkan ke Arosbaya. Karena itu, dia mendapat julukan sebagai pendiri Kerajaan Arosbaya. Lemah Dhuwur yang mendirikan kraton dan msajid pertama di Arosabaya. Selama masa pemerintahan Panembahan Lemah Duwur, kerajaan Arosbaya telah meluaskan daerah kekuasaannya hingga ke seluruh Madura barat, termasuk Sampang dan Blega. Panembahan Lemah Dhuwur wafat di Arosbaya pada tahun 1592 M setelah kembali dari kunjungannya ke Panembahan Ronggo Sukowati di Pamekasan. Sesuai dengan tradisi dia dimakamkan di kompleks Makam Agung Lemah Dhuwur. Selanjutnya kekuasaan Arosbaya dipegang oleh putranya yang bernama Pangeran Tengah, hasil perkawinannya dengan puteri Pajang. Pangeran Tengah berkuasa tahun 1592-1620. Pada masa pemerintahan Pangeran Tengah terjadi peristiwa terkenal yang disebut dengan 6 Desember 1596 berdarah, karena saat itu telah gugur dua orang utusan dari Arosbaya yang dibunuh oleh Belanda yaitu Patih Arosbaya Kiai Ronggo dan Penghulu Arosbaya Pangeran Musarip. Sejak peristiwa itulah Arosbaya menyatakan perang dengan Belanda (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Arosbaya kota tertua di Pulau Madura? Seperti disebut di atas, dalam ekspedisi pertama Belanda yang dipimpin Cornelis de Houtman (1595-1597) mengunjungi kota Arosbaja. Lalu bagaimana sejarah Arosbaya kota tertua di Pulau Madura? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Minggu, 27 November 2022

Sejarah Madura (3): P Madura di Kepulauan Madura di Laut Jawa; Pulau Bawean, Pulau Kangean, Pulau Sapudi dan Pulau Sepanjang


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Madura dalam blog ini Klik Disini  

Pulau Madura tidak sendiri. Ada juga pulau-pulau setelit lainnya di sekitar pulau Madura. Pulau Madura adalah satu hal, kepulauan Madura adalah hal lain lagi. Dalam hal ini kita sedang membicarakan keseluruhan (Kepulauan Madura). Kepulauan Madura adalah salah satu dari banyak kepulauan-kepulauan di Kepulauan Indonesia.


Di Madura ada seribu pulau, tetapi di kepulauan Seribu jumlah pulau tidak sampai sebanyak seribu. Meski demikian Namanya disebut Kepulauan Seribu Bagaimana dengan di Madura ada seribu pulau, kita cukup katakana Kepulauan Madura saja. Di Kepulauan Seribu tidak ada pulau yang terbilang besar. Di Kepulauan Madura ada pulau Madura sendiri dan juga ada pulau-pulau yang relative besar seperti Pula Bawean, Pulau Kangean, Pulau Sapudi, Pulau Sepanjang. Ada dugaan kuat pulau Madura tempoe doeloe tidak sebesar (seluas sekarang), bahkan terkesan ramping dari barat ke timur. Lalu apakah pulau Bawean, pulau Kangean, pulau Sapudi, pulau Sepanjang tempo doeloe tidak seramping yang sekarang? Pertanyaan yang sama: apakah tempo doeloe pulau-pulau di Kepulauan Seribu terbilang besar-besar? Kita sedang berbicara Kepulauan Madura.

Lantas bagaimana sejarah pulau Madura di kepulauan Madura di laut Jawa? Seperti disebut di atas memang tidak ada nama Kepulauan Madura, tetapi membeicarakan Kepulauan Madura (Pulau Madura dan pulau-pulau di sekitarnya) tentulah menarik. Pulau-pulau lainnya adalah pulau Bawean, pulau Kangean, pulau Sapudi dan pulau Sepanjang. Lalu bagaimana sejarah pulau Madura di kepulauan Madura di laut Jawa? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Madura (2): Geomorfologis Pulau Madura, Pantai Utara versus Pantai Selatan; Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Madura dalam blog ini Klik Disini  

Pulau Madura selalu dilihat dari sisi kondisi geografis. Boleh jadi belum ada yang memperhatikan pulau Madura dari sisi geomorfologis. Apa bedanya? Itulah perbedaannya. Perbedaan antara cara melihat pada era navigasi pelayaran perdagangan zaman kuno dengan era navigasi pencarian data zaman Now. Data permukaan bumi via satelit hanya syarat perlu, masih diperlukan data lain seperti data geologi, baltimeter dan lainnya sebagai syarat cukup. Dalam hal ini kita sedang berbicara secara gemorfologis pulau Madura.


Kondisi geografis pulau Madura dengan topografi yang relatif datar di bagian selatan dan semakin kearah utara tidak terjadi perbedaan elevansi ketinggian yang begitu mencolok. Selain itu juga merupakan dataran tinggi tanpa gunung berapi dan tanah pertanian lahan kering. Komposisi tanah dan curah hujan yang tidak sama di lereng-lereng yang tinggi letaknya justru terlalu banyak sedangkan di lereng-lereng yang rendah malah kekurangan dengan demikian mengakibatkan Madura kurang memiliki tanah yang subur. Secara geologis Madura merupakan kelanjutan bagian utara Jawa, kelanjutan dari pengunungan kapur yang terletak di sebelah utara dan di sebelah selatan lembah Solo. Bukit-bukit kapur di Madura merupakan bukit-bukit yang lebih rendah, lebih kasar dan lebih bulat daripada bukit-bukit di Jawa dan letaknyapun lebih bergabung. Luas keseluruhan Pulau Madura sekitar 5.379 km², atau sekitar 10-12 persen dari luas daratan provinsi Jawa Timur. Adapun panjang daratan pulau ini dari ujung barat di Kamal sampai dengan ujung Timur di Dungkek sekitar 160 kilometer dan lebarnya sekitar 40 kilometer (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah geomorfologis pulau Madura? Seperti disebut di atas ada perbedaan antara pantai utara vs pantai selatan. Kota-kota besar di Madura pada masa kini berada di pantai selatan: Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Lalu bagaimana sejarah geomorfologis pulau Madura? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.