*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Singapura dalam blog ini Klik Disini
Permainan sepak bola di Singapura bukanlah baru. Bahkan terbilang awal di Asia Tenggara jika dibandingkan dengan negara lainnya. Setelah permainan sepak bola diterima di Penang dan Singapura oleh orang-orang Inggris baru menyusul muncul permainan sepak bola bagi orang-orang Belanda di kota-kota lain, seperti Medan, Batavia, Semarang dan Soerabaja. Orang-orang Inggris dan orang-orang Belanda yang memperkenal sepak bola di Asia Tenggara.
Permainan sepak bola di Singapura bukanlah baru. Bahkan terbilang awal di Asia Tenggara jika dibandingkan dengan negara lainnya. Setelah permainan sepak bola diterima di Penang dan Singapura oleh orang-orang Inggris baru menyusul muncul permainan sepak bola bagi orang-orang Belanda di kota-kota lain, seperti Medan, Batavia, Semarang dan Soerabaja. Orang-orang Inggris dan orang-orang Belanda yang memperkenal sepak bola di Asia Tenggara.
Esplanade di Singapura, 1890 |
Lantas bagaimana sejarah awal sepak bola di Singapura? Informasi ini
sangat sulit ditemukan hari ini. Padahal sejatinya, Singapura terbilang paling
awal untuk urusan (permainan) sepak bola di Asia Tenggara. Sambil menunggu
pertandingan antara Persija vs Tampines Rovers ada baiknya kita menengok ke
belakang pada masa lampau, bagaimana sepak bola di Singapura bermula.
Sejarah Singapura dalam blog
ini harus dipandang sebagai bagian dari sejarah kota-kota di Asia Tenggara.
Sejarah Singapura akan dibuat dalam serial artikel. Artikel pertama tentang
sepak bola di Singapura. Serial artikel kota-kota lainnya yang sudah dimulai
adalah kota-kota berikut: Jakarta, Medan, Bandung, Bogor, Depok, Semarang,
Padang, Surabaya, Makassar dan Padang Sidempuean. Setelah Singapura akan
menyusul serial artikel Sejarah Kota Kuala Lumpur dan Kota Banda Aceh.
Inggris vs Belanda:
Singapura dan Penang
Orang-orang Inggris sudah bermain sepak bola di Penang dan Singapura
sudah diketahui oleh orang-orang Belanda. Lalu kemudian orang-orang Belanda di
Medan mulai melakukan. Jarak antara Penang dan Medan cukup dekat, hanya ditempuh
dalam satu malam pelayaran. Disamping itu, orang-orang Inggris yang berbasis di
Penang sudah sejak lama membuka perkebunan di Deli. Faktor-faktor ini lalu
memicu kegiatan sepak bola lebih cepat diterima di dua kota bertetangga ini.
Pada akhir tahun 1893 tim sepak bola dan kriket Penang melawat untuk melakukan
pertandingan dengan tim sepak bola dan kriket di Medan ((lihat Sumatra-courant:
nieuws- en advertentieblad, 02-01-1894). Inilah ‘gong’ pembuka pertandingan tim
sepak bola antar kota di Asia Tenggara.
Esplanade di Penang, 1890 |
Ketika di Medan dan Batavia baru memulai babak baru dalam olahraga dan
umumnya laki-laki, di Singapura dan Penang justru sudah lama diterima dan
semakin meluas. Pertandingan sepak bola di Singapura sudah ada sejak 1889.
Meski sudah lebih awal ada permainan sepak bola di Singapura dan Penang, tetapi
catatan pertandingan yang penting baru pertama yang dilaporkan antara tim
Penang vs tim Medan. Besar dugaan saat itu, sepak bola antara Penang dan
Singapura belum terhubung.
Algemeen Handelsblad, 28-07-1895:
‘Di Soerabaja, baik kriket maupun sepak bola di sini adalah asli untuk para
pria. Betapa sangat berbeda saya melihatnya di Singapura dan Penang, di mana
hari setelah jam lima sore di Esplanade dilakukan permainan tennis, kriket dan
sepak bola dan di setiap lapangan terbuka, Orang Cina dan pribumi mengikuti
contoh saudara-saudara kulit putih mereka. Belum dapat disimpulkan apakah saya
yakin, apakah aktivitas fisik seperti itu sehat di daerah tropis dan klaim [orang-orang]
Belanda bahwa itu tidak sehat, tetapi orang-orang Inggris menganggap itu baik.
Dalam kasus apa pun, saya dapat memahami bahwa orang-orang muda dari kantor
perdagangan tidak merasakan kecenderungan untuk memiliki gerakan kaki atau
lengan khusus setelah duduk di bangku kantor selama bagian terpanas hari itu; disini
[Soerbaja] ada banyak pekerjaan, kantor mulai lebih awal dan berakhir lebih
lambat dari kantor di Penang atau Singapura’.
Apa yang terjadi di Singapura dan Penang lambat laun semakin bergairah di
Medan. Sepakbola di Deli tidak hanya berkembang di komunitas Eropa, tetapi juga
di kalangan Tionghoa dan kaum pribumi. De Sumatra post, 24-05-1899 melaporkan
bahwa di Medan telah diselenggarakan pertandingan sepakbola dengan tajuk
pergaulan bersahabat (verbroedering). Isi beritanya sebagai berikut: ‘Kemarin sore yang berada di lapangan Esplanade (kini Lapangan Merdeka)
di Medan terlihat tontonan yang menggembirakan. Sejumlah orang Eropa berada di
pertandingan sepak bola tersebut dengan warga Tionghoa dan kaum pribumi. Hidup
persaudaraan!!’.
Orang-orang Eropa yang memiliki
minat sepakbola yang tergabung dalam klub sepakbola De Deli Wedren-club pada
akhirnya meresmikan klub mereka dengan nama Sportclub Sumatra's Oostkust yang
disingkat dengan Sportclub pada tanggal 1 Juni 1899. Klub Medan ini sebagai
klub sepakbola terbilang telat diproklamirkan meski sesungguhnya sepakbola
justru di Medan pertamakali dilaporkan adanya di Nederlansch Indie. Sedangkan
klub sepakbola (secara formal) yang pertama didirikan di Nederlandsch Indie adalah
klub Bataviasche Voetbal Club (BVC) di Batavia (lihat Bataviaasch nieuwsblad, 26-02-1898.).
*Dikompilasi oleh Akhir
Matua Harahap berdasarkan sumber-sumber tempo doeloe. Sumber utama yang
digunakan lebih pada ‘sumber primer’ seperti surat kabar sejaman, foto dan
peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena
saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber
primer. Dalam setiap penulisan artikel tidak semua sumber disebutkan lagi
karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang
disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan
kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar